Konflik Palestina Vs Israel
Raja Yordania Enggan Terdampak Perang Gaza, Pilih Tolak Pengungsi Palestina namun Sampaikan Hal Ini
TRIBUN-VIDEO.COM - Raja Abdullah II dari Yordania memperingatkan bahwa perpindahan warga Palestina ke Yordania dan Mesir adalah sebuah “garis merah,” dan mengatakan tidak akan ada pengungsi di Yordania dan tidak ada pengungsi di Mesir.
Berbicara bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz pada konferensi pers di Berlin, Raja Abdullah II memperingatkan terhadap segala bentuk migrasi paksa.
“Itu adalah garis merah, karena menurut saya itu adalah rencana tersangka tertentu untuk mencoba menciptakan masalah de facto di lapangan. Tidak ada pengungsi di Yordania, tidak ada pengungsi di Mesir. Ini adalah situasi berdimensi kemanusiaan yang harus ditangani di Gaza dan Tepi Barat dan tidak mencoba dan memaksakan tantangan Palestina di masa depan ke pundak orang lain,” kata Raja Abdullah II.
Baca: Israel Ngamuk Disepelekan, Kini Bombardir Gaza hingga Komandan Tertinggi Hamas Tewas Diserang IDF
Dia menyatakan keprihatinan mendalam atas banyaknya korban jiwa di pihak Palestina dan Israel, dan atas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, yang dia gambarkan sebagai hal yang “tidak dapat diterima,” baik dari segi hukum dan masalah kemanusiaan.
“Tahun ini adalah tahun paling berdarah bagi warga Palestina dan Israel dalam beberapa tahun terakhir, dan akan menjadi lebih buruk kecuali kita menghentikan perang ini dan bencana kemanusiaan yang diakibatkannya,” kata Raja Abdullah II.
Raja Abdullah menegaskan kembali bahwa upaya pemindahan paksa warga Palestina dan menyebabkan mereka mengungsi tidak dapat diterima dan akan membawa wilayah tersebut ke dalam bencana lain serta siklus baru kekerasan dan kehancuran.
Ia juga menekankan pentingnya menghormati hukum internasional dan hukum humaniter internasional dalam melindungi warga sipil dan mengutuk penargetan mereka.
Raja Abdullah menekankan perlunya upaya untuk menemukan cakrawala politik yang menjamin peluang untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara dan resolusi sah internasional.
Baca: Israel Merengek Minta AS Dana Darurat Rp 157 Triliun, Bakal Digunakan untuk Perang Lawan Hamas
Peringatan dan pernyataan Raja Abdullah II muncul di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di mana serangan udara Israel telah mengakibatkan banyak korban sipil dan kerusakan infrastruktur.
Sikapnya menegaskan kembali komitmen Yordania untuk mencegah krisis pengungsi di wilayah tersebut dan menyerukan diakhirinya kekerasan melalui cara diplomatik.
Penekanan Raja Abdullah II pada penegakan hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan mencerminkan keprihatinan internasional yang lebih luas terhadap situasi di Gaza dan perlunya penyelesaian konflik secara damai. (*)
Simak artikel lainnya di sini
Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Latif
# Yordania # Gaza # Palestina # pengungsi
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Tribun Video
Tribun Video Update
Jubir Al-Qassam Abu Obeida Muncul seusai Diklaim Telah Dibunuh dalam Pemboman Besar di Khan Yunis
1 jam lalu
Tribun Video Update
Israel Jatuhkan 40 Bom Penghancur Bunker dalam Semalam, Artileri Hamtam Pemukiman di Khan Yunis
3 jam lalu
Tribun Video Update
Operasi 'Gerbang Neraka 3' Diluncurkan, Pasukan Israel Lumpuh Dihajar Rudal & Peledak Al-Qassam
3 jam lalu
Tribun Video Update
Hantaman Maut dari Langit: Pemimpin Hamas dan Komandan Hizbullah Tewas Diserang Drone Israel
4 jam lalu
Tribun Video Update
550 Eks Pejabat Tinggi Israel Surati Presiden Trump, Minta Amerika Serikat Bantu Akhiri Perang Gaza
4 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.