Konflik Palestina Vs Israel
12 Wartawan Tewas di Minggu Pertama Perang Hamas-Israel, Rudal Sengaja Diarahkan ke Jurnalis?
TRIBUN-VIDEO.COM - Pada minggu pertama perang Israel-Hamas, media yang meliput konflik tersebut terjebak dalam baku tembak dengan sedikitnya selusin wartawan tewas dan lainnya terluka atau dilecehkan.
Di antara korban jiwa adalah jurnalis video Reuters, Issam Abdallah, yang terbunuh pada hari Jumat (13/10/2023) ketika melakukan liputan langsung di dekat perbatasan di Lebanon selatan.
Enam jurnalis lainnya terluka dalam serangan yang sama termasuk dua jurnalis dari Reuters, Al Jazeera dan Agence France-Presse, atau AFP.
Seorang juru bicara PBB mengatakan, jika situasi terus meningkat, kemungkinan besar akan lebih banyak tragedi serupa.
Lebih dari 4.000 orang di kedua belah pihak telah terbunuh sejak militan Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober di Israel.
Dua belas di antaranya, termasuk Abdallah, adalah jurnalis yang meliput serangan dan serangan balasan tersebut, menurut Komite Perlindungan Jurnalis, atau CPJ.
Dari kasus-kasus yang didokumentasikan CPJ sejauh ini, 10 jurnalis adalah warga Palestina, satu warga Israel, dan satu warga Lebanon.
Organisasi yang bermarkas di New York itu mengatakan setidaknya dua wartawan lainnya hilang.
Reuters mengatakan bahwa Abdallah memberikan sinyal video langsung kepada lembaga penyiaran ketika dia terbunuh.
Kameranya diarahkan ke lereng bukit pada saat ledakan terjadi.
Baca: Makin Genting, Sayap Bersenjata Hamas Serang 2 Kota Metropolitan Israel, Rentetan Rudal Dilesatkan
Salah satu jurnalis yang terluka dalam serangan itu mengatakan bahwa kru sedang merekam tembakan Israel pada saat itu, dan satu serangan mengenai Abdallah dan serangan kedua mengenai kendaraan yang digunakan oleh media.
Utusan PBB untuk Israel, Gilad Erdan, mengatakan pada hari Jumat bahwa Israel biasanya menyelidiki kematian warga sipil.
Dia mengatakan bahwa Israel tidak akan pernah ingin memukul atau membunuh atau menembak jurnalis mana pun.
Namun dalam keadaan perang, hal-hal mungkin saja terjadi.
Reuters dan AFP sama-sama menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut, dan lembaga penyiaran Qatar Al Jazeera mengatakan pihaknya menganggap Israel harus bertanggung jawab secara hukum dan moral.
Penargetan Israel terhadap tim Al Jazeera adalah pengabaian terang-terangan terhadap standar keselamatan internasional yang secara jelas membedakan pers.
Termasuk pembunuhan korespondennya Shireen Abu Akleh di Tepi Barat pada tahun 2022, yang ditembak saat sedang bertugas.
Investigasi terhadap kasus ini oleh media dan kelompok hak asasi manusia menyimpulkan bahwa dia hampir pasti terkena penembak jitu Israel.
Israel kemudian meminta maaf atas penembakan jurnalis Amerika-Palestina tersebut, namun para pendukung kebebasan pers telah meminta Gedung Putih untuk memastikan akuntabilitas.
Dalam insiden terpisah, BBC mengatakan bahwa beberapa jurnalisnya dilecehkan saat bertugas di Israel.
Baca: Biden Dilema Terima Undangan Israel, Ingin Hindari Perang Regional namun Ada Keuntungan Diplomatik
Polisi di Tel Aviv pada hari Kamis menghentikan kendaraan yang digunakan oleh tim BBC Arab.
Para jurnalis mengidentifikasi diri mereka sendiri dan kendaraan tersebut ditandai sebagai TV dalam birokrasi, namun kru diperintahkan keluar dari mobil dan ditahan di bawah todongan senjata.
Polisi menggeledah para jurnalis dan mencegah salah satu reporter merekam kejadian tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, polisi setempat mengatakan kendaraan itu tampak mencurigakan dan mengindikasikan bahwa para wartawan digeledah karena takut memiliki senjata.
Selain risiko keamanan, Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengatakan pada hari Minggu (15/10/2023) bahwa ia mengupayakan kemungkinan penutupan biro lokal Al Jazeera.
Karhi menuduh kantor berita milik negara Qatar melakukan penghasutan dan memaparkan potensi serangan dari Gaza kepada tentara Israel, menurut laporan Reuters.
Menteri mengatakan dia akan membawa langkah tersebut ke kabinet untuk dipertimbangkan.
Hukum humaniter internasional melindungi jurnalis dari serangan langsung.
Namun melaporkan konflik di daerah padat penduduk membawa peningkatan risiko, kata para analis.
Hal ini disampaikan oleh koordinator program Timur Tengah CPJ, Sherif Mansour, kepada VOA News.
Setelah serangan fatal pada hari Jumat, juru bicara PBB mengatakan, wartawan perlu dilindungi dan diizinkan melakukan pekerjaan mereka. (Tribun-Video.com/VOANews)
Baca artikel terkait di sini
# Perang Israel-Hamas # Palestina # Gaza # Wilayah Konflik # rudal # wartawan # jurnalis
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: VOA
Tribunnews Update
Rudal Pakistan Ditembak Jatuh Militer India, Puing-puingnya Jadi Tontonan Warga Lokal
9 jam lalu
Tribunnews Update
Pakistan Gunakan Rudal Fatah II untuk Serang India, Mampu Jangkau Target sejauh 400 Kilometer
9 jam lalu
Tribunnews Update
Ditembak Jatuh Militer India, Puing-puing Rudal Pakistan Malah Jadi Tontonan Warga
10 jam lalu
Tribunnews Update
Detik-detik Rudal Pakistan Diluncurkan ke India, Balasan setelah Pangkalan Udaranya Diserang
11 jam lalu
Tribun Video Update
India Siaga Tinggi seusai Pakistan Serang Daerah Jammu Pakai Rudal hingga Picu Kekacauan & Ketakutan
12 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.