Houthi Masih Kuat meski Dikeroyok AS-Inggris, Joe Biden Nilai Serangan di Yaman Belum Berhasil

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakui serangan yang dilakukan militernya terhadap Houthi di Yaman belum berhasil.

Oleh karena itu, AS dan Inggris akan terus menyerang Houthi sampai militan tersebut menghentikan operasi di Laut Merah.

Hal itu disampaikan Biden kepada awak media pada Kamis (18/1/2024).

Baca: Menhan Inggris: Bersiaplah untuk Perang Melawan Rusia, China, Iran, dan Korea Utara 5 Tahun Lagi

"Ketika Anda mengatakan berhasil, apakah mereka menghentikan Houthi?," tanya wartawan, dikutip dari RT, Jumat (19/1/2024).

"Tidak," jawab Biden singkat.

Ia menekankan bahwa AS terus berkomitmen untuk melawan Houthi.

Terlebih, Washington telah menetapkan kembali militan tersebut sebagai kelompok teroris.

Konflik antara Houthi dan AS bermula saat militan Yaman melakukan operasi di Laut Merah dengan menargetkan kapal-kapal terkait Israel.

Baca: Kelompok Hak Asasi Manusia: Pemadaman Listrik di Gaza Jangan Digunakan Jadi Senjata Perang

Washington menuduh Houthi telah mengganggu arus bebas perdagangan global.

Pihaknya bersama negara sekutu termasuk Inggris kemudian membentuk Koalisi Laut Merah untuk melawan Houthi.

AS berulang kali mendesak militan tersebut untuk menghentikan aksinya, namun selalu diabaikan.

Baca: Kelompok Hak Asasi Manusia: Pemadaman Listrik di Gaza Jangan Digunakan Jadi Senjata Perang

Hingga akhirnya AS-Inggris meluncurkan serangan langsung terhadap posisi Houthi di Yaman untuk pertama kalinya, Kamis (11/1/2024). (Tribun-Video.com)

Baca juga berita terkait di sini

# TRIBUNNEWS UPDATE # Houthi # Yaman # Laut Merah # perang # Amerika Serikat # Inggris