Internasional
Warga China Langsung Panic Buying Gegara Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUN-VIDEO.COM – Stok garam di supermarket di wilayah Beijing dan Shanghai China dilaporkan kosong tak tersisa usai ribuan masyarakat dilanda panic buying selama beberapa hari terakhir.
Panic buying melanda China tepat setelah pemerintah Jepang memutuskan untuk melanjutkan proyek pembuangan satu juta ton limbah nuklir air radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut Pasifik.
Rencana tersebut akhirnya direalisasikan pemerintah Jepang setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memberi lampu hijau atas rencana pembuangan limbah nuklir air radioaktif.
Baca: Warga di Korea Selatan Panik Beli Garam seusai Jepang Umumkan Akan Buang Limbah Nuklir
"Saya telah meminta perusahaan tenaga listrik TEPCO untuk segera mempersiapkan pembuangan limbah sesuai dengan rencana yang disetujui oleh Otoritas Regulasi Nuklir, perkiraannya pelepasan limbah akan dimulai pada 24 Agustus, jika kondisi cuaca memungkinkan," ujar Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dikutip dari Nasdaq.
Meski telah mengantongi izin resmi dari IAEA, serta berulang kali meyakinkan sejumlah negara bahwa air olahannya aman dan telah disaring untuk menghilangkan sebagian besar zat isotop.
Namun hal tersebut tampaknya tak membuat kekhawatiran masyarakat mereda.
Justru selama beberapa hari terakhir ribuan masyarakat China dan Tiongkok mulai berbondong-bondong menyerbu supermarket untuk mengamankan persedian garam dapur.
Mereka beranggapan pelepasan air limbah yang dilakukan Jepang akan membahayakan hasil produksi garam China.
Sejumlah peneliti China juga meyakini apabila air itu limbah nuklir Jepang masih mengandung jejak tritium, isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.
Baca: Detik-detik Kecelakaan Maut di Jalan Otista Bandung, Anak di Bawah Umur Meninggal di Tempat
Oleh karenanya air laut pasifik yang dijadikan sebagai bahan utama pembuatan garam China berpotensi besar tercemar radiasi nuklir yang berbahaya bagi tubuh.
Tak hanya stok garam supermarket yang habis diserbu masyarakat, pasokan garam di sejumlah marketplace juga ludes terjual.
Mencegah terjadi lonjakan harga ditengah krisis garam, para produsen garam laut di China kini mulai bekerja lembur untuk memproduksi, mendistribusikan dan melakukan segala upaya untuk menjamin pasokan pasar.
“Harap membeli secara rasional dan jangan panik membeli secara membabi buta, Kami bekerja lembur untuk menjamin pasokan pasar,” kata kelompok Industri Garam China.
Baca: Sempat Takut Membunuh, Kuli Bangunan Habisi Nyawa Dosen UIN Surakarta: Sakit Hati Disebut Amatiran
Tak hanya itu pemerintah China menjelaskan pihaknya akan terus berupaya memperkuat deteksi dan pemantauan zat radioaktif untuk memastikan keamanan makanan yang diimpor dari Jepang bagi konsumen China, mengutip dari CNBC International.
China bukanlah satu-satunya negara yang menentang pembuangan limbah nuklir Jepang, hampir 85 persen masyarakat Korea Selatan mengajukan protes besar-besaran untuk menentang rencana Jepang untuk membuang air limbah ke laut.
Bahkan lebih dari 50 kapal nelayan menggelar demo di kawasan dermaga di Incheon , dengan membawa spanduk bertuliskan “Gunakan air limbah yang terkontaminasi sebagai minuman warga Jepang,”
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut, Warga China Panic Buying, Stok Garam di Supermarket Ludes
VP: Erwin Joko P
# China # Garam Dapur # panic buying # nuklir
Video Production: Erwin Joko Prasetyo
Sumber: Tribunnews.com
Mancanegara
Tragedi Nuklir Chernobyl Ukraina, Lepaskan Isotop Radioaktif 30 Kali dari Ledakan Bom Atom Hiroshima
Minggu, 27 April 2025
TO THE POINT
China Batalkan 12.000 Ton Impor Daging Babi dari AS, Buntut Ketegangan Dagang China vs AS
Jumat, 25 April 2025
Tribun Video Update
Ketegangan Iran dengan AS Justru Delegasi Iran & China Lakukan Pertemuan, Jelang Negosiasi Nuklir
Jumat, 25 April 2025
To The Point
China Batalkan Beli Pesawat Boeing AS, Tuntut Komitmen Serius dari Pemerintahan Trump terhadap Tarif
Jumat, 25 April 2025
Tribunnews Update
China Buat Trump Bimbang soal Tarif Impor, Perang Dagang Berdampak Buruk Ekonomi dan Politik AS
Jumat, 25 April 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.