Konflik Palestina Vs Israel
Benjamin Netanyahu Menyebut Israel dan AS Berbeda Pendapat Mengenai Pemerintahan Gaza Pascaperang
TRIBUN-VIDEO.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Selasa (12/12/2023) mengatakan bahwa negaranya mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS)
Yakni, dukungan atas tujuannya menghancurkan Hamas dan memulihkan sandera yang ditahan oleh militan Palestina.
Namun, dilansir dari Alarabiya.net, rupanya negara sekutu Israel tersebut tetap memiliki beda pendapat atau pandangan.
Yakni, terkait apa yang mungkin terjadi setelah perang Gaza selesai.
Washington berpendapat, bahwa harus ada otoritas atau pemerintahan Palestina di Gaza pada periode pascaperang.
Baca: Brigade Al Quds Puji Keberanian Lebanon, Irak, hingga Yaman yang Dukung Gaza & Bersatu Lawan Israel
Terkait hal itu, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dirinya tidak akan membiarkan Israel mengulangi kesalahan Oslo dan membiarkan terorisme di Jalur Gaza setelah perang.
“Saya tidak akan membiarkan setelah pengorbanan besar warga dan pejuang kami, kami membawa ke Gaza orang-orang yang mengajarkan terorisme, mendukung terorisme, mendanai terorisme,” kata Netanyahu dalam pidato videonya.
Mengulangi penolakannya di masa lalu untuk menyetujui kembalinya pemerintahan Otoritas Palestina yang didukung Barat di bawah Presiden Mahmoud Abbas ke Gaza, Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Gaza bukan 'Hamas stan' maupun 'Fatah stan'.
“Gaza bukan Hamastan atau Fatahstan,” tambahnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (13/12/2023).
Terkait hal itu, Netanyahu tampaknya merujuk pada Kesepakatan Oslo II yang disepakati Israel dan Palestina pada tahun 1995.
Kesepakatan tersebut, memberikan Palestina memegang kendali terbatas di Gaza dan Tepi Barat.
Baca: IDF Mulai Banjiri Diduga Terowongan Hamas di Gaza, Nasib Para Sandera Terancam, Biden Ragukan Israel
Di sisi lain, pada Selasa (12/12) lalu, sekretaris jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Hussein al-Sheikh menanggapi laporan bahwa perdana menteri Israel membandingkan Perjanjian Oslo dengan pembantaian Hamas pada (7/10) dengan mengatakan keduanya menyebabkan jumlah kematian yang sama di Israel.
Ia menolak klaim tersebut dan mengatakan bahwa justru Israel telah menyapu bersih warga di kamp dari Jenin hingga Rafah.
“Pernyataan Benjamin Netanyahu yang menyamakan Perjanjian Oslo dengan apa yang terjadi pada 7 Oktober menegaskan perangnya terhadap seluruh rakyat Palestina,” kata al-Sheikh.
“Kami mengatakan kepada Netanyahu bahwa Oslo tewas di bawah serangan tanknya, menyapu kota, desa, dan kamp kami dari Jenin hingga Rafah,” lanjutnya.
Seperti diketahui, Israel terus melancarkan serangan terhadap penguasa Hamas di Gaza yang menurut mereka bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Menjelang pemungutan suara tidak mengikat di PBB pada Selasa malam, Israel dan AS menghadapi seruan global untuk gencatan senjata di Gaza.
Baca: IDF Mulai Banjiri Diduga Terowongan Hamas di Gaza, Nasib Para Sandera Terancam, Biden Ragukan Israel
Sebagai informasi, sebanyak 18.205 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 49.645 orang lainnya terluka dalam serangan udara dan darat tanpa henti di wilayah kantong tersebut.
Informasi tersebut berdasarkan keterangan dari otoritas kesehatan Gaza, terhitung sejak serangan Hamas ke Israel Selatan pada (7/10) lalu.
Sekitar dua pertiga dari korban tewas tersebut adalah perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Kemudian, sekitar 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi di wilayah yang terkepung, dimana badan-badan PBB mengatakan tidak ada tempat yang aman untuk mengungsi.
Sementara, menurut pihak Israel, sejak perang dimulai ketika Hamas menyerbu Israel selatan pada (7/10), sekitar 1.200 orang tewas dengan sebagian besar warga sipil dan 240 lainnya menjadi sandera.
(Tribun-Video.com/english.alarabiya.net)
Artikel ini telah tayang di english.alarabiya.net dengan judul Netanyahu says Israel, US differ about post-war Gaza rule
Host: Nina Agustina
VP: Rania A.
# Israel # Benjamin Netanyahu # Amerika Serikat # Gaza
Reporter: Ninaagustina
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUN VIDEO UPDATE
Hamas Siap Lepaskan Roket Canggih hingga Stop Gali Terowongan demi Capai Gencatan Senjata Gaza
Kamis, 1 Mei 2025
Live
Senjata Terlarang AS Bom "GBU-39" Dipakai untuk Menyerang Yaman hingga Netanyahu Alami Kecelakaan
Rabu, 30 April 2025
Tribunnews Update
Menlu Israel Smotrich Keras Kepala, Kerahkan Pasukan Lanjut Perang hingga Rakyat Gaza Pergi
Rabu, 30 April 2025
Tribun Video Update
AS Ketar-Ketir dengan Program Nuklir Iran hingga Serangan Pembantaian AS di Yaman Dikecam
Rabu, 30 April 2025
Tribunnews Update
Xi Jinping Pamer AI Buatan China yang Siap Pimpin Teknologi Global,Tantang AS di Segala Sektor
Rabu, 30 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.