MATA LOKAL MEMILIH
Jokowi akan Ikut Susun Kabinet di Masa Prabowo-Gibran, Tuai Respons Negatif dari Pengamat Politik
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Langkah presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai kebablasan jika isu keikutsertaan dirinya dalam menyusun kabinet Prabowo-Gibran benar adanya.
Meskipun saat ini pasangan calon presiden dan wakilnya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, unggul jauh di atas pesaingnya.
Namun, KPU selaku lembaga penyelenggara Pemilu 2024, belum mengumumkan seperti apa hasil finalnya.
Bahkan data yang diterima oleh KPU hingga kini belum mencapai 100 persen.
Meski begitu, sejumlah isu terkait unggulnya perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran, pun mulai bermunculan.
Salah satunya, yakni isu penyusunan kabinet yang dibantu oleh Jokowi.
Menurut pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, jika rencana tersebut tetap berjalan, pelibatan Jokowi dalam penyusunan struktur kabinet harus dibatasi.
Apabila tidak, hal ini justru dapat mengundang pertanyaan publik, apakah struktur kabinet nanti benar-benar menggambarkan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, atau representasi dari kabinet lanjutan pemerintahan Jokowi yang akan berakhir tahun ini.
Hal itu disampaikan Ikrar, dikutip Surya.co.id dalam tayangan Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (23/2/2024) lalu.
"Kalau menurut saya harus dibatasi ya. Kenapa? Kalau enggak dibatasi kemudian kita bertanya, ini kabinet Jokowi lanjutan atau kabinet Prabowo?" ujar Ikrar.
Ikrar menegaskan, bahwa pemerintahan baru nanti sudah bukan lagi eranya Jokowi setelah dua periode berkuasa.
Menurutnya, kontribusi Jokowi dalam membawa pasangan Prabowo-Gibran memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tak serta merta membuatnya mendapat ruang untuk terlibat dalam penyusunan kabinet.
"Kalau Pak Jokowi masih diberikan kesempatan untuk itu, kemudian orang juga akan bertanya-tanya," ungkap Ikrar.
"Berarti ini masih kelanjutan pemerintahan Jokowi kah? Atau kemudian Pak Jokowi masih lagi diberikan kekuasaan yang boleh dikatakan seharusnya sudah tidak boleh berkuasa lagi. Jadi ini menjadi suatu tanda tanya besar buat masyarakat," lanjut dia.
Ikrar mengingatkan Prabowo supaya memegang teguh independensi dalam mengambil keputusan, termasuk perihal penentuan postur kabinet nanti.
"Pak Prabowo harus memegang independensi dalam hal ini, karena bagaimana pun kabinet ini kabinet dia (Prabowo), bukan kabinet Jokowi. Ini yang kemudian menjadi suatu persoalan," tegas dia.
Sebagai informasi, kubu Prabowo-Gibran sudah mulai merancang postur kabinet pada bidang ekonomi dengan melibatkan Jokowi, meskipun hasil penghitungan suara belum selesai, sebagaimana diberitakan Kompas.id, Kamis (22/2/2024).
Alasan mengapa mereka sudah mulai merancang anggota kabinet sektor perekonomian karena situasi pada masa mendatang diprediksi akan mengalami masa yang cukup menantang di dalam dan luar negeri.
Adapun, pelibatan Jokowi dalam merancang anggota kabinet di bidang ekonomi lantaran pemerintahan mendatang dianggap memerlukan sosok dengan kompetensi dan kemampuan berpikir strategis dalam merumuskan kebijakan ekonomi.
Dalam merancang anggota kabinet sektor perekonomian itu, mereka bakal mengutamakan prinsip merit.
Sebelumnya Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo mengatakan, selain terlibat dalam penyusunan kabinet, Jokowi juga akan diberikan peran dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan yang akan datang.
Pada Jumat (23/2/2024) lalu, Dradjad menyebut faktor popularitas menjadi alasan mengapa peran Jokowi begitu signifikan di pemerintahan Prabowo-Gibran nanti.
"Jadi dengan peranan yang sebegitu besar, apalagi Mas Gibran juga menjadi Wapresnya, saya rasa wajar kalau Beliau mempunyai peranan yang signifikan nanti di dalam pembentukan pemerintahan maupun kebijakan yang akan datang," ujar Dradjad dalam Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (23/2/2024).
Dradjad bahkan mengungkapkan peran Jokowi di pemerintahan baru nanti tidak sebatas sampai di masa transisi saja.
Faktor "keberlanjutan" yang sejak awal diusung Prabowo-Gibran diklaim menjadi alasannya.
"Saya rasa tidak ya (sampai di masa transisi), seperti yang saya sampaikan, kita melanjutkan pondasi dari capaian Pak Jokowi. Kemudian kami juga akan melanjutkan IKN, melanjutkan hilirisasi, dan sebagainya," ujar Dradjad.
Selain Jokowi, Dradjad melanjutkan, Prabowo-Gibran juga akan melibatkan semua ketua umum partai politik (parpol) pengusung maupun pendukung keduanya untuk menyusun struktur kabinet.
(Tribun-Video.com/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Langkah Jokowi Kebablasan? Diisukan Ikut Susun Kabinet Prabowo-Gibran hingga Tuai Reaksi Pakar
Host: Nina Agustina
VP: Yohanes Anton
Reporter: Ninaagustina
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Surya
Terkini Nasional
Rocky Gerung Curiga Isu Ijazah Palsu Jokowi Sengaja Dirawat hingga Heboh, Dinilai Demi Wapres Gibran
2 hari lalu
TRIBUN VIDEO UPDATE
Bantah Cawe-cawe di Kabinet Merah Putih, Jokowi Tegaskan Prabowo Bukan "Presiden Boneka"
3 hari lalu
Tribunnews Update
Purnawirawan TNI-Polri Tegaskan Dukung Pemerintahan Prabowo: Percayalah Bapak Tidak Sendirian
4 hari lalu
Tribunnews Update
Prabowo Geram Dibilang Boneka Jokowi, Rocky Gerung Bereaksi Khawatir Jokowi Sedang Persiapkan Gibran
5 hari lalu
Live Tribunnews Update
LIVE: Hasan Nasbi Batal Mundur dari Jabatan Kepala PCO, Bantah Alasan Ajukan Resign Gegara Ngambek
5 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.