Kamis, 8 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Wakil perwakilan Rusia Soroti Israel yang Bakal Banjiri Gaza Pakai Air Laut: Take No Prisoners

Minggu, 10 Desember 2023 12:38 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM- Wakil perwakilan tetap pertama Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, menanggapi langkah tentara Israel yang membanjiri Gaza menggunakan air laut.

Yakni, air laut tersebut dimaksudkan untuk menenggelamkan infrastruktur Hamas.

Menurut Polyanski, langkah militer Israel mengindikasikan, bahwa para tentara memiliki perintah 'take no prisoners'.

Yakni, sebuah protokol yang tidak memedulikan para sandera Israel yang berada di tangan Hamas.

Baca: Tambang Israel di Metula Remuk Digempur Hizbullah, Aktivitas di Perbatasan Palestina Lumpuh Total

Mengingat selama ini, pasukan pertahanan Israel (IDF) dikenal memiliki Hannibal Directive.

Yakni, sebuah protokol militer yang sengaja 'menumbalkan' teman sendiri demi kehancuran musuh.

Di sisi lain, air laut akan mencemari air tanah di Gaza dan membuat daerah tersebut tidak dapat dihuni.

Pernyataan itu disampaikannya pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Jumat (8/12/2023).

Dalam pertemuan itu, Polyansky juga menyatakan bahwa pembanjiran Gaza merupakan upaya relokasi warga ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania.

Mengingat, dalam dokumen yang diterbitkan Israel pada pertengahan Oktober mengindikasikan bahwa pemerintahan negara Yahudi hendak memindahkan penduduk Palestina ke Mesir.

Baca: Lagi-lagi Pasukan Israel Ratakan Tempat Ibadah, Masjid Omari yang Tertua & Bersejarah di Gaza Hancur

Atas hal itu dalam pertemuan tersebut, Tiongkok, Rusia dan Uni Emirat Arab turut menyerukan sesi darurat di Gaza.

Pasalnya mereka menyebut tindakan yang dilakukan Israel merupakan kejahatan perang.

Yakni situasi udah sangat memburuk di wilayah kantong Palestina setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melanjutkan operasi militer pada awal Desember.

“Dalam beberapa hari terakhir, informasi mengejutkan telah menyebar tentang rencana Israel untuk membanjiri bangunan bawah tanah di Jalur Gaza dengan air laut,” kata Polyansky kepada dewan tersebut.

"Jika Israel benar-benar melakukan aksi membanjiri terowongan Hamas di bawah Gaza dengan air laut, ini jelas merupakan kekejaman," terang Polyansky pada pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Menurut mereka, serangan Israel pasca-gencatan senjata berlangsung dengan skala kehancuran yang menunjukkan penggunaan kekuatan “tanpa pandang bulu”.

Selain itu, serangan tersebut memang sengaja ditujukan terhadap warga sipil.

Baca: Netizen +62 Indonesia Serang Pejabat dan Menteri Israel Lewat Pesan Teror: Kami akan Membunuhmu!

Sebagai informasi, Israel kini gencar melakukan serangan pascagencatan senjata di Gaza selesai dengan menuding Hamas tak memenuhi kesepakatan para sandera, Jumat (1/12/2023).

Dalam serangan selama 24 jam, kala itu Israel menewaskan 700 warga Palestina.

Terkait dengan banyaknya korban tewas yang semakin meningkat, masyarakat internasional tegas menentang operasi darat Israel.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin merupakan satu di antara pejabat tinggi Gedung Putih yang lantang mengkritik.

Austin menyatakan, Israel hanya dapat memenangkan pertempuran dalam peperangan perkotaan dengan melindungi warga sipil.

Hal itu disampaikannya dalam Forum Pertahanan Nasional Reagan akhir pekan lalu.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Host: Adilla Risna
Vp: Ika Vidya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Membanjiri Gaza Pakai Air Laut, Bukti Perintah 'Take No Prisoners' Israel, Rusia: Kejahatan Perang! 

# Rusia # air laut # banjir # tentara israel

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Reporter: Adila Ulfa Muna Risna
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Rusia   #banjir   #air laut   #tentara israel

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved