Konflik Palestina Vs Israel
Jenderal Elit AS Khawatir Konflik Panjang di Gaza Mendorong Warga Sipil Nekat Gabung Militan Hamas
TRIBUN-VIDEO.COM - Amerika Serikat mengemukakan kekhawatiran soal dampak ekstrim jika konflik di Gaza antara pihak Israel dan Militan Hamas akan terus berlangsung dalam waktu yang lama.
Kepala penasihat militer Joe Biden atau Presiden Amerika Serikat, menyebut bahwa jika konflik berlanjut, kemungkinan akan mendorong warga sipil Palestina untuk bergabung menjadi anggota Militan Hamas.
Dilansir dari middleeastmonitor.com pada Jumat (10/11/2023), dikutip dari Reuter, hal itu diungkapakan oleh Jenderal Charles Q Brown, ketua Kepala Staf Gabungan AS.
“Itulah sebabnya ketika kita berbicara tentang waktu, semakin cepat Anda mencapai titik di mana Anda menghentikan permusuhan, maka Anda akan mengurangi perselisihan terhadap penduduk sipil yang kini ingin menjadi anggota Hamas berikutnya,” kata Jenderal Charles Q Brown.
Lebih lanjut, Brown juga menambahkan bahwa Israel memiliki tujuan yang sangat besar untuk menghancurkan Hamas.
Baca: Tanpa Ampun! Hamas Hancurkan 160 Kendaraan Canggih Israel, Abu Obeida: Penghancuran Total!
Yakni, kelompok yang telah memerintah Jalur Gaza sejak mereka memenangkan pemilu demokratis yang diadakan pada tahun 2006.
Brown juga menyebutkan, bahwa tujuan utama Israel adalah menargetkan pimpinan tertinggi Hamas.
Tujuan tersebut diklaim akan bisa dicapai dengan lebih cepat.
Lebih lanjut, Brown juga mengatakan kepada wartawan sebelum tiba di Jepang beberapa hari lalu, bahwa ia yakin semakin lama konflik berlangsung, maka penyelesaiannya juga akan semakin sulit.
Seperti diketahui, dengan restu dan dukungan Amerika serta negara-negara Barat, Israel telah melancarkan serangan darat dan udara di Jalur Gaza sejak (7/10).
Adapun, sebagai informasi, terkait konflik di Gaza ini, AS mengumumkan bahwa Israel telah menyetujui jeda kemanusiaan selama empat jam setiap hari.
Kesepakatan tersebut, untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.
Adapun, Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan jeda dimulai hari Kamis (9/11).
Sehingga, hal itu memungkinkan orang-orang melarikan diri dan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan.
Baca: Tanpa Ampun! Hamas Hancurkan 160 Kendaraan Canggih Israel, Abu Obeida: Penghancuran Total!
Dikabarkan, jeda tersebut terjadi setelah diskusi antara pejabat Amerika Serikat (AS) dan Israel dalam beberapa hari terakhir, termasuk antara Joe Biden dan sekutunya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
John Kirby mengatakan, Israel akan memulai jeda selama 4 jam di Jalur Gaza utara.
Ia menggambarkan berita tersebut sebagai langkah pertama yang signifikan dan AS ingin melihatnya berlanjut selama diperlukan.
John Kirby mengatakan tidak ada gencatan senjata dan hanya jeda sementara.
Menurutnya, gencatan senjata antara Israel dan Hamas adalah keputusan yang tidak tepat karena akan membantu Hamas dan melegitimasi apa yang mereka lakukan pada Sabtu (7/10).
John Kirby pun memastikan AS, tidak akan mendukung hal itu untuk saat ini.
(Tribun-Video.com/middleeastmonitor.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di middleeastmonitor.com dengan judul Prolonged war in Gaza may prompt civilians to join Hamas, top US general says,
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AS: Israel Setujui Jeda Kemanusiaan selama 4 Jam Setiap Hari di Jalur Gaza
Host: Nina Agustina
VP: Yohanes Anton
# Amerika Serikat # Rakyat Gaza # warga sipil # Konflik Palestina Vs Israel
Reporter: Ninaagustina
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribunnews.com
Tribunnews Update
Rangkuman Perang India-Pakistan: Islamabad Balas New Delhi dengan Rudal, AS Umumkan Gencatan Senjata
10 jam lalu
Tribunnews Update
India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata setelah Dimediasi AS, Trump: Saya Sangat Gembira
10 jam lalu
Tribunnews Update
Amerika Serikat Janji Tak akan Ikut Campur Konflik India dan Pakistan: Bukan Urusan Kami
1 hari lalu
Tribun Video Update
AS Batalkan Tuntutan Normalisasi dengan Israel dalam Perundingan Nuklir Saudi, Tak Jadikan Prasyarat
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.