Mata Lokal Memilih
Elite NasDem Ingin Ajak Demokrat Diskusi Terbuka untuk Luruskan Isu Batalnya Duet Anies-AHY
TRIBUN-VIDEO.COM - Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni, mengurungkan niat membuat laporan polisi terhadap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri, atas dugaan berita tidak benar dan kegaduhan-kegaduhan yang ditimbulkan akibatnya.
Berita itu tertuju kepada kabar adanya kesepakatan atau komitmen, menduetkan Anies Baswedan dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai capres dan cawapres.
Kendati batal buat laporan polisi, Sahroni berharap kejadian ini tidak menimbulkan kegaduhan berlarut di publik.
Apalagi, Sahroni bersikukuh bahwa terdapat kekeliruan dalam informasi yang disampaikan oleh SBY.
Sahroni khawatir, ketidakbenaraan informasi ini menimbulkan kebencian tidak berdasar di publik.
"Makanya jangan sampai informasi tidak benar ini, dibiarkan menyebar dan kemudian dipercayai secara mentah-mentah oleh masyarakat. Khawatir juga bisa menimbulkan kebencian tak berdasar," kata Sahroni kepada wartawan Selasa (5/9/2023).
Sebab itu, untuk meluruskan isu tentang duet Anies-AHY, Sahroni mengajak Partai Demokrat untuk diskusi terbuka secara kekeluargaan.
"Mari kita selesaikan ini melalui cara-cara kekeluargaan, berdiskusi, bertukar pikiran, berdebat. Saya kira ini juga akan bagus, ya, untuk pendidikan politik. Kita bisa mengajarkan dan memperlihatkan kedewasaan dalam berpolitik," ucap Sahroni.
Lebih lanjut, Sahroni mengungkapkan alasan dirinya urung membuat laporan polisi pada Senin (4/9/2023) kemarin.
Saat dalam perjalanan, Sahroni mengaku dihubungi Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh.
Ketum Surya Paloh pun lantas meminta Sahroni membatalkan niatnya untuk melaporkan tokoh politik tersebut.
Ditambah, Sahroni juga mengaku dihubungi oleh Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan dengan pesan serupa seperti yang diucapkan Surya Paloh.
Menurut Sahroni, keduanya ingin seluruh pihak yang saat ini tergabung, untuk solid mengatur strategi pemenangan capres-cawapres yang mereka telah diusung.
"Jadi sudah saya urungkan niat (melapor) itu, ya, karena saat menghubungi Babeh (Surya Paloh) dan Pak Anies, mereka meminta demikian. Tapi poin saya tetap sama, ada suatu hal yang disampaikan tidak sesuai dengan fakta di lapangan," ucapnya.
"Dan tentu ini sangat perlu diklarifikasi. Mungkin tidak harus melalui jalur hukum, tapi kita bisa gunakan ruang-ruang publik, di televisi misalnya. Ini kan juga sesuai permintaan (tokoh) yang bersangkutan," imbuhnya.
Karena menurut Sahroni, sebagai pihak yang turut hadir pada pertemuan di bulan Agustus lalu, dirinya menyangkal bahwa adanya kesepakatan atau komitmen di dalam pertemuan tersebut.
Bahkan dirinya menyebut, banyak pula saksi lainnya yang hadir di dalam pertemuan tersebut, termasuk perwakilan dari Partai PKS.
"Karena apa yang disampaikan terkait pertemuan itu, banyak tidak benarnya. Saya hadir kok di situ bersama dengan teman-teman lainnya. Saksinya juga banyak. Dari kita (NasDem) ada saya dan Pak Sugeng, dari PKS pun hadir. Jadi saya bisa pastikan tidak ada komitmen apa pun di dalam pertemuan itu, hanya usulan, jelas berbeda dong," pungkas Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.(*)
Host : Mei Sada Sirait
Video Editor : Yohanes Anton
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luruskan Isu Anies-AHY, Elite NasDem Ajak Demokrat Diskusi Terbuka
Reporter: Mei Sada Sirait
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribunnews.com
To The Point
DPR Belum Pastikan Pembahasan RUU Perampasan Aset di Prolegnas, Demokrat Nyatakan Sikap Terbuka
3 hari lalu
TRIBUNNEWS UPDATE
Purnawirawan TNI yang Desak Pencopotan Gibran Disebut Pecundang, Silfester: Mereka Kalah Pilpres
3 hari lalu
Tribun Video Update
Demokrat Klaim Belum Ada Nama Lain selain Prabowo yang Nyatakan Maju di Pilpres 2029
7 hari lalu
Regional
Partai NasDem Gelar Konsolidasi di Papua seusai Pemilu, Satukan Kekuatan Anggota Partai
Rabu, 30 April 2025
Nasional
Surya Paloh Tolak Pemakzulan Gibran! Tak Pantas Dicopot dari Wapres, Tak Ada Skandal untuk Dituntut
Senin, 28 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.