Israel Terancam Krisis Daging usai Australia Batalkan Ekspor 14 Ribu Domba, Kapal Takut Dibom Houthi

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Pemerintah Australia akhirnya menolak permintaan Israel untuk mengekspor 15.500 hewan ternak.

Keputusan ini diumumkan pada Senin (5/2/2024) atau sebulan setelah kapal MV Bahijah diberangkatkan ke Israel.

Namun, kapal terpaksa putar balik karena khawatir diserang Houthi di Laut Merah.

Dilansir Al Arabiya, jenis hewan ternak yang diekspor adalah domba sebanyak 14.000 ekor dan sapi 1.500 ekor.

Baca: Inggris Kelabakan di Laut Merah! Kapal Kargo Bolong Dihantam 3 Drone Houthi, Langsung Mundur

Beberapa ratus sapi diturunkan dari kapal yang berlabuh di Australia barat sejak seminggu terakhir.

Namun, peraturan biosekuriti mengharuskan hewan apa pun yang diturunkan harus dikarantina.

Kementerian Pertanian Australia mengatakan ekspor domba dan sapi terpaksa dihentikan karena pihaknya tak yakin hewan-hewan tersebut memenuhi syarat jika seandainya tiba di Israel.

Pasalnya, hewan ternak sudah berada di atas kapal selama satu bulan.

Baca: Rusia-China Kompak Tuding AS Sulut Ketegangan di Timur Tengah

Belum lagi jika kapal kembali diberangkatkan ke Israel melalui selatan Afrika, maka waktunya akan lebih lama.

Namun sejauh ini, Australia memastikan kondisi ribuan domba dan sapi masih sehat.

"Langkah selanjutnya untuk ternak di atas kapal adalah keputusan komersial yang harus diambil oleh eksportir," katanya," kata Kementerian Pertanian Australia.

Sebagai informasi, Australia adalah eksportir utama hewan hidup, mengirimkan lebih dari setengah juta domba dan setengah juta sapi pada tahun lalu.

Salah satu negara yang bergantung pada ternak Australia adalah Israel, yang didatangkan oleh perusahaan Bassem Dabbah.

(Tribun-Video.com)

Artikel telah tayang dengan judul Australia stops ship carrying 14,000 sheep from sailing around Africa to Israel 

Host: Agung Laksono
VP: Ulung

# Israel # krisis # daging # Australia