Rabu, 17 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Anak di Gaza Krisis Kesehatan Mental, UNICEF: Butuh Dukungan Skala Besar dengan Gencatan Senjata

Minggu, 4 Februari 2024 16:00 WIB
Sumber Lain

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Dana Anak-Anak PBB, UNICEF menyatakan, anak-anak di Gaza menghadapi krisis kesehatan mental.

Atas hal tersebut, sejumlah anak di Gaza sangat membutuhkan dukungan psikososial, yang sebagian besar tidak tersedia dalam kondisi keamanan dan kemanusiaan yang ada di wilayah kantong yang dilanda perang tersebut.

“Satu-satunya cara agar dukungan kesehatan mental dan psikososial dapat diberikan dalam skala besar adalah dengan gencatan senjata,” kata Jonathan Crickx, kepala Komunikasi dan Advokasi-Negara Palestina UNICEF.

Hal itu dibenarkan oleh kepala Komunikasi dan Advokasi-Negara Palestina UNICEF, Jonathan Crickx.

“Kesehatan mental anak-anak Palestina sangat terkena dampaknya,” katanya.

Baca: 114 Tahanan Palestina Dapat Perlakuan Sadis Israel, 10 Orang Patah Tulang dan Tak Dapat Perawatan

“Mereka menunjukkan gejala seperti tingkat kecemasan yang sangat tinggi dan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak bisa tidur. Mereka mengalami ledakan emosi atau kepanikan setiap kali mendengar ledakan tersebut.”

Jonathan Crickx menyatakan, di Jenewa pada Jumat (2/2/2024) bahwa UNICEF memperkirakan setidaknya 17.000 anak tanpa pendampingan orangtua.

Angka tersebut setara dengan 1 persen dari seluruh populasi pengungsi Palestina di Gaza yang mencapai 1,7 juta jiwa, tidak didampingi.

Dilaporkan, anak yang dipisahkan adalah mereka yang tidak mempunyai orang tua.

Sedangkan anak tanpa pendamping ialah mereka yang terpisah dan juga tidak mempunyai sanak saudara lainnya.

Baca: Pendanaan UNRWA Dibekukan AS-Israel dan Sekutunya, Para Pengungsi Palestina di Timur Tengah Terancam

“Masing-masing, kisah kehilangan dan kesedihan yang memilukan,” ujarnya.

Jonathan Crickx menyatakan, saat pekan ini, ia bertemu banyak anak-anak, yang masing-masing mempunyai kisah menyedihkan yang ingin mereka ceritakan.

“Dari 12 anak yang saya temui atau wawancarai, lebih dari separuhnya kehilangan anggota keluarga dalam perang ini. Tiga orang kehilangan orang tua, dua di antaranya kehilangan ibu dan ayah mereka,” katanya.

“Di balik setiap statistik ini ada seorang anak yang mulai menerima kenyataan baru yang mengerikan ini.”

Menurut Jonathan, di tengah konflik, merupakan hal yang lumrah bagi keluarga besar untuk mengasuh anak-anak yang kehilangan orang tuanya.

Namun hal ini tidak terjadi di Gaza lantaran keluarga besar merasa tertekan dan berjuang untuk menghidupi anak-anak dan keluarga mereka sendiri.

(Tribun-Video.com/voanews.com)

Baca berita terkait hanya di sini

# Konflik Palestina Vs Israel # Gaza # Unicef

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Sumber Lain

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved