Rabu, 14 Mei 2025

Pesawat Lion Air Jatuh

Soal Rekaman Data Black Box, KNKT Sebut Pesawat PK-LQP Alami Masalah di Bali tapi Pilot Bisa Atasi

Jumat, 23 November 2018 15:56 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan kronologi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Karawang. 

Dilansir Tribun Video dari Kompas.com, hal ini disampaikan saat rapat kerja bersama Komisi V DPR di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Dalam forum tersebut juga hadir Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Kabasarnas Marsekal Madya M Syaugi, Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo, Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi, perwakilan BMKG, dan BNPP.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyebutkan bahwa data yang didapatkan dari analisa memperlihatkan pesawat mengalami stall atau kehilangan daya angkat sehingga jatuh.

Baca: Pihak Lion Air Berencana Ajak Basarnas Cari Ulang Korban Lion Air PK-LQP

Baca: Perkembangan Proses Identifikasi Korban Lion Air, Hari Ini RS Polri Sampaikan Data-Data Korban

"Garis merah di sini menunjukkan pesawat alami stall atau stick shaker. Jadi kemudi di sisi kapten pesawat bergetar mengindikasikan pesawat akan alami stall," jelasnya.

Soerjanto menjelaskan bahwa dalam pesawat terdapat fitur Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS), yang berfungsi untuk mencegah pesawat naik terlalu tinggi (angle of attack) dan mengalami stall.

Namun, berdasarkan catatan black box, ketika MCAS hendak menurunkan hidung pesawat saat terjadi angle of attack, sang pilot diduga berusaha menaikkannya kembali.

Hal ini mengakibatkan pesawat kehilangan daya angkut dan terjatuh.

Baca: KNKT Ungkap Data FDR Black Box Lion Air PK-LQP yang Telah Diteliti, Terungkap Sebab Pesawat Jatuh

Baca: Terkait Jatuhnya Pesawat, Menhub Akan Beri Sanksi pada Maskapai Lion Air Akhir November

Dirinya juga menyebutkan bahwa dalam penerbangan sebelumnya, yaitu rute Denpasar-Jakarta, pesawat ini mengalami kondisi serupa.

Namun sang pilot berinisiatif untuk mematikan MCAS ketika terjadi hal serupa.

Sang pilot mematikan MCAS untuk menghindari konflik ketika hidung pesawat dinaikkan.

"Prosedur yang dia (pilot penerbangan Denpasar-Jakarta) lakukan belum ada sebelumnya. Dia punya inisiatif sendiri matikan automatic trim. Pilot-pilot tidak diberi training seperti itu," jelasnya.

Dari kejadian tersebut, pabrikan pesawat Boeing membuat petunjuk bagi seluruh operator penerbangan pesawat untuk mematikan MCAS ketika terjadi hal serupa.

Baca: Dokter Muda Jadi Korban Kecelakaan Lion Air JT610, Boeing Digugat 2 Firma Hukum AS

Baca: Tanda Pengenal Tak Bertuan, Pegawai Kantor Pajak Ciptakan Lagu Kenang Korban Lion Air JT160

"Sekarang sudah dibuat Boeing menjadi prosedur yang berlaku untuk semua pilot yang bawa pesawat jenis ini, bila terjadi matikanlah automatic trim," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya bahwa Menhub akan berjanji untuk memberi sanksi pada pihak Lion Air apabila hasil investigasi ini telah terungkap.

Dari hasil rekaman yang diperoleh dari pihak maskapai Lion Air beberapa waktu lalu, memang sebelum pesawat tersebut jatuh ke perairan, pilot menyebutkan bahwa sempat terkendala masalah teknis.

Sang pilot mengaku adanya persoalan dengan kendali penerbangan, ingga akhirnya pilot meminta untuk kembali ke Bandara Soekarno-Hatta, tetapi terjatuh di perairan Karawang.

Simak videonya di atas!(Tribun-Video.com/Yulita Futty Hapsari)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "KNKT Jelaskan Kronologi Lion Air PK-LQP Kehilangan Daya Angkat Hingga Jatuh".

Editor: Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Reporter: Yulita Futty Hapsari
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved