Live Update
4 STRATEGI Baru Hizbullah Lawan Israel, Andalkan Rudal Anti-Pesawat hingga Siapkan Perang Jarak 4 Km
TRIBUN-VIDEO.COM - Hizbullah masih ragu dalam melancarkan serangan besar-besaran ke Israel.
Mereka menunggu sinyal dari Iran dan melihat situasi di mana Israel belum juga meluncurkan serangan darat ke Gaza dalam skala yang massif.
Melihat perkembangan yang terbaru di mana 47 pejuang Hizbullah tewas akibat serangan drone dan rudal Israel, mereka pun mengubah strategi perang melawan tentara Zionis.
Perubahan strategi itu diharapkan akan mengurangi jumlah korban dan mampu membantu Hamas dalam membalas serangan Israel.
Berikut adalah 4 strategi baru Hizbullah dalam melancarkan serangan ke Israel.
Baca: Pertempuran TATAP MUKA Hamas-Israel Makin Intensif, Hamas Sebut Israel Alami Kekalahan Besar
1. Tidak Mengandalkan Pasukan Infantri
Dengan puluhan pejuang Hizbullah tewas dalam tiga minggu bentrokan perbatasan dengan Israel, kelompok Lebanon berupaya membendung kerugian mereka saat bersiap menghadapi kemungkinan konflik berkepanjangan.
Kelompok yang didukung Iran telah kehilangan 47 pejuangnya akibat serangan Israel di perbatasan Lebanon sejak sekutunya, Hamas, dan Israel berperang pada 7 Oktober.
"Hizbullah telah membuat peraturan untuk mengurangi jumlah martir”, kata sumber itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, dilansir Reuters.
Hizbullah merilis surat tulisan tangan dari pemimpinnya Sayyed Hassan Nasrallah kepada media pekan lalu, mengatakan para pejuang yang gugur harus disebut “martir dalam perjalanan menuju Yerusalem”.
2. Mengandalkan Rudal Anti-pesawat
Dengan sebagian besar pejuangnya tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel, Hizbullah telah meluncurkan kemampuan rudal permukaan-ke-udara untuk pertama kalinya, dan pada hari Minggu menyatakan bahwa mereka berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Israel.
Rudal-rudal tersebut adalah bagian dari persenjataan yang semakin kuat.
Militer Israel belum mengomentari laporan insiden drone pada hari Minggu.
Namun Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menghentikan rudal permukaan-ke-udara yang ditembakkan dari Lebanon ke salah satu drone miliknya dan membalasnya dengan menyerang lokasi peluncuran.
Salah satu sumber yang mengetahui pemikiran Hizbullah mengatakan kepada Reuters bahwa penggunaan rudal anti-pesawat adalah salah satu dari beberapa langkah yang diambil oleh kelompok Muslim Syiah untuk mengurangi kerugian dan melawan drone Israel, yang telah menembaki pejuangnya di medan berbatu.
Sejak dimulainya perang Hamas-Israel, serangan-serangan Hizbullah telah dikalibrasi untuk membendung bentrokan di zona perbatasan, meskipun mereka telah mengindikasikan kesiapan untuk perang habis-habisan jika diperlukan.
Baca: Bak Neraka di Bumi, PBB Ungkap 1 Anak Terbunuh Setiap 5 Menit di Jalur Gaza karena Serangan Israel
3. Tidak Menggunakan Roket Jarak Jauh
Hizbullah sendiri telah menahan diri untuk tidak menembakkan roket, seperti roket Katyusha yang tidak terarah dan roket lainnya yang dapat terbang jauh ke wilayah Israel, sebuah langkah yang dapat memicu eskalasi.
Sebaliknya, para pejuangnya justru menembaki sasaran yang terlihat di perbatasan dengan Israel, menggunakan senjata seperti rudal anti-tank Kornet, senjata yang banyak digunakan kelompok tersebut pada tahun 2006, kata ketiga sumber tersebut.
Saluran televisi Hizbullah, Al-Manar, secara teratur memutar ulang rekaman bentrokan terbaru yang menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai serangan terhadap instalasi dan posisi militer Israel yang terlihat di seberang perbatasan.
Meskipun taktik Hizbullah sejauh ini telah membantu mengatasi konflik, serangan tersebut berarti para pejuangnya harus berada dekat dengan perbatasan, yang membuat mereka lebih rentan terhadap militer Israel.
“Keunggulan teknis drone Israel membuat Hizbullah harus menanggung akibatnya karena jumlah pesawat tempurnya yang sebanyak ini,” kata Nabil Boumonsef, wakil pemimpin redaksi surat kabar Annahar Lebanon.
4. Menyiapkan Perang Dalam Jarak 4 Km
Bentrok antar Israel dan Hizbullah umumnya tinggal di wilayah sempit yang membentang di sepanjang perbatasan, umumnya berada dalam jarak tiga hingga empat km dari perbatasan.
Namun, penembakan Israel telah meluas dalam beberapa hari terakhir, menurut sumber keamanan di Lebanon.
Mereka mengatakan serangan ini termasuk serangan pada hari Sabtu di Jabal Safi, daerah pegunungan yang terletak sekitar 25 km (15 mil) dari perbatasan.
Tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai serangan Jabal Safi.
Hizbullah juga belum mengomentari laporan serangan itu.
(*)
Artikel ini telah tayang di Ruetir.com dengan judul 4 New Strategies for Hezbollah to Fight Against Israel, One of Which Doesn't Rely on Infantry Troops
# strategi # Hizbullah # Israel # rudal # perang #
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Tribunnews.com
Tribun Video Update
Bukan ke Netanyahu, Orangtua Sandera AS-Israel Malah Berterima Kasih ke Presiden AS Donald Trump
13 jam lalu
Tribunnews Update
Di Depan Putra Mahkota Arab Saudi, Trump Sebut Iran Kekuatan Paling Merusak: Tak Boleh Punya Nuklir
14 jam lalu
Tribun Video Update
PM India Gertak Pakistan di Tengah Gencatan Senjata: Kami Menghentikan Aksi Kami Bukan Mengakhiri
14 jam lalu
Tribunnews Update
Pakistan Geram Pangkalan Udara Dibobol India Pakai Rudal Buatan Rusia, Balas Tembak Jatuh Rudal Lain
14 jam lalu
Tribun Video Update
Hamas Bantah Klaim soal Tekanan Militer Israel Bantu Pembebasan Sandera: Netanyahu Menyesatkan
14 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.