Putra Jurnalis Al Jazeera Wael Dahdouh Termasuk di Antara 2 Orang yang Tewas dalam Serangan Israel

TRIBUN-VIDEO.COM - Serangan udara Israel menewaskan dua jurnalis Palestina di Gaza selatan pada Minggu (7/1/2024).

Yang mengejutkan, serangan tersebut dilaporkan menewaskan putra koresponden veteran Media Al Jazeera Wael al-Dahdouh, Hamza al-Dahdouh.

Diketahui sebelumnya, Wael al-Dahdouh telah kehilangan istri, dua anak lainnya dan seorang cucu.

Wael Al-Dahdouh terus melaporkan pertempuran antara Israel dan Hamas meskipun hal itu telah memakan banyak korban jiwa bagi keluarganya sendiri, dan menjadi simbol dari banyak bahaya yang dihadapi oleh jurnalis Palestina.

Yang mana, puluhan di antaranya terbunuh saat meliput konflik tersebut.

Adapun, korban bernama Hamza al-Dahdouh ini juga bekerja untuk Media Al Jazeera dan Mustafa Tharaya.

Baca: Selain Bantai Warga Sipil, Israel Juga Menjarah Uang USD 25 Juta dan Artefak Emas Milik Warga Gaza

Semasa hidup, Hamza bekerja sebagai seorang jurnalis lepas.

Dirinya tewas ketika sebuah serangan menghantam mobil saat bersama rekannya berkendara dari Khan Younis ke kota Rafah di selatan.

Adapun, seorang jurnalis foto, Amer Abu Amr mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa dirinya dan jurnalis lainnya, Ahmed al-Bursh, selamat dari serangan tersebut.

Terkait hal ini, belum ada komentar langsung dari pihak militer Israel.

Sebagai informasi, Wael al-Dahdouh, hampir selalu tampil di udara dengan mengenakan helm biru dan jaket antipeluru yang dikenakan untuk mengidentifikasi jurnalis di wilayah Palestina.

Berbicara kepada Al Jazeera setelah pemakaman putranya, al-Dahdouh bersumpah untuk terus melaporkan perang tersebut.

“Seluruh dunia harus melihat apa yang terjadi di Jalur Gaza ini,” katanya. “Apa yang terjadi adalah ketidakadilan besar terhadap orang-orang yang tidak berdaya, masyarakat sipil. Ini juga tidak adil bagi kami sebagai jurnalis.”

Dalam sebuah pernyataan, Al Jazeera menuduh Israel sengaja menargetkan para wartawan dan mengutuk kejahatan yang sedang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap jurnalis dan profesional media di Gaza.

Mereka juga berjanji akan mengambil semua tindakan hukum untuk mengadili para pelaku kejahatan ini.

Baca: Strategi Baru! IAF Kerahkan Balon Udara Tal Shamaim, Bantu Cegat Rudal Jelajah Hizbullah Lebanon

Al-Dahdouh sendiri, melaporkan serangan tersebut pada akhir Oktober 2023 ketika dia menerima kabar bahwa istri, putrinya, dan putra lainnya telah tewas dalam serangan udara Israel.

Cucunya, yang terluka dalam serangan yang sama, meninggal beberapa jam kemudian.

Stasiun televisi yang berbasis di Qatar itu kemudian menayangkan rekaman dirinya menangisi jenazah putranya sambil masih mengenakan rompi pers biru.

Kemudian, pada bulan Desember 2023, serangan Israel terhadap sebuah sekolah di Khan Younis melukai Dahdouh dan juru kamera Al Jazeera Samer Abu Daqqa.

Al-Dahdouh sempat berlari mencari bantuan, namun Abu Daqqa mati kehabisan darah beberapa jam kemudian karena ambulans tidak dapat menghubunginya karena jalan yang diblokir, menurut Al Jazeera.

Sebelumnya pada bulan Desember, serangan menewaskan ayah, ibu dan 20 anggota keluarga koresponden Al Jazeera lainnya, Momen Al Sharafi.

Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan sedikitnya 70 wartawan Palestina, serta empat wartawan Israel dan tiga wartawan Lebanon, tewas sejak serangan Hamas pada (7/10.2023) yang memicu perang di Gaza dan meningkatnya pertempuran di sepanjang perbatasan Israel dengan Lebanon.

(Tribun-Video.com/aljazeera.com/english.alarabiya.net)

Artikel ini telah tayang di aljazeera.com dengan judul Al Jazeera journalist Wael Dahdouh’s son killed in Gaza by Israeli attack

Artikel ini telah tayang di english.alarabiya.net dengan judul Son of Al Jazeera journalist Wael Dahdouh among two killed in Israeli strike

# Wael al-Dahdouh # Gaza # Jurnalis Palestina # Palestina # Israel