Rabu, 14 Mei 2025

Live Update

Harap Cemas Luhut Minta Investor Xinyi Group Tak 'Lari' seusai Mencuat Konflik di Pulau Rempang

Rabu, 20 September 2023 11:33 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, dengan adanya konflik di Rempang ia berharap investor asal China Xinyi Group tidak berpaling ke negara lain.

Saat ini pemerintah sedang mengatasi permasalahan tersebut.

Hal itu diungkapkan Luhut dalam pembukaan Seremoni Marine Spatial Planning Services Expo di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Xinyi Group diketahui merupakan perusahaan asal China yang memproduksi kaca dan solar panel yang berlokasi di Kota Wuhu.

Baca: Panglima TNI Kini Ngaku Tak Mau TNI Terlibat di Rempang, Seusai Viral Video Perintah Piting Pendemo

Perusahaan tersebut rencananya akan berinvestasi di kawasan Rempang Eco City.

Nantinya akan dibangun fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika.

Selain itu, apabila Rempang Eco City selesai pembangunannya, diperkirakan mampu menarik investasi sebesar Rp 381 triliun hingga tahun 2080.

Pemerintah terpicu untuk berusaha menyelesaikan konflik dengan warga Pulau Rempang yang enggan untuk direlokasi karena proyek strategis nasional tersebut.

Maka dari itu, ia berharap agar Xinyi Group tidak memindahkan investasinya ke Malaysia.

Apabila ada kesalahan yang mengakibatkan bentrok di Pulau Rempang seharusnya dijadikan bahan untuk introspeksi diri.

Menurut Luhut, kondisi Rempang seusai bentrok sudah mulai mereda.

Baca: Luhut Binsar Pandjaitan Tegaskan Urusan Rempang Sudah Clear: Pontensi Investasi di Rempang Bagus

Ia mengatakan bentrok yang terjadi menurutnya karena pendekatan yang dilakukan pemerintah kurang pas.

Menurutnya, warga Rempang akan setuju direlokasi. Namun perlu adanya identifikasi terlebih dahulu dalam bentuk kompensasi apa yang diinginkan oleh warga.

Warga yang terdampak dari pengembangan proyek tersebut justru bersedia direlokasi atau hanya memilih uangnya saja.

Menurutnya, dalam bentrok yang terjadi di Rempang ada oknum provokator yang terlibat.

Sehingga perlu adanya pemisahan antara provokator dan bukan.

Luhut mengatakan, saat ini Menko Polhukam juga telah membentuk tim untuk mengurus permasalahan di Pulau Rempang.

Sebelumnya, Rencana proyek Rempang Eco-City di Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), memicu konflik antara Pemerintah dengan warga sekitar.

Baca: Kisruh Rempang! Panglima Pajaji Tiba di Batam untuk Bela Rakyat Rempang: Salam Budaya Suku Dayak

Baru-baru ini misalnya, terjadi bentrok antara masyarakat sekitar dengan tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Direktorat Pengamanan Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Satpol PP, pada Kamis (7/9/2023) lalu.

Ratusan warga memblokade jalan agar tim gabungan tidak masuk ke wilayah Pulau Rempang untuk mengukur lahan dan pemasangan patok dalam rangka proyek Rempang Eco-City.

Beberapa hari kemudian, warga juga menggelar unjuk rasa di depan kantor Badan Pengusahaan (BP Batam) pada Senin (11/09/2023).

Aksi tersebut juga menimbulkan kericuhan antara pendemo dengan aparat keamanan.

Bahkan hingga Selasa (12/09/2023) pagi, petugas kepolisian telah mengamankan 43 orang pedemo. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Konflik di Pulau Rempang, Luhut Harap Xinyi Group Tak "Lari" ke Negara Lain"

Host: Firda Ananda
VP: Salim Maula

# Luhut Binsar Pandjaitan # investor # Rempang # Xinyi Group

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: Abdul Salim Maula Safari Thoyyib
Sumber: Kompas.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved