Kamis, 15 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Imbas Banjir dan Puting Beliung, Invasi Darat Besar-besara Israel ke Gaza Ditunda Seminggu

Selasa, 17 Oktober 2023 12:36 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Invasi darat Israel ke Jalur Gaza dikabarkan akan ditunda karena sejumlah kondisi cuaca buruk.

Dari laporan New York Times pada Minggu (15/10/2023), serangan darat tersebut seharusnya berlangsung pada akhir pekan kemarin.

Namun Pejabat Israel menyatakan, invasi pasukan darat IDF ditunda selama seminggu karena kondisi cuaca buruk.

Dari laporan tersebut, kondisi cuaca saat ini dapat berdampak negatif terhadap kemampuan angkatan udara untuk memberikan perlindungan bagi pasukan yang menyerang wilayah yang terkepung.

Israel telah menjalani persiapan untuk invasi darat ke Jalur Gaza, dengan ratusan ribu pasukan cadangan telah dikumpulkan.

Kabinet perang Israel yang baru dibentuk telah menyetujui operasi tersebut.

Puluhan ribu tentara dilaporkan bersiap untuk menyerang Jalur Gaza.

Selain cuaca buruk, media Ibrani menyoroti hal lain seputar batalnya pelaksanaan invasi darat ke Gaza pada akhir pekan kemarin.

Dilaporkan, terjadi perselisihan antara militer dan pemerintah Israel mengenai seberapa dalam operasi dari dalam Gaza harus dilakukan.

Dari laporan The Cradle, perselisihan berkisar apakah Israel harus fokus dalam upaya melemahkan Hamas atau mengalahkan kelompok perlawanan dan jaringan infrastrukturnya yang luas.

Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengungkapkan, segala sesuatu akan bisa menjadi lebih buruk lagi.

Sekutu utama Israel AS juga mewanti-wanti Israel dalam melakukan invasi daratnya ke Gaza.

Outlet media AS, Bloomberg pada 14 Oktober melaporkan kalau Washington khawatir soal kurangnya strategi yang tepat dan rencana yang koheren untuk invasi darat ke Jalur Gaza tersebut.

Meskipun demikian, negara ini telah menjanjikan dukungan tanpa syarat kepada Israel, dan telah mengirimkan kapal induk kedua ke Mediterania jika terjadi konflik regional yang lebih luas.

Kekhawatiran meningkat bahwa serangan darat tersebut dapat memicu perang regional yang akan membuka beberapa front melawan Israel.

Meski invasi darat militer Israel ke Gaza terhenti utnuk sementara, pesawat-pesawat tempur Israel tanpa ampun terus menargetkan penduduk sipil di Jalur Gaza.

Pada 15 Oktober, jumlah korban tewas di Jalur Gaza mencapai lebih dari 2.300 orang dan terus bertambah. Lebih dari 9.000 orang terluka.

Israel juga telah berusaha memaksa lebih dari satu juta warga Gaza untuk melarikan diri dari Gaza utara menuju perbatasan Mesir di selatan, di mana perbatasan Rafah dengan Mesir masih ditutup.

Amnesty International menyebut permintaan evakuasi Israel sebagai permintaan yang mustahil dan bisa berarti pengungsian paksa.

Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, mengatakan dalam pidatonya pada Sabtu menyebut “keputusan Palestina adalah tetap tinggal di tanah kami,” dan menambahkan bahwa warga Gaza tidak akan mengungsi ke Mesir.

Pengungsian warga Gaza telah menimbulkan kekhawatiran atas rencana lama Israel untuk memukimkan kembali warga Palestina di Semenanjung Sinai, Mesir. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Militer Israel Diterpa Cuaca Buruk dan Desersi Massal, Invasi Besar-besaran ke Gaza Ditunda

# Israel  # Gaza # Hamas

Editor: Unzila AlifitriNabila
Video Production: Rania Amalia Achsanty
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Hamas   #Gaza   #Israel

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved