Rabu, 14 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Isu Israel akan Biarkan Pemimpin Hamas Pergi dari Gaza Hidup-hidup, Syarat Pembebasan 136 Sandera

Jumat, 9 Februari 2024 12:13 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Santer kabar menyebut pengasingan pemimpin militer Hamas jadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Sosok Yahya Sinwar, Muhammad Deif, dan beberapa lainnya akan dibiarkan meninggalkan Gaza dalam keadaan hidup menuju tempat mengasingan mereka.

Dilansir Tribunnews.com pada Kamis (8/2/2024) lalu, Israel disebut akan mengizinkan pengasingan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan petinggi lainnya dari Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan 136 sandera yang tersisa.

Informasi tersebut, dilansir NBC mengutip pernyataan penasihat senior Perdana Menteri Irael, Benjamin Netanyahu.

“Kami akan membiarkan hal ini terjadi selama semua sandera dibebaskan,” demikain laporan NBC mengutip pernyataan penasihat senior Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Baca: Sayap Bersenjata Hamas, Al-Qassam Hancurkan Tank Merkava Tentara Israel, Perang Sengit Pecah di Gaza

Adapun, pada awal pekan ini, media Israel melaporkan bahwa Yerusalem dan Washington baru-baru ini membahas rencana pengasingan anggota senior Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata yang lebih luas dan kesepakatan pembebasan sandera.

Para pejabat di lingkaran dalam Netanyahu menyatakan dalam diskusi tertutup baru-baru ini bahwa hal itu adalah pilihan yang sangat menguntungkan bagi Israel.

Pasalnya, implikasi dari pengasingan tersebut adalah berakhirnya kepemimpinan Hamas di Gaza.

Ada laporan di masa lalu tentang proposal baru yang diajukan mediator yang mencakup pengasingan para pemimpin Hamas dari Jalur Gaza ke negara ketiga.

Menurut laporan tersebut, sebagai imbalannya, Hamas akan membebaskan seluruh tawanan Israel yang ditahannya.

Pembebasan sandera akan dilakukan secara bertahap hingga penarikan pasukan IDF dari Gaza.

Baca: Detik-detik Tentara Israel Tinggalkan Rekannya yang Tumbang Kena Tembakan Brigade Al-Qassam di Gaza

Lebih lanjut dikabarkan, jika kesepakatan disetujui kedua pihak, Yahya Sinwar akan meninggalkan Gaza dan mengasingkan diri menuju negara ketiga.

Gagasan tersebut terlontar dari para pejabat Israel yang meniru kebijakan pemerintah terdahulu, terhadap Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat.

Pada 1982, Arafat dibiarkan meninggalkan Beirut, Lebanon, menuju Tunisia menggunakan perahu.

Arafat pergi dari Lebanon usai perjanjian antara AS dan pemerintah Eropa yang menjamin keselamatannya dalam perjalanan ke Tunisia.

Dikutip dari Jerusalem Post, laporan itu menyebut bahwa Yahya Sinwar kemungkinan akan melakukan tindakan serupa dari Jalur Gaza.

"Sinwar kemungkinan akan melakukan tindakan serupa dari Jalur Gaza," demikian mengutip artikel Jerusalem Post.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Israel Akan Biarkan Pemimpin Hamas Pergi dari Gaza Hidup-hidup, Imbalannya Pembebasan 136 Sandera

# Konflik Palestina Vs Israel # Yahya Sinwar # Hamas # Gaza

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Reporter: Ninaagustina
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved