Senin, 12 Mei 2025

LIVE UPDATE

Israel Blokir Akses Jurnalis Asing untuk Meliput Agresi Zionis di Gaza, Dianggap Bahayakan IDF

Jumat, 12 Januari 2024 16:57 WIB
Tribun Video

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Mahkamah Agung Israel menolak permohonan organisasi media internasional, untuk mengizinkan akses independen bagi jurnalis asing di Jalur Gaza.

MA mengumumkan keputusan tersebut pada Senin (8/1/2024).

Pengadilan berargumen penolakan ini dibenarkan atas alasan keamanan.

Masuknya jurnalis secara independen dianggap dapat "membahayakan" keberadaan tentara Israel di Gaza.

MA Israel mengatakan kehadiran jurnalis di Gaza dikhawatirkan bakal membongkar rincian operasional perang dan lokasi pasukan.

Selain itu bisa "menempatkan mereka (tentara Israel) dalam bahaya nyata".

Asosiasi Pers Asing (FPA) di Yerusalem yang mengajukan petisi tersebut sebagai perwakilan dari puluhan organisasi media internasional di Israel, mengaku kecewa dengan keputusan tersebut.

Larangan Israel terhadap akses pers asing independen ke Gaza, selama 95 hari berturut-turut, belum pernah terjadi sebelumnya,".

Baca: Hizbullah Tak Gentar seusai AS-Inggris Serang Yaman, Kutuk Joe Biden soal Pelanggaran Internasional

FPA juga menyebut pengawalan militer yang dijanjikan oleh Israel, dibatasi hanya pada media asing tertentu dan "sangat dikontrol".

"Kami yakin kekhawatiran Israel mengenai pemberitaan posisi pasukan, tidak dapat dicermati ketika jurnalis Palestina terus beroperasi di Gaza dan ketika penting bagi pers asing untuk mengakses wilayah Gaza di mana tidak ada pasukan," kata FPA.

Berdasarkan catatan dari Komite Perlindungan Jurnalis yang bermarkas di New York, hingga Selasa (9/1/2024), 79 jurnalis telah tewas selama hampir tiga bulan perang antara Hamas dan Israel.

“79 jurnalis dan pekerja media terkonfirmasi tewas: 72 orang Palestina, 4 warga Israel, dan 3 penduduk Lebanon,” demikian temuan dari Komite Perlindungan Jurnalis.

Jika dibandingkan, jumlah tersebut lebih banyak ketimbang saat Perang Dunia II yang terjadi pada medio 1939-1945.

Dikutip dari Aljazeera, jumlah jurnalis yang tewas selama enam tahun Perang Dunia II sebanyak 69 orang.

Bahkan, Perang Vietnam yang terjadi dari tahun 1957-1975 atau 18 tahun lebih sedikit mengakibatkan jurnalis tewas yaitu sejumlah 63 orang.

Lalu ketika dibandingkan dengan perang besar lainnya yaitu Perang Ukraina-Rusia yang pertama kali pecah pada pertengahan 2022, “hanta” ada 17 jurnalis yang dilaporkan tewas.

Adapun jurnalis terakhir yang harus meregang nyawa adalah kameramen asal Perancis, Frederic Leclerc-Imhoff.

Imhoff dilaporkan tewas akibat dibunuh pada Mei 2023 lalu.

Kembali soal jurnalis tewas selama perang di Gaza, IDF pernah mengatakan pada 27 Oktober 2023 lalu kepada Reuters dan AFP, mereka tidak bakal menanggung keselamatan dari jurnalis yang meliput di Gaza.

Meski mereka menggaransi tidak akan menargetkan jurnalis lewat serangan militer.

Sementara pada akhir pekan lalu, Jurnalis Al Jazeera yang berbasis di Qatar mengatakan serangan Israel kembali menewaskan dua jurnalis Palestina di Jalur Gaza.

Lebih dari 3 bulan agresi Israel ke Palestina pada 7 Oktober 2023, lebih dari 23 ribu orang di Gaza meninggal dunia.(Tribun-Video.com/ Timesofisrael.com)

Artikel ini telah tayang di Timesofisrael.com dengan judul High Court says Israel can keep barring foreign reporters from Gaza

# jurnalis # Zionis # Gaza # IDF

Editor: Khaira Nova Hanugrahayu
Reporter: Yustina Kartika Gati
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Tribun Video

Tags
   #jurnalis   #Zionis   #Gaza   #IDF

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved