Konflik Palestina Vs Israel
Belum Selesai Perang dengan Hamas, Perang Israel Versus Hizbullah Diprediksi akan Segera Terjadi
TRIBUN-VIDEO.COM - Perang terbuka Hizbullah versus Israel diprediksi bakal berlangsung pecah dalam waktu dekat.
Diketahui, pihak Iran memberikan peringatan pada Minggu (15/10/2023).
Peringatan itu menyatakan bahwa serangan darat Israel di Jalur Gaza dapat meningkatkan konflik di tempat lain di Timur Tengah.
Peringatan itu diketahui diungkap oleh Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian.
Ia mengadakan pembicaraan dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Peringatan itu dikatakan tepat ketika pasukan Israel berkumpul di perbatasan.
Kementerian Luar Negri Iran mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menjamin, pengendalian situasi serta pengendalian tidak meluasnya konflik.
“Tidak ada yang bisa menjamin pengendalian situasi dan tidak meluasnya konflik,” katanya, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran.
Baca: Biden Israel Harus Melenyapkan Hamas! Tapi Harus Pertahankan Negara Palestina
Ia memperingatkan kepada mereka yang memiliki kepentingan untuk mencegah konflik agar tak meluas untuk segera mencegahnya saat ini.
Hal itu perlu cepat dilakukan agar perang dan krisis kedua pihak tak meluas hingga berimbas ke warga sipil tak bersalah.
“Mereka yang berkepentingan untuk mencegah meluasnya cakupan perang dan krisis, perlu mencegah serangan saat ini… terhadap warga negara dan warga sipil di Gaza,” tambahnya.
Selain itu, Amir-Abdollahian juga mengkritik Amerika Serikat.
Lantaran, memberikan dukungan tegas kepada Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Serangan udara Israel yang ditujukan kepada para pemimpin Hamas di balik serangan mematikan itu telah menewaskan banyak orang.
Di mana di kedua belah pihak, korban jiwa sebagian besar adalah warga sipil.
Ia mengatakan jika Hizbullah terlibat, maka perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas akan meluas ke negara-negara lain di Timur Tengah.
Dalam interaksinya dengan wartawan di Beirut, Amirabdollahian meminta Israel menghentikan serangannya terhadap Gaza.
Serta, menambahkan kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon telah mempertimbangkan semua skenario perang.
Baca: Tel Aviv Dilanda Banjir, Sebelum Israel Lancarkan Serangan Darat ke Palestina, Invasi Ditunda
Hizbullah tetap menjadi ancaman paling serius bagi Israel, dengan 150.000 roket dan rudalnya, termasuk rudal berpemandu presisi.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa ia bertemu dengan Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah yang memberi pengarahan kepadanya tentang kondisi kelompok tersebut di Lebanon.
Selama ini Hizbullah terlihat masih menahan diri, dan hanya melakukan serangan-serangan kecil terhadap pos militer Israel di perbatasan Lebanon.
Kelompok muslim Syiah itu telah menyatakan mereka akan masuk total dalam peperangan jika Israel melakukan serangan darat ke Gaza.
Sementara Israel sendiri telah memutuskan menunda serangan darat ke Gaza dengan alasan cuaca buruk di daerah tersebut.
“Kami tidak tertarik pada perang di utara. Kami tidak ingin memperburuk situasi,” kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant kepada wartawan.
“Jika Hizbullah memilih jalur perang, maka konsekuensinya akan sangat berat. Sangat berat. Namun jika mereka menahan diri, kami akan menghormatinya dan menjaga situasi seperti apa adanya,” kata Gallant, seraya mencatat bahwa telah terjadi baku tembak di seberang perbatasan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perang Terbuka Hizbullah Vs Israel Diprediksi Bakal Pecah dalam Waktu Dekat
# Gaza # Israel # Hizbullah
Reporter: Yessy Arisanti Wienata
Video Production: Ika Vidya Lestari
Sumber: Tribunnews.com
Tribun Video Update
Video Detik-detik Rudal Houthi Serang Bandara Israel, Warga Tel Aviv Panik Mencari Perlindungan
2 jam lalu
Internasional
Houthi Kembali Beraksi! Trump Akui Kekuatan Houthi yang Jatuhkan Jet Tempur F-35 dan F-16 Milik AS
3 jam lalu
Tribun Video Update
Khamenei Serukan agar Iran Menghadapi Rezim Penindas Segera, Sebut Israel sebagai Binatang Buas
3 jam lalu
Tribun Video Update
Trump Ingin Ambil Alih Gaza & Mengubahnya Jadi Zona Kebebasan, Akui Bangga Jika AS Bisa Melakukannya
4 jam lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.