Pilpres 2024
Gibran Dikritik Belum Punya Kecakapan Komunikasi Buntut Salah Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat
TRIBUN-VIDEO.COM - Polemik Asam Sulfat dan Asam Folat belakangan menjadi sorotan setelah Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka salah menyebut gagasannya terkait ibu hamil.
Sulung Presiden Joko Widodo ini menjadi bahan perbincangan karena salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat sebagai zat yang dibutuhkan ibu hamil.
Rekaman video soal pernyataan Gibran tersebut pun viral di media sosial.
Awalnya Gibran tengah mengkampanyekan programnya, yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk ibu dan anak saat mengisi acara diskusi ekonomi kreatif pada Minggu (3/12/2023) di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
"Ketika hamil harus dicek dia misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi enggak. Ketika anaknya lahir sampai 2 tahun ASI-nya terpenuhi gak, berat badannya tinggi badannya oke gak," kata Gibran.
Hal tersebut memicu beragam komentar, satu di antaranya dari Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nurhayati.
Menurutnya, Gibran belum memiliki kecakapan dalam komunikasi publik menyoal kasus salah ucap Asam Sulfat - Asam Folat.
Baca: Absen Undangan Debat Cawapres Bareng Cak Imin dan Mahfud MD, Gibran Tegaskan hanya Datangi Debat KPU
“ Iya ini sebenarnya kecerobohan komunikasi publik yang semestinya ada kalkulasi dalam menyampaikan frasa dan diksi kepada publik apalagi ini menyangkut hal yang sangat krusial.” ujar Neni hari ini Rabu (6/12/2023).
Padahal, kata dia, Gibran memiliki tim sukses, tim kampanye maupun riset yang seharusnya mampu membackup dia.
“Gibran bukan hanya memiliki tim riset tetapi juga tim yang bisa mengelola komunikasi publik agar kesalahan yang fatal tidak kembali terulang.” tegas Neni.
Konteks blunder adalah saat Gibran mengomentari masalah stunting, hal yang seharusnya cukup dikuasai sebagai Walikota Solo.
Baca: Gibran Tak Setuju Gubernur DKI Jakarta Ditunjuk Presiden: Pemilihan Langsung Aja, Kan Masih Dibahas
“Ini kan yang Gibran elaborasi adalah permasalahan stunting yang kita ketahui di Indonesia selalu menjadi masalah yang never ending. Harusnya berbekal pengalaman menjadi walikota Solo selama dua tahun memahami permasalahan ini. Kan jika tidak paham jadi tanya tanya publik soal kualitasnya.” beber Neni.
Neni mengungkap, selain tidak mengerti substansi, Gibran juga dinilai kurang percaya diri mengeluarkan ide dan gagasan.
“Sebab dalam banyak hal Gibran juga tidak berani beradu gagasan dan ide.Ditambah lagi komunikasi publiknya yang cenderung buruk. Ini bisa merusak reputasi pasangan calon dan kualitas pemilu 2024 ketika beradu gagasan saja tidak berani” sebut Neni.
Karena itu, untuk mendorong peningkatan kapasitas Gibran juga pemenuhan hak masyarakat mendapatkan informasi terhadap paslon yang akan mereka pilih, maka debat Cawapres harus dikembalikan.
“Nah makanya debat cawapres mau tidak mau harus dilakukan mengingat ada urgensi yang kuat bagaimana masyarakat kita juga melihat aspek kapasitas dan kapabilitas calon, sejauh mana juga memahami permasalahan kebangsaan dan dapat menawarkan solusi yang konkrit.” jelas Neni.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul DEEP Indonesia Kritik Gibran Belum Memiliki Kecakapan Komunikasi Publik
# Asam sulfat # cawapres # Gibran Rakabuming Raka
Video Production: Putri Anggun Absari
Sumber: Tribunnews.com
Terkini Nasional
Blak-blakan, Mahfud MD Tanggapi soal Pemakzulan Gibran: secara Teori Bisa, tapi Sulit Dipraktikan
2 hari lalu
Live Tribunnews Update
LIVE: Viral Emak-emak di Kupang Hendak Cium Hidung Wapres Gibran, Kini Berujung Minta Maaf
5 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Ibu-ibu Nekat Hampir Cium Hidung Wapres Gibran, Digagalkan Paspampres, Kini Minta Maaf ke Publik
5 hari lalu
Terkini Nasional
Luhut Binsar Minta Pihak Usul Pemakzulan Gibran Minggat, Said Didu: Merasa Pemilik Indonesia
5 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.