Senin, 12 Mei 2025

Live Update

Jenderal IDF Bongkar KELEMAHAN Besar Israel, Akui Israel Belum Siap Menghadapi Perang Regional

Jumat, 1 Desember 2023 13:11 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Mayor Jenderal Yitzhak Brick, seorang petinggi dan pimpinan di pasukan cadangan Tentara Israel (IDF), menyatakan kekhawatirannya tentang operasi militer IDF di Jalur Gaza utara.

Kekhawatiran Brick tersebut, menurut media Israel, terkait aktivitas Hamas yang masih berlangsung 'lancar' meski Israel sudah melakukan bombardemen dan invasi darat skala besar ke Gaza selama sekitar 50 hari sebelum gencatan senjata.

“Hamas memindahkan tahanan dari wilayah yang seharusnya berada di bawah kendali tentara di utara Gaza,” kata Brick.

Melihat Hamas yang melenggang bebas di Gaza, pasukan pendudukan Israel disebut masih jauh dari kata sukses soal tujuan operasi militer mereka di Gaza.

Brick juga menyoroti bahwa Hamas “masih memiliki puluhan ribu pejuang, sementara IDF justru membutuhkan rehabilitasi setelah perang selama beberapa waktu ini.

Dalam pengakuannya, Brick menyatakan kalau militer Israel tidak memiliki kapasitas untuk menangani perang di berbagai lini secara bersamaan.

"Saat ini, angkatan udara (Israel) tidak memenangkan perang dan Angkatan Udara Israel tidak dapat menghentikan satu pun rudal (musuh)," katanya merujuk pada banyaknya teritorial Israel yang dihajar rudal berbagai milisi mulai Hamas di Palestina hingga Hizbullah di Lebanon.

Selain itu, Brick juga menyoroti pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang mengatakan “tidak ingin melihat korban sipil di Gaza selatan.”

Seperti diketahui, invasi IDF selalui didahului oleh bombardemen serangan udara yang mengakibatkan kerusakan besar.

Jika pasca-gencatan senjata Israel menyatakan ingin memperluas operasi militer ke selatan Gaza, itu artinya wilayah yang mereka tunjuk sendiri sebagai lokasi pengungsian warga Gaza utara, juga akan rata tanah.

Baca: Perdana Menteri Spanyol Bikin Geram Israel Usai Ragu Israel Hormati Hukum Kemanusian Internasional

Menurut Brick, invasi yang didahului serangan udara adalah taktik militer yang wajib dilakukan IDF.

Dia memperingatkan, jika meratakan rumah dilarang, maka tentara Israel akan masuk tanpa dukungan (pasukan) udara dan artileri.

"Sehingga akan mengakibatkan lebih banyak korban di pihak kami,” kata Brick.

Media Israel melaporkan pada Minggu (26/11/2023) kalau para tawanan Israel yang dibebaskan Hamas, ditahan di bagian utara Jalur Gaza.

Hal ini menjadi catatan penting karena Gaza Utara adalah wilayah utama invasi darat tentara pendudukan Israel yang fokus melalukan bombardemen sejak perang dilancarkan hampir sebulan yang lalu.

Sebelumnya juga pada Minggu, outlet berita Israel mengatakan para tawanan yang dibebaskan oleh Hamas pada Sabtu dipindahkan dari Kota Gaza di hadapan penduduk kota tersebut.

Hal ini menunjukkan kalau selama ini berarti para sandera Israel ditahan di tempat tentara IDF beroperasi.

Hal yang mengerikan bagi IDF adalah, selama ini mereka tidak mampu membebaskan sandera 'di depan' kepala mereka sendiri.(*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ungkap Kelemahan Besar Israel, Mayor Jenderal IDF: Pasukan Radwan Hizbullah Bisa Acak-acak Haifa

# IDF # Israel # Palestina # Hamas # Gaza

Editor: Restu Riyawan
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #IDF

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved