Minggu, 11 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

KESAKSIAN Sandera asal Thailand yang Dibebaskan Secara Ajaib oleh Hamas: 'Saya Belum Mati'

Minggu, 26 November 2023 13:39 WIB
Sumber Lain

TRIBUN-VIDEO.COM - Keluarga Vetoon Phoome khawatir pekerja pertanian Thailand itu dibunuh oleh Hamas dalam serangan bulan lalu terhadap Israel.

Namun akhirnya mereka mengetahui pada Sabtu bahwa dia telah dibebaskan bersama dengan sandera Thailand lainnya di Gaza.

“Dia menyuruhku untuk tidak menangis, untuk memberi tahu ibu bahwa aku akan kembali,” kata saudara perempuan Vetoon, Roongarun Wichagern, kepada Reuters setelah reuni emosional dengannya melalui panggilan video.

Vetoon (33) yang telah tinggal di Israel selama lima tahun, adalah salah satu dari 10 sandera Thailand yang dibebaskan oleh Hamas dalam gencatan senjata pertama dalam perang tujuh minggu yang dimulai dengan serangan kelompok militan Palestina pada 7 Oktober di Israel selatan.

“Dia berkata, ‘Saya tidak mati, saya tidak mati’,” kata Roongarun, menyebut kelangsungan hidupnya sebagai “keajaiban”.

Diketahui sepuluh warga Thailand tersebut termasuk di antara 24 sandera yang dibebaskan pada hari Jumat dalam kesepakatan yang dinegosiasikan bersamaan dengan gencatan senjata dan pertukaran 39 tahanan Palestina dari penjara Israel.

Pemerintah Thailand mengatakan 20 warga negaranya masih disandera.

Menteri Luar Negeri dan panglima militer Thailand akan melakukan perjalanan ke Israel untuk membawa kembali para sandera yang telah dibebaskan, kata Perdana Menteri Srettha Thavisin kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa pemerintahannya masih berusaha untuk menjamin pembebasan para sandera yang tersisa.

Baca: Warga Palestina di Gaza Manfaatkan Momen Gencatan Senjata Sementara untuk Bersihkan Puing Rumahnya

“Kami tidak akan berhenti. Kami akan membawa mereka kembali,” katanya.

Kedutaan Besar Iran di Bangkok mengatakan melalui media sosial bahwa Teheran telah memfasilitasi pembebasan tersebut dengan memberikan daftar nama kepada Hamas menyusul permintaan dari Kementerian Luar Negeri Thailand dan ketua parlemen.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan Thailand “telah memberikan daftar tersebut sejak awal kepada semua orang,” termasuk Qatar, Mesir, Israel dan Iran.

“Aktor yang berbeda akan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap Hamas,” kata juru bicara tersebut.

Sebagai informasi, sekitar 30.000 warga negara Thailand bekerja di Israel, yang merupakan salah satu kelompok pekerja migran terbesar di Israel, sebagian besar bekerja di bidang pertanian.

Vetoon mengatakan kepada anggota keluarganya bahwa dia berteriak "Thailand, Thailand!" ketika para militan mendekat, sebelum menangkapnya dan menahannya di terowongan, kata Roongarun.

Dia tidak terluka atau disiksa, hanya diberi makanan dan air, dan tampaknya berat badannya tidak turun, tambah Roongarun.

Baca: 39 Tahanan Palestina Kembali ke Keluarga, Hamas Bebaskan 13 Sandera Israel dan 4 Warga Thailand

Teman-temannya yakin dia telah meninggal, namun keluarga mengikuti berita tersebut "tanpa tidur", berharap dia disandera, katanya.

“Saya melihat kabar sandera akan dibebaskan, lalu ada yang mengirimkan fotonya,” kata Roongarun. "Itu jelas adikku."

Para tawanan yang dibebaskan juga termasuk satu-satunya perempuan Thailand yang diketahui ditahan oleh Hamas, seorang pekerja pabrik dan ibu dari daerah pedesaan miskin di mana banyak orang pergi mencari peluang kerja di luar negeri.

Foto-foto dari Kementerian Luar Negeri Thailand menunjukkan mereka bertemu dengan dokter di sebuah pusat kesehatan di Israel.

Mereka akan kembali ke rumah setelah 48 jam di rumah sakit, kata kementerian tersebut, sambil berterima kasih kepada Mesir, Iran, Israel, Malaysia, Qatar dan Komite Palang Merah Internasional atas “usaha besar” dalam kesepakatan untuk membebaskan mereka.

Sebuah sumber yang mengetahui mengenai perundingan tersebut mengatakan bahwa pembebasan tersebut tidak ada hubungannya dengan perjanjian gencatan senjata dengan Israel dan merupakan kelanjutan dari jalur pembicaraan terpisah dengan Hamas yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar.

Sekelompok politisi Muslim Thailand telah melakukan perjalanan ke Teheran dan bertemu dengan pejabat senior Hamas pada bulan Oktober.

Thongkoon Onkaew mengatakan kepada Reuters bahwa pihak berwenang mengatakan putranya, Natthaporn Onkaew, seorang pekerja pertanian berusia 26 tahun, tidak termasuk dalam kelompok pertama yang dibebaskan, namun dia menambahkan bahwa dia “menunggu kabar baik.”(*)

Baca artikel terkait di sini

# Konflik Palestina Vs Israel # Hamas # Zionis # Gaza

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Sumber Lain

Tags
   #Konflik Palestina Vs Israel   #Hamas   #Gaza   #Zionis

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved