Rabu, 21 Mei 2025

LIVE UPDATE

Tentara IDF Bela Warga Palestina, Akui Syok Lihat Korban Tewas di Gaza, Tapi Tak Bisa Berbuat Banyak

Selasa, 6 Februari 2024 14:18 WIB
Tribunnews.com

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bernama Amos Shani Atzmon (26), mengaku tak heran apabila warga Palestina di Gaza membenci negara Israel.

Atzmon menilai, warga Palestina punya alasan yang bagus, mengingat serangan Israel di Gaza menjadikan wilayah kantong itu tak layak huni.

Terlebih, rekan-rekan Atzmon sesama anggota IDF, telah membunuh anak-anak, ibu hamil dan lanjut usia (lansia).

"Mereka punya alasan yang sangat bagus. Saat Anda melihat kota-kota terbakar dan dibom."

"Saya punya seorang teman dekat (anggota IDF) yang terbunuh di Gaza, dan saya memikirkan tentang mereka yang seluruh keluarganya tewas dalam pemboman Israel," kata Atzmon dalam wawancaranya bersama CNN yang artikelnya terbit pada Senin (5/2/2024).

Atzmon mengaku syok melihat banyaknya korban tewas di Gaza, terutama anak-anak dan orang tua.

Ia sendiri tidak ingin mati begitu saja dalam perang di Gaza.

Meski terpukul atas kematian warga di Gaza, Atzmon mengklaim ia punya hak untuk membela diri dan membela keluarganya.

"Saya sangat terpukul atas kematian orang-orang di Gaza, terutama anak-anak dan orang tua."

"(Tapi), saya hanya laki-laki normal, dan kami semua tidak ingin mati," ujarnya.

"Saya punya hak untuk membela diri dan membela keluarga saya, teman-teman saya, dan orang-orang yang saya cintai," imbuh dia.

Atzmon mengaku dirinya adalah "orang sayap kiri" di unitnya.

Seperti puluhan ribu orang lainnya, Atzmon telah berulangkali memprotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan rencanananya untuk merombak sistem peradilan Israel.

Diketahui, pemerintahan Netanyahu adalah pemerintahan paling sayap kanan dalam sejarah Israel yang menolak gagasan negara Palestina dan mendukung pemukiman Yahudi di Tepi Barat.

Sementara itu, Atzmon ingin Israel berupaya mencapai solusi dua negara.

"Rakyat Palestina tidak akan berhenti melawan kami (IDF) sampai mereka mendapatkan otonominya sendiri. Dan saya pikir tujuan akhirnya harus seperti itu," ungkap dia.

Pandangan politiknya terkadang sulit dicocokkan dengan kenyataan sebagai seorang tentara, yang berjuang atas nama pemerintah yang tidak didukungnya.

Atzmon mengungkapkan, ia telah bergulat dengan hal ini sejak mulai membentuk opini politiknya pada usia 15 tahun.

Ia sendiri mempercayai, perlawanan Hamas bukan karena blokade Israel, melainkan hal yang lebih utama, yaitu karena pendudukan.

Atzmon sendiri "sangat yakin", Tepi Barat berada di bawah pendudukan Israel.

"Saya tidak mengatakan ini bukan situasi yang rumit. Tapi, saya 100 persen yakin bahwa saya berada di pihak yang benar dalam sejarah, dan saya berusaha membela masyarakat," ucap Atzmon.

Lebih lanjut, ia sangat ingin Netanyahu, yang diadili karena suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan, mundur dari jabatannya.

Menurutnya, apabila Netanyahu mundur lebih cepat, maka situasi akan membaik.

"Dia (Netanyahu) seharusnya mengundurkan diri pada 7 Oktober."

"Saya ingin bangun pada tanggal 8 dan menontonnya di TV dia memberi tahu orang-orang, 'Saya telah mengecewakan Anda dan saya minta maaf. Saya mengundurkan diri', tapi itu tidak terjadi," tutur Atzmon.

Ia menambahkan akan menyambut baik siapa saja yang menggantikan Netanyahu.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anggota IDF Bela Warga Palestina, Tak Heran Jika Benci Israel, Ngaku Syok Lihat Korban Tewas di Gaza, https://www.tribunnews.com/internasional/2024/02/06/anggota-idf-bela-warga-palestina-tak-heran-jika-benci-israel-ngaku-syok-lihat-korban-tewas-di-gaza?page=all.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie

Host: Nina Agustina
VP: Rania A.

Editor: Restu Riyawan
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #IDF   #Gaza   #Palestina

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved