Kamis, 15 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sepinya Kota Tua Yerusalem sejak Konflik Hamas-Palestina, Pedagang Tak Bisa Hidupi Keluarga

Jumat, 3 November 2023 14:58 WIB
Sumber Lain

TRIBUN-VIDEO.COM - Jalan-jalan di Kota Tua Yerusalem mendadak menjadi sepi sejak konflik Hamas-Israel meningkat.

Perang menghalangi wisatawan masuk dan mengurangi pendapatan para pedagang.

Di jalan-jalan perbelanjaan yang penuh labirin yang mengelilingi tempat-tempat suci di kota tersebut, sebagian besar bisnis tetap tutup, hampir empat minggu setelah perang.

Beberapa pemilik toko yang tersisa cukup berani untuk membuka toko mereka hari demi hari menunggu wisatawan yang belum kembali.

Seorang pemandu wisata generasi ketiga dan pemilik toko souvenir Marwan Attieh (48) mengungkapkan, tidak ada lagi industri pariwisata sejak 7 Oktober 2023.

Pendapatannya berkurang sehingga tidak bisa menghidupi keluarganya.

Baca: Pesan Haru Hamas ke Hizbullah, Yakin Kemenangan Ada di Tangan dan Bisa Salat di Masjid Al-Aqsa

Kota Tua yang bertembok di Yerusalem timur adalah rumah bagi beberapa situs paling suci bagi umat Kristen, Yahudi dan Muslim dan telah menarik peziarah serta pelancong selama berabad-abad.

Namun sektor pariwisata Yerusalem yang menguntungkan telah runtuh sejak 7 Oktober, ketika militan Hamas dari Gaza menyerbu melintasi perbatasan dalam sebuah serangan yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang.

Setelah serangan gencar tersebut, Israel membalas keras Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dengan pengeboman tanpa henti yang telah menewaskan lebih dari 9.000 orang.

Sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.

Pietro Mazzocco (31), mahasiswa seminari Italia yang belajar di Yerusalem mengatakan, tempat tersebut sebelumnya hidup dan penuh dengan orang-orang yang berdoa.

Namun saat ini benar-benar kosong seperti tidak ada kehidupan.

Meskipun banyak penerbangan ke Israel ditangguhkan dan paket wisata dibatalkan, hanya sedikit wisatawan yang berhasil mencapai Kota Tua yang sebagian besar sepi.

Rachid, seorang turis Prancis berusia 24 tahun, menolak membatalkan perjalanannya ke Israel, dan mengatakan bahwa dia ingin melihat situasi di lapangan dengan matanya sendiri.

Ia tiba awal pekan ini melalui perbatasan darat dari Yordania, setelah sesi interogasi yang panjang oleh otoritas Israel.

Dikutip dari Al-Arabiya, ia beberapa kali dihentikan oleh polisi Israel sejak tiba di sana.

Baca: Dapat Kartu Hijau Hizbullah, Perlawanan Islam Irak Mulai Fase Baru Mematikan Minggu Depan Tumpas AS

Di luar gelembung pariwisata, kehidupan sehari-hari juga terkena dampaknya.

Jumlah jamaah salat Jumat di Masjid Al-Aqsa menurun, sementara pos pemeriksaan dan patroli di Yerusalem timur yang diduduki telah ditingkatkan.

Banyak penduduk Kota Tua yang sebagian besar penduduknya adalah warga Palestina takut meninggalkan rumah mereka, dengan alasan pelecehan dan kekerasan fisik yang dilakukan oleh pasukan keamanan Israel.

Di Tepi Barat yang berdekatan, jumlah kematian warga Palestina meningkat di tengah kesibukan operasi Israel, dengan lebih dari 130 orang tewas dalam bentrokan dengan militer dan pemukim.

Pada Rabu, pemogokan umum diserukan sebagai bentuk solidaritas terhadap penduduk Jalur Gaza yang terkepung, karena banyak bisnis yang tutup di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Pada hari Kamis, banyak pemilik toko menolak berbicara dengan AFP karena khawatir akan keamanan pribadi mereka.

Seorang penjaga toko bernama Emad Sideyyi mengatakan, saat ini Kota Tua berbahaya dan tiak aman.

Prajurit menendang semua orang dan memperlakukan orang dengan cara yang tidak baik.

Bagi sebagian besar orang, perang tidak dapat berakhir dalam waktu dekat.

Namun ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa gencatan senjata dengan Hamas tidak akan dilakukan, keputusasaan tampaknya semakin mendalam. (*)

Artikel ini telah tayang di alarabiya dengan judul Jerusalem’s Old City: Silent streets, struggling businesses as war rage

# Hamas # Israel # Benjamin Netanyahu # Palestina

Editor: Unzila AlifitriNabila
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Sumber Lain

Tags
   #Israel   #Hamas   #Benjamin Netanyahu   #Palestina

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved