Rabu, 14 Mei 2025

LIVE UPDATE

Ansarallah: Tentara Bayaran UEA bakal Nyamar Recoki Houthi, Agar AS Lakukan Militerisasi Laut Merah

Kamis, 11 Januari 2024 16:41 WIB
Tribun Video

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru


TRIBUN-VIDEO.COM - Pihak kelompok tentara bayaran yang didukung UEA merencanakan serangan sambil menyamar.

Mereka menargetkan sasaran kapal-kapal komersil meski tidak terkait dengan Israel di Laut Merah kata Fadl Abu Thalib, anggota biro politik gerakan perlawanan Ansarallah.

Berbeda dengan Houthi Yamah yang hanya menyerang kapal-kapal yang terkait Israel, tentara bayaran UEA itu merencanakan serangan yang juga menargetkan kapal-kapal yang tidak terkait dengan Israel.

Pemerintah Yaman menyatakan, kelompok tentara bayaran yang didukung Uni Emirat Arab (UEA) di Yaman bersiap melakukan operasi 'false flag' di Laut Merah.

Dalam konteks militer, False Flag dapat diartikan sebagai operasi bersifat rahasia yang dirancang seolah-olah negara atau kelompok lain yang melakukan serangan.

"Serangan palsu terhadap kapal komersial (tak terkait entitas Israel) untuk melibatkan pemerintah Sanaa dan mendorong militerisasi AS lebih lanjut di Laut Merah, kata Fadl Abu Thalib, anggota biro politik gerakan perlawanan Ansarallah, Selasa (9/1/2024).

Abu Thalib menambahkan UEA, melalui tentara bayarannya di Yaman, membuat 'settingan' untuk menargetkan kapal-kapal komersial yang tidak ditujukan untuk entitas Zionis.

Baca: Media Zionis Singgung Situasi Sulit yang Dihadapi Israel di Perbatasan Lebanon: Tak Ada Kehidupan

Tujuan dari operasi false flag ini adalah untuk menunjukkan seolah-olah Houthi akan tanpa pandang bulu menyerang kapal negara mana pun di Laut Merah.

Houthi, kata dia, sekali lagi menegaskan hanya menyasar kapal-kapal berentitas Israel untuk menegakkan dukungan mereka terhadap aksi militer Israel di Gaza.

"Abu Dhabi dan perwakilannya ingin mencampuradukkan situasi dan memberikan pembenaran kepada Amerika untuk melakukan militerisasi di Laut Merah," ujarnya .

"Tetapi kami mengatakan bahwa perilaku tercela mereka akan terungkap, karena operasi kami di Laut Merah dan Laut Arab memiliki tujuan yang spesifik dan jelas,” tambah Abu Thalib.

Ansarallah dan Angkatan Bersenjata Yaman, keduanya terafiliasi, telah melakukan banyak operasi angkatan laut terhadap kapal-kapal yang terkait atau menuju Israel.

Serangan-serangan ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Gaza dan perlawanan Palestina, dan bertujuan untuk mencegah barang-barang mencapai pelabuhan-pelabuhan Israel selama akses Gaza terhadap bantuan terhambat.

Sanaa telah berjanji bahwa hanya kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel yang akan menjadi sasaran, dan tidak ada yang lain.

Tidak ada korban jiwa atau cedera akibat serangan Yaman.

AS membentuk satuan tugas maritim bulan lalu untuk melindungi kepentingan Israel di Laut Merah.

Sebagai bagian dari operasi gugus tugas ini, pada 31 Desember, helikopter AS menenggelamkan tiga kapal Yaman dan menewaskan sepuluh perwira angkatan laut.

Pada tanggal 9 Januari, CENTCOM mengklaim kalau pasukan AS dan Inggris menembak jatuh 21 rudal dan drone yang ditembakkan oleh Ansarallah menuju jalur pelayaran Laut Merah, menyebutnya sebagai serangan ke-26 Yaman.

Sanaa hanya mengkonfirmasi sejumlah 12 operasi.(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di tass dengan judul Houthis accuse US of intent to 'militarize' Red Sea

# tentara bayaran # UEA # Houthi # Laut Merah

Editor: Khaira Nova Hanugrahayu
Reporter: Yustina Kartika Gati
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Tribun Video

Tags
   #tentara bayaran   #UEA   #Houthi   #Laut Merah

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved