Kamis, 15 Mei 2025

LIVE UPDATE

Irak Prediksi RESIKO Konflik Regional jika Perang Gaza Berlanjut, Akan Gulingkan Pasukan AS di Irak

Selasa, 28 November 2023 13:04 WIB
Tribun Video

TRIBUN-VIDEO.COM - Irak melihat adanya risiko konflik regional jika gencatan senjata yang ada saat ini di Gaza tidak diubah menjadi gencatan senjata permanen.

Pemboman dahsyat Israel di Gaza sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel telah menarik kelompok-kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran di wilayah tersebut termasuk Hizbullah Lebanon dan beberapa faksi Irak, yang hampir setiap hari melakukan serangan terhadap pasukan Israel dan AS .

Namun belum ada laporan serangan terhadap pasukan AS di Irak atau Suriah sejak Israel dan Hamas memulai gencatan senjata selama empat hari pekan lalu yang akan berakhir pada hari Senin, dibandingkan dengan lebih dari 70 hari pada minggu-minggu sebelumnya.

Beberapa faksi bersenjata utama Irak yang berada di balik serangan baru-baru ini, termasuk Kataib Sayyid al-Shuhada dan Kataeb Hezbollah, telah mengumumkan bahwa mereka akan mematuhi gencatan senjata di Gaza tetapi mengindikasikan bahwa mereka akan melanjutkan serangan jika gencatan senjata tersebut berakhir.

Mereka juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka masih mengupayakan penggulingan pasukan AS di Irak.

Ada sekitar 2.500 tentara AS yang menjalankan misi yang menurut AS adalah memberi nasihat dan membantu pasukan Irak memerangi sisa-sisa ISIS.

“Seluruh kawasan berada di ambang konflik dahsyat yang mungkin melibatkan semua orang, dan sejauh mana perluasannya atau bagaimana mengendalikan dan menghentikannya tidak diketahui,” kata Farhad Alaadin, penasihat urusan luar negeri Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al- Sudan.

“Oleh karena itu, kami melihat gencatan senjata apa pun dalam konflik ini bermanfaat dan penting pada tahap ini, pertama-tama, bagi rakyat Palestina dan Gaza, dan bagi semua negara di kawasan, termasuk Irak,” katanya kepada Reuters.

Baca: Gencatan Senjata Diperpanjang 2 Hari, Warga Palestina Diperkirakan akan Lebih Banyak Dibebaskan

Duta Besar Uni Eropa untuk Irak Thomas Seiler mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa ia berharap faksi-faksi Irak “terus menghentikan serangan mereka.”

Dua rangkaian serangan AS di Irak pekan lalu menewaskan 10 anggota Kataeb Hizbullah, sebuah tindakan yang dikutuk oleh pemerintah Irak sebagai tindakan eskalasi dan pelanggaran kedaulatan.

Kataeb Hezbollah adalah bagian dari Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak, sebuah kelompok yang sebagian besar terdiri dari kelompok bersenjata Muslim Syiah yang dibentuk untuk melawan ISIS pada tahun 2014 dan menjadi badan keamanan resmi di bawah komando perdana menteri.

Meskipun secara teknis merupakan bagian dari negara, beberapa faksi PMF yang paling kuat dan didukung Iran seringkali bertindak di luar rantai komando.

Sudani mengatakan serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata terhadap pasukan asing di Irak adalah melanggar hukum dan bertentangan dengan kepentingan nasional negara tersebut.(*)


Artikel ini telah tayang di reuters.com dengan judul Iraq sees risk of regional conflict if Gaza war resumes

# Gaza # Irak # Hamas

Editor: Khaira Nova Hanugrahayu
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Tribun Video

Tags
   #Irak   #Gaza   #Hamas

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved