LIVE UPDATE
Fakta 'Tindakan Biadab' AS & Inggris yang Lempar Bom ke Houthi karena Balas Serangan Israel di Gaza
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Berminggu-minggu seusai Houthi melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan militer di Yaman sebagai tanggapan.
Di manaserangan AS dan Inggris itu oleh Houthi digambarkan sebagai "tindakan biadab."
Melansir Al Jazeera, Sabtu (13/1/2024), Houthi, mengatakan serangan mereka adalah respons terhadap pemboman Israel di Gaza.
Berikut sejumlah fakta seputar Houthi yang dirangkum outlet berita tersebut.
1. Kemunculan Houthi
Houthi, yang dikenal sebagai Ansar Allah, adalah kelompok bersenjata yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota, Sanaa, dan beberapa wilayah barat dan utara yang dekat dengan Arab Saudi.
Houthi muncul pada 1990-an, namun jadi terkenal tahun 2014, ketika kelompok tersebut memberontak melawan pemerintah Yaman, menyebabkan pemerintah mundur dan memicu krisis kemanusiaan.
Kelompok ini kemudian menghabiskan waktu bertahun-tahun, dengan dukungan Iran, melawan koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi.
Kedua pihak yang bertikai juga berulang kali berupaya mengadakan perundingan damai.
Namun, para analis mengatakan, kelompok Syiah ini tidak boleh dilihat sebagai wakil Iran.
Negara ini memiliki basisnya sendiri, kepentingannya sendiri, dan ambisinya sendiri.
2. Perang Saudara di Yaman
Yaman mengalami perang saudara selama satu dekade ketika Houthi mempertahankan kendali atas beberapa wilayah negara tersebut.
Kelompok ini telah melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan Arab Saudi, sementara pemerintah resmi Yaman bermarkas di Aden dan dipimpin Presiden Rashad al-Alimi.
Al-Alimi mulai menjabat pada 2022 setelah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diasingkan menyerahkan kekuasaan padanya.
Hubungan antara Hadi dan Houthi sangat buruk.
Perang saudara di Yaman telah menjerumuskan negara itu ke dalam apa yang disebut PBB sebagai "krisis kemanusiaan terburuk di dunia," pada Maret 2023.
3. Serangan ke Laut Merah
Houthi mengatakan, serangan mereka terhadap kapal komersial dan militer yang berpotensi memiliki hubungan dengan Israel terutama ditujukan untuk menekan Tel Aviv agar mengakhiri perang di Gaza.
Pada 18 November 2023, kelompok tersebut mengambil alih sebuah kapal kargo bernama Galaxy Leader, yang mereka ubah jadi objek wisata bagi warga Yaman.
"Kami telah menekankan pada semua orang bahwa operasi (Houthi) adalah untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza, dan bahwa kami tidak bisa berpangku tangan dalam menghadapi agresi dan pengepungan," kata kepala perunding dan juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, pada Al Jazeera, Desember 2023.
Houthi juga mengatakan, mereka akan terus menyerang kapal-kapal terkait Israel, bahkan setelah serangan AS dan Inggris di Yaman pada Kamis, 11 Januari 2024.
"Mereka salah jika mengira (serangan itu) akan menghalangi Yaman mendukung Palestina dan Gaza," tulis Abdulsalam secara online.
4. Tanggapan Para Analis
Para analis mengatakan bahwa serangan ini sebenarnya menguntungkan Houthi dengan cara lain.
Di dalam negeri di Yaman, kelompok ini mengalami peningkatan tajam dalam perekrutan, berkat dukungan masyarakat terhadap warga Gaza.
Serangan-serangan tersebut, dan tanggapan dari negara-negara besar seperti AS, juga memaksa negara-negara dan pemerintah-pemerintah lain bernegosiasi dengan mereka, sehingga memberi mereka legitimasi de facto saat mereka tidak secara resmi diakui secara internasional sebagai pemerintah Yaman.
Laut Merah dan Terusan Suez menyumbang 30 persen lalu lintas kapal kontainer dunia dan sejak terjadinya serangan, beberapa perusahaan pelayaran mengatakan mereka akan mengalihkan kapal melintasi Afrika.
Di sisi lain, para analis mengatakan bahwa serangan Houthi terhadap kapal-kapal Laut Merah dapat mengancam perdamaian di Yaman.
PBB mengumumkan pada akhir Desember 2023 bahwa kemajuan serius telah dicapai dalam negosiasi, namun para ahli memperingatkan, aktivitas Houthi di Laut Merah dapat menggagalkan kesepakatan akhir.
(Tribun-Video.com/ Aljazeera.com)
Artikel ini telah tayang di Aljazeera.com dengan judul Israel’s war on Gaza updates: No fuel at Al-Aqsa Hospital, patients at risk
Host: Yustina Kartika
VP: Yohanes Anton
Reporter: Yustina Kartika Gati
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribun Video
TRIBUN VIDEO UPDATE
Israel hingga Inggris Dukung Penuh India Serang Pakistan, Targetkan Kelompok Teroris
5 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
India Terima Dukungan dari Israel hingga Inggris untuk Serang Pakistan, Targetkan Kelompok Teror
5 hari lalu
TRIBUN VIDEO UPDATE
Hamas Kobarkan Operasi "Gate of Hell", IDF Meledak di Rumah Jebakan | Nasib 3 Sandera Israel
5 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Rangkuman India-Pakistan: 2 Lusin Drone Israel Ditembak Pakistan hingga Baku Tembak di Perbatasan
5 hari lalu
TRIBUN VIDEO UPDATE
Teka-teki Nasib 3 Sandera Israel di Gaza, 2 Tawanan Diklaim WNA dari Nepal dan Thailand
5 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.