Kamis, 15 Mei 2025

Internasional

Akan Makin Banyak Serangan antara Warga Israel & Palestina, Pemerintah Israel Persenjatai Warganya

Rabu, 8 November 2023 13:46 WIB
Tribun Video

TRIBUN-VIDEO.COM - Puluhan ribu izin kepemilikan senjata telah diberikan kepada warga di negara Israel.

Hal itu diumumkan ketika aksi kekerasan pemukim Yahudi Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat meningkat sejak pecahnya pertempuran di Jalur Gaza pada (7/10/2023) lalu.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengatakan Divisi Senjata Api menerima ratusan ribu permintaan izin senjata pribadi.

"Kami telah mengeluarkan puluhan ribu izin bersyarat dan izin sebenarnya untuk senjata pribadi kepada warga yang memenuhi syarat,” ungkap Ben-Gvir, Selasa (7/11/2023).

Baca: Stok Makanan Gaza Makin Menipis, Tersisa hanya untuk 1-3 Hari Mendatang, PBB Usahakan segera Masuk

Ben-Gvir tak menjelaskan secara detail tentang apa yang dimaksud dengan izin bersyarat.

Dia hanya mengatakan bahwa pendistribusian senjata api tersebut bertujuan melindungi warga Israel dari serangan.

Ben-Gvir menambahkan, saat ini ratusan kelas cadangan baru telah dibuka di seluruh Israel.

Ben-Gvir mengatakan, tujuan dari pembukaan kelas-kelas tersebut adalah untuk mengajari warga Israel cara membawa dan menggunakan senjata api.

Baca: Ratusan Warga Pemegang Paspor Asing Tinggalkan Gaza, Menyeberang ke Mesir Melalui Perbatasan Rafah

Ia menyebut, saat ini Pemerintah Israel juga sudah menambah puluhan staf di Divisi Senjata Api.

“Karena tingginya permintaan di Divisi Senjata Api, saya menghimbau semua orang untuk bersabar. Periksa kelayakan Anda dan persenjatai diri Anda sendiri,” ucap tokoh yang dikenal anti-Arab tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, Ben-Gvir mengunggah foto dan video yang menunjukkan dirinya tengah mendistribusikan senjata api kepada warga Israel di wilayah utara, selatan, dan Tepi Barat.

Warga Palestina khawatir, kebijakan Israel mempersenjatai warganya mungkin menjadi dalih untuk melakukan pembunuhan dengan kedok “mencegah serangan”.

Baca: Serangan Israel Sudah Sampai di Dekat RS Indonesia, Banyak Korban Luka buat Petugas Kolaps

Menurut PBB, sejak pecahnya pertempuran antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu, aksi kekerasan pemukim Yahudi Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat meningkat.

Selama sebulan terakhir, PBB mencatatkan terjadinya 202 kasus aksi penyerangan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina.

28 kasus mengakibatkan korban luka, 141 kasus menyebabkan kerusakan properti, dan 33 kasus lainnya menimbulkan korban luka serta kerusakan properti.

“Ini mencerminkan rata-rata tujuh insiden harian, dibandingkan dengan tiga insiden sejak awal tahun ini."

"Lebih dari sepertiga insiden ini mencakup ancaman senjata api, termasuk penembakan,” kata PBB.

Baca: Hacker Pro-Hamas Berhasil Susupi & Retas Situs Web Resmi Maccabi Israel, Kirim Pesan Ancaman Ini

PBB mengungkapkan, hampir separuh dari total kasus penyerangan pemukim Yahudi kepada warga Palestina, terjadi dengan pendampingan atau pengawasan pasukan Israel.

Meningkatnya kekerasan pemukim sejak 7 Oktober 2023 lalu, memaksa setidaknya 905 warga Palestina meninggalkan rumah mereka.

Seperti di Perbukitan Hebron Selatan dan di Wadi al-Seeq dekat Ramallah.

Menurut PBB, jumlah tersebut mencakup 111 rumah tangga dan 356 anak.

Selain kekerasan pemukim Yahudi, operasi penggerebekan dan penangkapan yang dilakukan pasukan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat juga melonjak sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Menurut laporan kantor berita Palestina, WAFA, hingga Selasa kemarin, sebanyak 163 warga Palestina dibunuh pasukan Israel.

(Tribun-Video.com/ aa.com.tr )

Artikel ini telah tayang di Theguardian.com dengan judul Convoy of five trucks hit by fire – as it happened

Host: Yustina Kartika
VP: Erwin Joko P

# serangan # warga Israel # Palestina # Pemerintah Israel # senjata

Editor: Bintang Nur Rahman
Reporter: Yustina Kartika Gati
Video Production: Erwin Joko Prasetyo
Sumber: Tribun Video

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved