3 ASN Diperiksa Imbas Terlibat Pinjol, Pj Gubernur DKI Jakarta Prihatin: Gaji Besar Masih Kurang?

TRIBUN-VIDEO.COM- Dikabarkan aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta terlibat pinjaman online (pinjol).

Merespons kejadian tersebut, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengaku heran dan prihatin.

Pasalnya, pegawai yang terlibat pinjol tersebut merupakan jajarannya yang memiliki jabatan, bukan sekadar ASN level staf.

Menurut Heru Budi Hartono, saat ini tunjangan kinerja para ASN di DKI sudah cukup tinggi dibandingkan daerah lain.

"Terus kurangnya apa? Kepala seksi kelurahan saya enggak tahu dapatnya berapa, Rp 25 juta. Sudah gitu main pinjol. Terus gimana? Masih kurang terus," jelas Heru.

Atas kejadian tersebut, Heru meminta kepada para camat dan lurah untuk memberi tahu anak buahnya agar tidak terlibat pinjol.

Pasalnya, hal itu akan mencoreng nama baik instansi Pemprov DKI, apalagi ASN di Jakarta tunjangannya sudah sangat tinggi.

Seperti diketahui, petugas PPSU, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, dipaksa sang atasan untuk meminjam uang melalui Pinjol.

Buntut PPSU dipaksa meminjam uang melalui aplikasi pinjol, tiga pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah diperiksa Inspektorat DKI Jakarta.

Tiga pejabat yang diperiksa di antaranya,
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Kelapa Gading Barat, Marihot Hutagalung.

Kemudian, Plt Lurah Kelapa Gading Barat Rahmat Syahputra, dan Camat Kelapa Gading Darmawan.

Terkait hal itu, Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sigit Wijatmoko membuka suara.

Pihaknya menyatakan, pemeriksaan masih berproses di Inspektorat DKI Jakarta.

Sigit berjanji, akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Hal itu dilakukan agar menemukan titik terang dari dugaan pemaksaan peminjaman online tersebut.

"Semua akan dipanggil, tidak hanya petugasnya tapi juga Kepala Seksi Kelurahan yang sudah dipanggil, Plt Lurah, pihak kecamatan sudah dipanggil,”tegas Sigit.

(Tribun-Video.com/Wartakotalive.com).

Host: Adilla Risna
Vp: Rania A.