Buntut Salah Sebut Asam Folat Jadi Asam Sulfat, Gibran Dikritik Belum Punya Kecakapan Komunikasi

TRIBUN-VIDEO.COM - Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming kembali menjadi sorotan publik seusai salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat.

Atas kesalahan penyebutan itu, Gibran dikomentari banyak pihak, salah satunya adalah Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership, Neni Nurhayati.

Menurut Neni, Gibran belum memiliki kecakapan dalam komunikasi publik menyoal kasus salah sebut asam folat jadi asam sulfat.

Pernyataan itu disampaikan oleh Neni pada Rabu (6/12).

Neni mengatakan bahwa kesalahan itu merupakan bentuk kecerobohan komunikasi publik apalagi apa yang disampaikan Gibran menyangkut hal yang krusial.

Baca: Pujian Ganjar untuk Gibran, Sebut Kreatif Tangani Peremajaan Fasilitas SMK di Solo

Baca: Usul Saling Sanggah saat Debat Dihilangkan, TKN Prabowo-Gibran: Agar Bisa Menggali Gagasan Paslon

Neni berkata, Gibran semestinya memiliki tim sukses dan tim kampanye yang mampu melakukan riset agar bisa mengelola komunikasi publik.

Sehingga tidak terjadi kesalahan fatal yang tidak kembali terulang.

Menurut Neni, Gibran adalah Wali Kota Solo yang seharusnya sudah cukup menguasai persoalan stunting.

"Harusnya berbekal pengalaman menjadi walikota Solo selama dua tahun memahami permasalahan ini. Kan jika tidak paham jadi tanya tanya publik soal kualitasnya,” ucap Neni.

Selain tidak mengerti substansi, Gibran juga dinilai kurang percaya diri dalam mengeluarkan ide dan gagasan sebagai cawapres.

“Sebab dalam banyak hal Gibran juga tidak berani beradu gagasan dan ide.Ditambah lagi komunikasi publiknya yang cenderung buruk. Ini bisa merusak reputasi pasangan calon dan kualitas pemilu 2024 ketika beradu gagasan saja tidak berani,” sebut Neni. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul DEEP Indonesia Kritik Gibran Belum Memiliki Kecakapan Komunikasi Publik