Konflik Palestina Vs Israel
Israel Hadapi MASALAH Besar saat Gencatan Senjata, Tentaranya Berkurang dan Suporter Hamas Bertambah
TRIBUN-VIDEO.COM - Media Israel, Kan, menyatakan dalam laporannya, dari sudut pandang praktis, tentara Israel telah kalah dalam operasi militer mereka di Gaza.
Hal itu terkait kesepakatan gencatan senjata yang berada dalam alur kendali Hamas, milisi yang menjadi target utama mereka dalam bombardemen Gaza yang memantik amarah dunia Internasional.
Laporan Kan juga menambahkan, ada masalah yang sedang dihadapi pasukan Israel di Gaza selama gencatan senjata.
"Reorganisasi militer Israel di Gaza masih dalam tahap pembangunan dan peraturannya (garis komando) belum sepenuhnya jelas," tulis laporan tersebut.
Media mencatat bahwa tidak akan ada sebanyak 12.000 tentara Israel yang tersisa di Gaza, karena jumlah ini akan dikurangi oleh IDF terkait pengeluaran besar perang.
Laporan tersebut juga menyebutkan kalau pasukan pendudukan Israel berupaya mencegah pergerakan warga Palestina dari bagian selatan Jalur Gaza ke utara saat gencatan senjata dimulai.
"Seluruh unit yang bekerja dalam misi ini, menunjukkan bahwa "jelas bahwa mereka tidak akan berhasil dalam mencapai tujuan mereka untuk menghentikan semua gerakan ini," tulis laporan Kan.
Ulasan ini menyandarkan pada asumsi jika kembalinya warga Gaza dari selatan ke utara akan memperkuat barisan organisasi Hamas.
Baca: RENCANA Israel seusai Gencatan Senjata Selama 4 Hari, akan Serang Gaza dengan Kekuatan Penuh
Mereka yang kembali, diasumsikan, meninggalkan keluarga -anak dan istri- mereka tetap di Selatan, sementara warga Gaza yang kembali ke Utara datang untuk menengok rumah dan kondisi yang ada; berpotensi siap perang dan bergabung dengan Hamas.
Hal ini menjelaskan mengapa IDF menembaki warga Palestina yang kembali ke Gaza saat periode gencatan sejata.
Berbondong-bondongnya warga Gaza ini, diulas Kan, sebagai kegagalan upaya Israel untuk merelokasi mereka ke lokasi lain.
Tentara Israel sebelumnya memang membagi Gaza menjadi dua bagian, Utara dan Selatan dalam upaya melokalisir perlawanan Hamas.
Nyatanya, upaya itu gagal dan disebutkan sebagai harga yang mahal dari kesepakatan gencatan senjata yang terjadi.
"Jelas bahwa Hamas akan mencoba menghancurkan apa yang telah dilakukan tentara Israel sejauh ini, dan Israel telah mempertimbangkan hal ini dan menyadari bahwa ada harga yang harus dibayar untuk gencatan senjata," tulis laporan Kan.
Media Israel melaporkan bahwa Hamas masih menguasai Gaza 49 hari setelah agresi tentara Israel (IDF) di Jalur Gaza.
Laporan Channel 12 menambahkan, jika gencatan senjata itu adalah hal yang bermanfaat bagi milisi perlawanan Palestina.
Baca: Israel Menghadapi Ancaman di Tengah Gencatan Senjata, Rudal Lebanon Targetkan Jet Tempur di Haifa
"Siapa pun yang berduka atas Hamas harus melihat hari ini; setelah 49 hari pertempuran "Hamas telah membuktikan bahwa mereka tetap kuat dan menguasai Gaza," tulis laporan media Israel itu pada Jumat (24/11/2023).
Laporan tersebut mengulas bagaimana Brigade Al-Qassam berhasil memberlakukan gencatan senjata di selatan dan utara Jalur Gaza.
Ulasan Media Israel juga menunjukkan sayap bersenjata Hamas tahu bagaimana dan kapan harus membawa para tahanan dan sandera ke Rumah Sakit Khan Yunis.
"Hamas tidak bertekuk lutut menghadapi gempuran pasukan pendudukan Israel," kata media Israel.
Laporan itu merujuk pada perlakukan milisi perlawanan Palestina terhadap para sandera yang mereka sebut sebagai 'hal masih terlalu tidak masuk akal'.
Hamas dan sejumlah milisi perlawanan di Gaza menyebut, memperlakukan sandera secara baik, merawat mereka sampai pertukaran benar-benar terjadi, sebuah hal yang sebaliknya justru dilakukan oleh tentara Israel.
Pasukan Hamas bahkan menggendong sandera hingga ke mobil.
"Semua tahanan Israel di Gaza diabaikan oleh pemerintah Israel," kata Channel 12. (*)
Baca artikel terkait hanya di sini
# Konflik Palestina Vs Israel # Hamas # Gaza # Zionis
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUN VIDEO UPDATE
Menggila! Netanyahu Setujui Rencana Perluas Serangan di Gaza: Usir Warga & Kendalikan Wilayah
Selasa, 6 Mei 2025
TRIBUNNEWS UPDATE
Netanyahu Setujui Rencana 'Penaklukan' Jalur Gaza bak Penjajahan Paksa Blokir Bantuan & Usir Warga
Selasa, 6 Mei 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Blokade Udara Total oleh Yaman Tandai 'Babak Baru' Perang di Jalur Gaza, Siap Perang Lawan AS-Israel
Selasa, 6 Mei 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Hamas Bangkit & Balas Ancaman Agresi dari Israel, Klaim IDF akan Gagal Mengingat Perlawanan Menguat
Selasa, 6 Mei 2025
TRIBUN VIDEO UPDATE
Pejuang Al-Qassam Habisi Israel: Sergap 6 Tentara di Gaza hingga Pancing IDF ke Terowongan Rafah
Selasa, 6 Mei 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.