Konflik Palestina Vs Israel
Ambil Kendali Koridpor Philadelphia, IDF Tingkatkan Serangan di Rafah, 24 Orang Terluka
TRIBUN-VIDEO.COM- Pasukan pendudukan Israel telah meningkatkan serangan di kota Rafah, Gaza selatan, Jumat (2/2/2024) malam.
Hal tersebut ditunjukkan Israel saat jet tempur mereka menyerang tiga rumah di Rafah.
Yakni, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan, serangan tersebut menewaskan 24 orang dan melukai puluhan lainnya.
Sebelum serangan dilakukan, di hari yang sama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengklaim tentara Israel tengah bersiap untuk menginvasi Rafah.
Menurut Tel Aviv, tujuan utama operasi itu ialah untuk mengambil kendali dari Koridpor Philadelphia.
Baca: Tanda Kebangkitan Hamas, Kini Mulai Kerahkan Polisi ke Daerah yang Ditinggalkan Israel di Gaza
Yakni, sebuah jalur sempit sepanjang 14 km yang memisahkan Palestina dari Mesir, membentang dari penyeberangan Karam Abu Salem yang dikuasai Israel, menghubungkan Jalur Gaza dan wilayah-wilayah pendudukan, hingga titik paling selatan di pantai Jalur Gaza.
Sementara itu, Mesir berulang kali mengumumkan penolakannya terhadap rencana invasi darat Israel.
Para pejabat Mesir memperingatkan, aksi itu sesuai dengan agenda Israel untuk mengusir warga Palestina dari Gaza menuju Sinai.
Namun, entitas pendudukan tampaknya berencana untuk melanjutkan serangan tersebut.
Pihak Mesir sempat membantah laporan media Israel, dengan menegaskan peringatannya kalau wilayah perbatasan Rafah, termasuk Koridor Philadelphia, adalah garis merah dari ancaman keamanan nasional mereka.
Menurutnya, melanggar perjanjian terkait Koridor Philadelphia, bagi Mesir bisa berindikasi pada deklarasi perang.
Baca: Serang Lebih 150 Pasukan, Jubir IDF Klaim Bunuh 200 Milisi Hizbullah di Perbatasan Lebanon
Sebelumnya, laporan media Israel menyatakan IDF akan memerintahkan jutaan pengungsi di Rafah untuk pindah ke wilayah lain di Jalur Gaza.
Yakni, dengan mengindikasikan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari taktik negosiasi dengan Hamas.
Entitas pendudukan Israel sebelumnya telah menyatakan Khan Younis dan Rafah sebagai “daerah aman,” dan memerintahkan warga Palestina yang tinggal di Gaza utara untuk pindah ke kota-kota, di sepanjang daerah lain di selatan Jalur Gaza.
Kemudian, saat agresi IDF berlanjut, Khan Younis justru menjadi pusat serangan Israel dan tetap menjadi pusat serangan selama hampir dua bulan hingga saat ini.
"Namun, hal ini tidak menghentikan Israel untuk terus membombardirnya, yang menyebabkan puluhan aksi pembantaian, termasuk beberapa serangan di penyeberangan Rafah untuk mencegah truk bantuan bergerak ke Gaza dari Mesir," tulis ulasan Al Mayadeen.
Lantas, perintah Israel agar jutaan manusia bolak-balik itu dinilai sebagai bukti bahwa IDF menggunakan taktik 'displacement' sebagai alat negosiasi dengan Hamas soal gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
"Ini adalah bukti tentara pendudukan Israel telah memaksa penduduk dari bagian utara Gaza ke bagian selatan dengan keputusan politik yang dimaksudkan untuk menggunakan mereka sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan gencatan senjata," tulis Memo.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Host: Adilla Risna
VP: Ika Vidya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bom Israel Mulai Jamah Rafah, Peringatan Mesir Diabaikan, Pengungsi Jadi Alat Negosiasi ke Hamas
# IDF # Philadelphia # Rafah # serangan
Reporter: Adila Ulfa Muna Risna
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUN VIDEO UPDATE
Israel Diramal Gagal & Disebut Gila, Hamas Akui Siap Mulai Negosiasi Gencatan Senjata Permanen
13 jam lalu
TRIBUN VIDEO UPDATE
Hamas Akui Siap Memulai Negosiasi Gencatan Senjata Permanen di Gaza termasuk Penarikan Total IDF
14 jam lalu
TRIBUN VIDEO UPDATE
Peringatan Netanyahu soal Agresi Besar di Jalur Gaza: Hal-hal yang Tak Terlihat akan Segera Terjadi
16 jam lalu
Tribun Video Update
Detik-detik 9 Tentara IDF Masuk Jebakan Hamas, Langsung Meledak Dahsyat, Militan Palestina Takbir
19 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.