Rabu, 14 Mei 2025

Terkini Nasional

SOSOK Profesor Nangis-nangis Temui Megawati: Demokrasi RI Hancur, Ingin Ketum PDIP Pimpin Perbaikan

Selasa, 12 Maret 2024 11:38 WIB
Kompas.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengatakan, ada seseorang yang menangis ketika bertemu dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri.

Ia menangis meminta agar Megawati segera memimpin perbaikan demokrasi.

Dikatakan Mahfud, ada 16 tokoh masyarakat yang menemui Megawati pada Jumat (8/3/2024).

Para tokoh itu berasal dari sejumlah elemen masyarakat, di antaranya guru besar, lembaga bantuan hukum, dan gerakan anti korupsi.  

Satu dari 16 tokoh yang hadir itu bahkan menangis sambil mengatakan demokrasi Indonesia telah hancur.

Dikutip dari Kompas.com, ia adalah guru besar Prof Sulistyowati.

Baca: Wacana Hak Angket Kecurangan Pemilu Memanas, Mahfud Ungkap Sikap dan Permintaan Serius Megawati


Prof Sulis menilai, reformasi yang berjalan baik selama 24 tahun hancur dalam sekejab.

Pernyataan eks Menkopolhukam ini disampaikan saat berada di kediaman budayawan Butet Kertaredjasa, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (11/3/2024).

"Jadi Prof Sulis waktu itu berbicara sambil menangis. Ini menangis beneran, sedih karena Indonesia porak-poranda. Indonesia yang dibangun baik-baik dan reformasi berjalan 24 tahun dengan baik, ternyata (hancur) berkeping-keping dalam waktu sekejap. Ini Bu Sulis yang katakan," kata Mahfud.

Mereka yang datang mengatakan bahwa Megawati adalah harapan terakhir mereka untuk memperbaiki demokrasi.

Apabila tak segera diperbaiki, ke depannya dinilai tak akan ada lagi demokrasi.

Para tokoh itu menilai, jika ingin menang pemilu maka terlebih dahulu harus jadi penguasa, dekat dengan penguasa, atau punya uang.

Baca: Mahfud Sebut Ketum PDI-P Megawati Diminta Pimpin Gerakan Perbaikan Demokrasi & Sikap soal Hak Angket


Sehingga, rakyat tak akan bisa menentukan karena sudah dibeli oleh penguasa.

"Melalui politik gentong babi, politik pegang kerah leher. Maka mari kita perbaiki, jangan sampai berlanjut," kata Mahfud.

Terkait permintaan ini, Mahfud menyebut Megawati belum menjawab.

Namun, Megawati sempat menyinggung soal hak angket dan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait Pemilu 2024.

"Tapi waktu itu jawaban Bu Mega, 'saya belum waktunya menjawab itu, tapi gerakan mengajukan ke MK sebagai langkah hukum dan angket bisa diteruskan," kata Mahfud.

(*)

(Tribun-Video.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahfud Sebut Ketum PDI-P Megawati Diminta Pimpin Gerakan Perbaikan Demokrasi"

# Megawati Soekarno Putri # Mahfud MD # Ketum PDIP# 

Editor: Wening Cahya Mahardika
Video Production: Afifah Maelani
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved