Selasa, 20 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Respons Kantor PM Netanyahu atas Proposal dari Hamas, Minta Gencatan Senjata 135 Hari dibagi Jadi 3

Kamis, 8 Februari 2024 12:47 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Para pejabat Israel mengatakan kepada Ynet pada hari Rabu (7/2/2024) bahwa mereka tidak dapat menerima diakhirinya perang.

Hal itu menanggapi proposal komprehensif dari Hamas.

Namun demikian, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Times of Israel bahwa Tel Aviv "tidak memberikan tanggapan terhadap tuntutan Hamas selain pernyataannya tadi malam yang mengindikasikan bahwa pihaknya sedang mempelajari proposal tersebut."

Netanyahu akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang tiba di Israel setelah mengunjungi Arab Saudi dan Mesir, pada hari Rabu.

Baca: Bendera Yaman-Palestina & Spanduk Menentang AS-Israel Berkibar di Kapal Galaxy Leader yang Disita

Hamas mengusul rencana Gencatan Senjata selama 135 Hari, mengarah pada berakhirnya Perang Israel di Gaza.

Hamas mengajukan perjanjian gencatan senjata tiga tahap, menuntut penarikan penuh Israel dari Gaza.

Kelompok perlawanan telah meminta Mesir, Qatar, Turki, Rusia, dan PBB untuk bertindak sebagai penjamin perjanjian gencatan senjata, menekankan bahwa tuntutan mereka tidak dapat dikompromikan dan bahwa hambatan apa pun dapat diselesaikan setelah negosiasi dimulai.

Hamas, pada 6 Februari, menanggapi tawaran gencatan senjata yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir dengan proposal tandingan.

Di mana yang menyerukan gencatan senjata 135 hari yang mencakup proses pertukaran tahanan tiga langkah.

Baca: LIVE: Jokowi Menentang Netanyahu yang Tolak Solusi Dua Negara hingga Mossad dan CIA Berkumpul

Penghentian semua operasi militer oleh pihak yang bertikai, dan penghentian operasi militer oleh pihak-pihak yang bertikai.

Penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, masuknya bantuan kemanusiaan tanpa batas ke jalur tersebut, dan diakhirinya serangan kekerasan pemukim ke Masjid Al-Aqsa.

Perjanjian ini bertujuan untuk menghentikan operasi militer timbal balik antara kedua pihak.

Kemudian mencapai ketenangan yang menyeluruh dan berkelanjutan, pertukaran tahanan antara kedua pihak, mengakhiri pengepungan di Gaza.

Selanjutnya membangun kembali, memulangkan penduduk dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal ke rumah mereka, dan menyediakan tempat berlindung dan bantuan bagi para pengungsi seluruh penduduk di seluruh wilayah Jalur Gaza," bunyi pernyataan Hamas.

Baca: Rudal Burkan Hajar Barak IDF, AS Peringatkan Israel: Perang Lawan Hizbullah, Kesalahan Strategis

Proposal tersebut meminta Mesir, Qatar, Turki, Rusia, dan PBB untuk bertindak sebagai penjamin perjanjian tersebut.

Dibagi menjadi tiga tahap yang masing-masing berdurasi 45 hari, kesepakatan pertukaran tahanan pertama-tama akan mencakup pembebasan seluruh tawanan perempuan Israel, laki-laki di bawah 19 tahun, orang lanjut usia, dan orang sakit.

Tawanan laki-laki yang tersisa akan dibebaskan pada tahap kedua, dan jenazah mereka yang terbunuh dalam pertempuran akan ditukar pada tahap ketiga.

(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Begini Respons Kantor PM Netanyahu atas Usulan Hamas Gencatan Senjata 135 Hari, Dibagi 3 Tahap 

Host: Yustina Kartika
VP: Rania A.

# PM Netanyahu # Hamas # genjatan senjata # Israel

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #PM Netanyahu   #genjatan senjata   #Hamas   #Israel

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved