Rabu, 14 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah akan Bergabung dalam Perang Lawan Israel, Penghancuran Hamas Jadi Tanda untuk Ikut Campur

Kamis, 2 November 2023 18:07 WIB
Sumber Lain

TRIBUN-VIDEO.COM - Gerakan Perlawanan untuk Palestina di Lebanon, yakni Hizbullah secara resmi akan memasuki perang.

Hal itu dilakukan, jika gerakan Perlawanan Palestina Hamas berada pada kondisi terakhirnya atau krisisnya dalam mengatasi konflik di Gaza.

Adapun, informasi tersebut dilaporkan oleh media The New York Times (NYT) pada Selasa (31/10) lalu, mengutip dari pernyataan seorang diplomat Lebanon.

Dilansir dari palestinechronicle.com pada Rabu (1/11/2023), menurut surat kabar Amerika, ancaman penghancuran Hamas akan menjadi garis merah atau tanda bagi Hizbullah, untuk ikut campur tangan dalam konflik dengan Israel di Gaza tersebut.

Menurut laporan The New York Times, diplomat Lebanon menyebut, Hizbullah secara diam-diam telah memberi tahu mitra-mitranya bahwa mereka yakin Hamas saat ini masih berada dalam posisi yang baik.

Sehingga, untuk saat ini, belum Hamas membutuhkan bantuan dari Hizbullah.

“Kelompok ini secara diam-diam telah memberi tahu mitra-mitranya bahwa mereka yakin Hamas berada dalam posisi yang baik dan belum membutuhkan bantuan Hizbullah, kata diplomat tersebut,” menurut The New York Times.

Baca: Tegas Tolak Penindasan Warga Gaza, Pemuda Israel Kecewa dengan Netanyahu dan Ogah Ikut Wajib Militer

New York Times menambahkan, bahwa meskipun Israel memiliki angkatan udara dan amunisi yang lebih unggul, Hamas dapat berjuang di darat melawannya.

Sebagai informasi, diketahui bahwa setidaknya terhitung ada 16 tentara Israel dipastikan tewas pada hari-hari pertama operasi darat Israel di Jalur Gaza.

Namun, warga Palestina mengatakan bahwa jumlah tersebut jauh lebih banyak, seperti yang ditunjukkan dalam rekaman video yang diungkapkan oleh kelompok Militan.

Adapun, pada Rabu (1/11) lalu, Al-Jazeera mengutip seorang komandan lapangan dari Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengatakan bahwa jumlah kematian di antara tentara IDF lebih tinggi daripada yang diumumkan oleh pihak Israel.

Mengomentari kematian tentara Israel di Gaza, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hal itu adalah pukulan yang keras dan menyakitkan.

Namun, perlawanan meneurutnya memang membutuhkan keberanian, tekad dan ketekunan.

Baca: From River to The Sea Slogan Dukungan untuk Palestina yang Menggema Tiap Aksi Solidaritas

Sebagai informasi, Israel sejauh ini, telah membunuh lebih dari 8.796 warga Palestina di Gaza.

Termasuk 3.648 anak-anak dan 2.290 wanita menjadi korban tewas di antaranya.

Serangan dari Israel juga telah melukai lebih dari 23.000 orang.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina dan organisasi internasional, menyebutkan bahwa mayoritas korban tewas dan terluka di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.

Adapun, untuk membalas serangan Hamas, tentara Israel terus menggempur rumah-rumah warga sipil di seluruh Jalur Gaza.

Pihaknya juga terus melakukan pembantaian baru, yang dilaporkan terjadi di mana-mana di daerah kantong Gaza yang terkepung tersebut.

Seperti diketahui, Gaza memang berada di bawah pengepungan militer Israel yang ketat sejak tahun 2007.

Hal tersebut, menyusul pemilu demokratis di wilayah pendudukan Palestina, yang hasilnya ditolak oleh Tel Aviv dan Washington saat itu.

(Tribun-Video.com/palestinechronicle.com)

Baca artikel terkait di sini

# Konflik Palestina Vs Israel # Hamas # Gaza # Gaza

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Reporter: Ninaagustina
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Sumber Lain

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved