Kamis, 15 Mei 2025

Live Update

Israel Pertama Kali Kerahkan Teknologi Militer AI di Gaza, Timbulkan Kekhawatiran pada Perang Modern

Minggu, 11 Februari 2024 12:41 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Tentara Israel (IDF) untuk pertama kalinya dilaporkan mengerahkan beberapa teknologi militer berkemampuan Artificial Intelligence (AI) dalam Perang Gaza.

Aksi Israel ini meningkatkan kekhawatiran tentang penggunaan senjata otonom (operasi otomatis dalam kendali jarak jauh) dalam peperangan modern.

Dilansir Tribunnews.com pada Sabtu (10/2/2024), pihak IDF telah mengisyaratkan kegunaan teknologi baru tersebut.

Juru bicara Militer Israel, Daniel Hagari juga mengatakan bahwa pasukan Israel beroperasi “di atas dan di bawah tanah secara bersamaan”.

Adapun, seorang pejabat senior pertahanan mengatakan kepada AFP bahwa teknologi tersebut menghancurkan drone musuh dan memetakan jaringan terowongan Hamas yang luas di Gaza.

Teknologi pertahanan baru termasuk senjata bertenaga kecerdasan buatan dan robot drone menjadi titik terang dalam periode yang mengerikan bagi industri teknologi Israel.

Sektor ini menyumbang 18 persen PDB pada tahun 2022.

Namun, perang di Gaza telah menyebabkan kekacauan dan diperkirakan delapan persen tenaga kerjanya dikerahkan untuk berperang.

Avi Hasson, CEO Startup Nation Central mengatakan secara umum perang di Gaza menghadirkan ancaman, namun juga peluang untuk menguji teknologi baru di lapangan.

“Secara umum perang di Gaza menghadirkan ancaman, namun juga peluang untuk menguji teknologi baru di lapangan,” kata Avi Hasson, CEO Startup Nation Central, sebuah inkubator teknologi Israel.

“Baik di medan perang maupun di rumah sakit, terdapat teknologi yang telah digunakan dalam perang ini dan belum pernah digunakan di masa lalu,” katanya.

Baca: Tentara Israel Berencana Serang Penuh Hizbullah, Panglima IDF: Kemungkinan Lebanon Jadi Gaza Kedua

Meski begitu, meningkatnya jumlah kematian warga sipil menunjukkan bahwa diperlukan pengawasan yang lebih besar terhadap penggunaan teknologi pertahanan baru.

Hal itu diungkapkan oleh kata Mary Wareham, pakar senjata di Human Rights Watch, kepada AFP.

“Sekarang kita menghadapi situasi kematian dan penderitaan terburuk yang kita lihat saat ini – beberapa di antaranya disebabkan oleh teknologi baru,” katanya.

Lebih dari 150 negara pada Desember 2023 mendukung resolusi PBB yang mengidentifikasi “tantangan dan kekhawatiran serius” dalam teknologi militer baru, termasuk “kecerdasan buatan dan otonomi dalam sistem persenjataan.”

Sebagai informasi, Hamas pada (7/10/2023) melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.

Serangan itu, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang di Israel, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.

Hamas juga menyandera sekitar 250 orang, dan Israel mengatakan sekitar 132 orang masih berada di Gaza termasuk sedikitnya 29 orang yang diyakini tewas.

Respons militer Israel telah menewaskan hampir 28.000 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Seperti banyak konflik modern lainnya, perang ini dipicu oleh berkembangnya kendaraan udara tak berawak (UAV) yang murah, juga dikenal sebagai drone, yang membuat serangan dari udara menjadi lebih mudah dan murah.

Hamas menggunakannya untuk menjatuhkan bahan peledak pada (7/10/2023), sementara Israel telah beralih ke teknologi baru untuk menembak jatuh bahan peledak tersebut.

Pertama, tentara IDF telah menggunakan penglihatan optik berkemampuan AI, yang dibuat oleh startup Israel Smart Shooter, yang dipasang pada senjata seperti senapan dan senapan mesin.

“Ini membantu tentara kami untuk mencegat drone karena Hamas menggunakan banyak drone,” kata pejabat senior pertahanan tersebut.

“Hal ini membuat setiap prajurit biasa – bahkan prajurit buta – menjadi penembak jitu,” tambah dia.

Sistem lain untuk menetralisir drone melibatkan penempatan drone dengan jaring yang dapat dilempar ke sekitar drone musuh untuk menetralisirnya.

“Ini adalah drone versus drone – kami menyebutnya Angry Birds,” kata pejabat itu.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Israel Kerahkan Teknologi Militer Berkemampuan AI Pertama Kalinya di Gaza, Tentara Buta Jadi Sniper

#israel #gaza #palestina #ai

Editor: Restu Riyawan
Reporter: Ninaagustina
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #IDF   #Gaza   #Israel

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved