TRIBUNNEWS UPDATE
Tegas! Menag Yaqut Cholil Qoumas Larang Seluruh Partai Mengaku 'Si Paling' NU: Semua Sama
TRIBUN-VIDEO.COM - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan agar tak ada satupun partai politik yang merasa dirinya paling mewakili Nahdlatul Ulama (NU).
Hal itu ditegaskan Yaqut menanggapi sindiran dari Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar terkait adanya tokoh NU yang lupa bahwa NU tidak partisan kepada partai manapun.
Pernyataan itu disampaikan oleh Yaqut saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Ia juga menegaskan bahwa tak boleh ada satu pun partai yang mengklaim paling bermanfaat dan paling dekat dengan NU.
Yaqut menyebut bahwa semuanya sama sehingga tidak ada yang paling NU di antara yang lainnya.
"Tidak boleh ada satu partai yang mengklaim paling NU, yang paling bermanfaat untuk NU, dan seterusnya. Semua sama. Saya kira itu pesan Kiai Miftach tadi," ujar Yaqut saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/9/2023).
"Jadi enggak boleh ada yang klaim paling dekat NU, paling NU di antara yang lain, enggak boleh," sambungnya.
Ia kembali menegaskan bahwa NU terkiat dengan Khittah 1926.
Sehingga mereka tidak boleh terikat dengan partai manapun.
Oleh sebab itu, NU harus menjaga jarak terhadap semua partai politik.
"NU itu terikat pada Khittah 1926. Yang artinya bahwa dia tidak... Atau mengambil jarak yang sama terhadap semua partai," imbuhnya.
Baca: Lontarkan Candaan Bidah Pilih Amin, Menag Minta Tak Digoreng dan Mengaku Baru Tahu Akronim Amin
Baca: Anies Baswedan Merespons Candaan Menag Pilih Amin Bidah, Senyum Terus Geleng-geleng Kepala
Sebelumnya, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Miftachul Akhyar, menyindir ada tokoh NU yang lupa bahwa organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu tidak partisan ke dalam kekuatan partai politik tertentu.
Ia bahkan menyebut bahwa tokoh NU tersebut pura-pura tidak mengetahuinya.
Hal itu ia sampaikan dalam acara pembukaan, Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Senin (18/9/2023).
"Sepertinya ini ada yang lupa kalau Nahdlatul Ulama menjaga jarak, ya ibaratnya kura-kura di dalam perahu, pura-pura tidak tahu," kata Miftachul.
Miftachul juga menyinggung bahwa NU kini cukup ketat menertibkan internal mereka.
Ia berharap pun seluruh kader NU, terutama anggota dan pengurus PBNU, agar mematuhi keputusan bahwa NU tidak berpolitik praktis dan tidak partisan.
"Kita sudah tahu, bahkan pernah diputuskan dalam muktamar di Solo, muktamar ke-31 kalau tidak salah, bahwa bagaimana Nahdlatul Ulama menjaga jarak dengan partai politik, semua partai politik," tegas Miftachul.
Miftachul juga menyindir anggota yang memanfaatkan identitas NU untuk kepentingan politik praktis.
Ia menyinggung adagium yang berlaku di NU bahwa NU memang tidak ke mana-mana, tapi bukan berarti mereka bebas ke mana saja.
(Tribun-Video.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menag: Tidak Boleh Ada Partai yang Mengklaim Paling NU"
#yaqutcholil #kemenag #nahdlatululama #parpol #pilpres2024
Reporter: Dhea Andika Rizqi
Video Production: Fegi Sahita
Sumber: Kompas.com
Tribunnews Update
Deretan Negara yang Dukung India dan Pakistan seusai Perang Pecah, AS dan Rusia Satu Kubu
6 hari lalu
Tribunnews Update
Respons Rusia setelah India dan Pakistan Saling Serang, Minta Kedua Pihak Menahan Diri
6 hari lalu
Tribunnews Update
Rusia Bereaksi setelah India dan Pakistan Saling Serang, Minta Kedua Pihak Menahan Diri
6 hari lalu
Tribunnews Update
Di DPR, Advokat Bahas soal Hercules Mau Kerahkan 50 Ribu Anggota Geruduk Dedi Mulyadi: Bisa Dipidana
6 hari lalu
Tribunnews Update
KDM Ungkap Fakta Mengejutkan soal Kenakalan Siswa di Jabar: Bukan Lagi Tawuran, Sifilis Penyakitnya
6 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.