Rabu, 14 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Perdana Menteri Israel Netanyahu Beri Peringatan Keras untuk Tidak 'Menguji' Israel: Jangan Uji Kami

Selasa, 17 Oktober 2023 11:49 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan militan Hizbullah di Lebanon dan pendukung mereka di Iran bahwa mereka akan menanggung akibatnya jika terlibat dalam perang.

Netanyahu memperingatkan Iran dan Hizbullah, untuk jangan mencoba menguji Israel.

Ia memperingatkan untuk tidak mengulang kesalahan seperti yang dilakukan pada perang Israel dengan Hizbullah pada tahun 2006.

Dengan kemungkinan terjadinya invasi darat ke Gaza, Israel bersiap menghadapi potensi pembukaan front baru di perbatasan utaranya dengan Lebanon, di mana Israel telah berulang kali terlibat baku tembak dengan Hizbullah.

Baca: Washington Cemas Joe Biden Jadi Target Langsung Hamas di Tengah Niatnya yang akan Datang ke Israel

Militer juga telah memerintahkan warga dari 28 komunitas Israel di dekat perbatasan untuk mengungsi.

Dilansir dari laporan Reuters, Senin (16/10/2023), serangan Israel terus terjadi di wilayah itu.

Bahkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk "menghancurkan Hamas" ketika pasukan daratnya bersiap untuk bergerak ke Jalur Gaza.

"Hamas berpikir kita akan hancur. Justru kita yang akan menghancurkan Hamas," kata Netanyahu ke parlemen Minggu waktu setempat.

Hal sama juga dikatakan militer Israel (IDF) Peter Lerner.

Ia mengatakan militer berencana untuk menyerang Hamas dari atas melalui institusi-institusinya.

Baca: Putin dan Presiden Suriah Assad Bahas Cara Hentikan Serangan Israel & Cara Mengirim Bantuan ke Gaza

Dikatakannya pula tentaranya telah menyebar ke komunitas-komunitas di sepanjang perbatasan dengan Lebanon "untuk mengantisipasi potensi peningkatan kekerasan terhadap Hizbullah".

Diketahui Hizbullah juga beberapa kali menyerang Israel karena serangan ke Gaza.

Israel sendiri telah mendesak 1,1 juta warga Gaza, yang tinggal di bagian utara Gaza, untuk mengungsi ke selatan sejak akhir pekan.

IDF disebut tengah mempersiapkan serangan besar-besaran ke utara, baik dari data, laut maupun udara selama enam jam hingga pukul 20.00 waktu setempat kemarin.

Namun Hamas telah meminta warga mengabaikan pesan Israel.

Kelompok itu meminta seluruh warga Palestina, baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat untuk mempertahankan tanah mereka.

Sementara itu Iran memberi peringatan bahwa perang bisa meluas jika pengepungan Israel di Gaza terus berlanjut.

Baca: Mencekam! Bola Api Besar Menghantam Gaza saat Malam Hari, Berkobar di Tengah Gedung-gedung Tinggi

Ini dikatakan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Situasinya akan menjadi rumit...," kata Raisi dikutip dari Reuters.

"Jika kejahatan yang dilakukan rezim Zionis, termasuk pembunuhan orang dan blokade Gaza, tidak dihentikan," ujarnya mengacu pada Israel.

Macron sendiri berbicara dengan Raisi untuk mendesak Iran agar tidak memicu ketegangan di kawasan atau memberikan dukungan operasional apa pun kepada Hamas.

Macron bermaksud untuk menekankan argumen bahwa mengakhiri kekerasan adalah demi kepentingan semua orang, termasuk Iran.

Diketahui, selama akhir pekan, Raisi juga berbicara dengan para pemimpin negara-negara Arab di Irak, Oman dan Qatar.

Ia mendesak mereka untuk mendukung warga Palestina di Gaza. (*)

Artikel ini telah tayang dengan judul: Israel-Hamas war: Week 1 updates

Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Latif

# Benjamin Netanyahu # Israel # Perdana Menteri # Hamas

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: Latif Ghufron Aula
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Benjamin Netanyahu   #Israel   #Palestina

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved