Ukraina Murka ke Warga China yang Nyanyi di Kota Mariupol, Dianggap Minim Adab dan Empati

TRIBUN-VIDEO.COM - Kementerian Luar Negeri Ukraina mengecam kunjungan warga China ke Kota Mariuopul yang dikuasai Rusia.

Pasalnya, warga China tersebut menyanyikan lagu Soviet di sebuah teater yang hancur.

Ukraina menyebut aksi warga China itu sebagai contoh degradasi moral.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko meminta warga China untuk bersikap sopan.

Baca: Hubungan Rusia-Armenia Memanas! Moskow Tak Terima Sekutunya Ikut Latihan Militer dengan Amerika

Selama ini, Ukraina telah menghormati integritas wilayah China.

Oleh karena itu, Beijing juga diharapkan mengerti atas apa yang sedang terjadi di Kyiv.

Nikolenko mengklaim bahwa Mariupol masih menjadi milik negaranya.

"Delegasi Tiongkok melanggar undang-undang Ukraina yang mengatur penyeberangan perbatasan negara oleh orang asing," kata Nikolenko, dikutip dari SputnikGlobe, Sabtu (9/9).

Baca: Ukraina Murka! Rusia Gelar Pemilu Lokal Demi Perkuat Cengkraman di 4 Wilayah yang Dicaplok

Sebelumnya, blogger asal China Xu Jijun mengunjungi Mariupol yang dilanda permusuhan.

Ia mengaku kedatangannya untuk melihat rumah-rumah yang hancur akibat perang.

Bukan sebaliknya seperti yang dituduhkan oleh banyak orang.

Xu menegaskan, China memiliki kesempatan untuk mengawasi perkembangan di Mariupol sejak operasi militer diluncurkan.

Baca: Pakai Taktik NATO, Intelijen Bocorkan Daftar Objek Strategis Rusia yang Jadi Target Penyerangan Kiev

Sebagai informasi, Mariupol adalah sebuah kota yang terletak di pantai utara Laut Azov.

Kota ini pernah menjadi sarang permusuhan antara Moskow dan Kyiv hingga dibebaskan oleh pasukan Rusia pada April 2022.

Sejak itu, Rusia telah membersihkan Mariuopol dari ranjau dan memulihkan infrastruktur sipil.

(Tribun-Video.com)

Artikel telah tayang dengan judul Chinese Citizens' Mariupol Visit Leaves Ukrainian Regime Infuriated 

Host: Agung Laksono
VP: Gianta

# Ukraina # Warga China # Nyanyi # Kota Mariupol