Kamis, 15 Mei 2025

Live Update

Imbas Tak Teraliri Listrik, Rumah Sakit Al-Shifa Terpaksa Kuburkan Ratusan Jenazah di Kuburan Massal

Rabu, 15 November 2023 13:13 WIB
Tribun Video

TRIBUN-VIDEO.COM - Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza terpaksa menguburkan ratusan pasien meninggal dunia di 'kuburan massal'.

Sebanyak 179 jenazah dikuburkan bersama di halaman, termasuk tujuh bayi serta 29 pasien perawatan intensif.

Kabar itu dikatakan oleh Direktur Rumah Sakit al-Shifa Mohammad Abu Salmiya pada (14/11/2023).

Hal itu terpaksa dilakukan, lantraan ribuan warga Palestina masih terjebak di fasilitas yang dikelilingi oleh pasukan Israel tersebut.

Abu Salmiya mengatakan ada banyak jenazah tergeletak di kompleks rumah sakit, sejak kamar mayat tak teraliri lisrtik sejak Sabtu (11/11/2023).

Sehingga, kini pihaknya terpaksa menguburkan ratusan jenazah tersebut di kuburan massal.

“Ada banyak jenazah berserakan di kompleks rumah sakit, dan tidak ada listrik lagi di kamar mayat,” Direktur Rumah Sakit al-Shifa Mohammad Abu Salmiya mengatakan kepada kantor berita AFP pada hari Selasa. “Kami terpaksa menguburkan mereka di kuburan massal.”

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra pun turut buka suara.

Baca: Terhalang Jarak, Houthi Yaman Minta Arab Saudi Buka Koridor Militer untuk Serang Israel Langsung

Ia mengatakan pada Selasa (14/11) bahwa tawaran Israel untuk memindahkan bayi keluar dari Rumah Sakit al-Shifa dengan inkubator portabel, belum menghasilkan rencana yang konkrit.

Sedangkan, juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan, mengeluarkan pasien yang sakit dan rentan dari rumah sakit adalah tugas yang mustahil.

Hal itu dikatakannya lantaran ia bersikeras bahwa rumah sakit tidak boleh diserang.

Menurutnya, rumah sakit adalah tempat berlindung yang aman, dan hal ini disetujui berdasarkan hukum humaniter internasional.

“Dan sekali lagi, mengapa kamu perlu memindahkannya?” dia bertanya. “Rumah sakit tidak boleh diserang. Rumah sakit adalah tempat berlindung yang aman. Hal ini disetujui berdasarkan hukum humaniter internasional.”

Lalu, di pihak Israel, mereka membantah bahwa rumah sakit tersebut dikepung.

Pihak Israel pun mengatakan pihaknya memberikan rute bagi orang-orang yang berada di dalam rumah sakit untuk melarikan diri.

Namun, para pekerja medis dan pejabat kesehatan di rumah sakit itu menolak klaim tersebut.

Bahkan mengatakan bahwa tembakan Israel telah membawa bahaya tambahan terhadap pelaksanaan tugas medis mereka.

“Penjajah masih mengepung rumah sakit tersebut, dan mereka terus menembaki halaman rumah sakit tersebut dari waktu ke waktu,” kata al-Qudra. “Kami masih belum bisa bergerak, tapi terkadang dokter mengambil risiko saat mereka harus merawat pasien.”

Sebagai informasi tambahan, sekali lagi, Israel telah membombardir Gaza dan melancarkan serangan darat setelah pejuang Hamas melakukan serangan terhadap Israel selatan bulan lalu.

Imbasnya dikatakan oleh para pejabat Israel yaitu menewaskan lebih dari 1.200 orang.

Sedangkan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 11.200 orang Palestina, termasuk lebih dari 4.600 anak-anak.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Aljazeera dengan judul Gaza’s al-Shifa Hospital forced to bury dead patients in ‘mass grave’

#israel #gaza #palestina

Editor: Restu Riyawan
Reporter: Yessy Arisanti Wienata
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribun Video

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved