Rabu, 14 Mei 2025

Mata Lokal Memilih

Gaya Kampanyenya Dinilai Membosankan Dibanding "Gemoy" & Religius, Ganjar: Pilih Jalur Edukatif

Rabu, 29 November 2023 18:31 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Gaya kampanye calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dinilai membosankan.

Merespons hal itu, Ganjar menegaskan bahwa ia enggan mengikuti cara-cara yang menggiring opini masyarakat hanya dengan jargon tertentu.

"Itulah perbedaan saya dengan mereka, karena kami berdiskusi seperti ini antusiasmenya ada. Dan saya tidak mau menggiring anak-anak muda dengan satu jargon, hanya dengan satu gaya," kata Ganjar ditemui di Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023) sore.

Keterangan itu disampaikan Ganjar saat ditanya soal kampanyenya dan calon wakil presiden, Mahfud MD.

Baca: Aiman Jubir TPN Ganjar-Mahfud Dipanggil Polisi Buntut Sebut Polri Tak Netral, Dijadwalkan 1 Desember

Di mana strategi kampanyenya dinilai membosankan dibanding pasangan calon presiden dan wakil presiden yang lain.

Ganjar mengungkapkan jawabannya setelah bertemu anak-anak muda Generasi Z dan milenial di Merauke.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengeklaim, gaya komunikasinya lebih mendorong pada edukasi, atau bukan pada jargon.

"Mungkin orang akan mengatakan itu membosankan, tapi kalau saya melihat antusiasme orang sedemikian banyak untuk bertanya sampai waktunya enggak ada. Jadi saya lebih suka mengedukasi," ucap dia.

Meski demikian, Ganjar mengakui bahwa trik-trik mengemas diri atau kerap dikenal istilah "gimmick" memang hal penting bagi yang menyukai hal tersebut.

Namun, menurut dia, bukan berarti gimmick harus terus dilakukan pada setiap gaya komunikasi kepada masyarakat.

"Tapi nanti kalau gimmick-gimmick banget diketawain. Saya lihat ada anak muda yang mengatakan, 'Kami cerdas, kami juga bisa analisis kok', jadi ada cara yang lebih edukatif. Saya pilih jalur itu," ucap politikus PDI-P ini.

Baca: Ada Pendukung Prabowo yang Kini Dukung Ganjar, Arsjad Optimis Menang Pilpres 54 Persen Satu Putaran

Sebagai informasi, sebelumnya strategi dan gaya kampanye capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dinilai belum bisa mengimbangi 2 rivalnya.

Hal itu menjadi satu alasan mengapa Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) hendak membuka komunikasi dengan kubu Koalisi Persatuan untuk Perubahan (KPP).

KPP mengusung capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro saat dihubungi pada Minggu (26/11/2023).

Menurut Agung, tim pemenangan Ganjar-Mahfud yang bernomor urut 03 mesti mencari formula untuk mendongkrak strategi kampanye.

Hal itu demi menggalang dukungan dan suara karena simbol-simbol yang digunakan saat ini dinilai masih kurang menjangkau benak pemilih.

"Ganjar-Mahfud belum mampu mensinkronisasikan strategi dan gaya kampanye yang ngepop, sebagaimana 'Amin' yang mampu menggaet segmen pemilih religius dengan tagline-nya, dan 'Goyang Gemoy' ala Prabowo yang menyasar segmen Gen Z dan milenial," kata Agung.

(Tribun-Video.com/ Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kampanyenya Dinilai Membosankan Dibanding "Gemoy" dan Religius, Ganjar: Saya Tak Mau Giring Anak Muda dengan 1 Jargon"

Host: Yustina Kartika
VP: Yohanes Anton

# kampanye # Ganjar Pranowo # gemoy # Pengamat Politik

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Reporter: Yustina Kartika Gati
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved