Terkini Daerah
Mayor Dedi Bawa Prajurit 'Geruduk' Polrestabes Medan, Danpuspom TNI: Pengaruhi Proses Hukum
TRIBUN-VIDEO.COM - Danpuspom TNI, Marsda Agung Handoko menyampaikan hasil penyelidikan kasus anggota Kodam I Bukit Barisan, Mayor Dedi Hasibuan.
Mayor Dedi Hasibuan yang menggeruduk Polrestabes Medan bersama dengan prajurit TNI lain terkait penangguhan penahanan tersangka kasus tanah Ahmad Rosyid Hasibuan (AHR).
Hasilnya disampaikan dalam konferensi pers di Mabes TNI, Jakarta Timur, Kamis (10/8/2023), dikutip dari YouTube Puspen TNI.
Marsda Agung Handoko menyatakan, tindakan itu sebagai show of force.
Dikatakan Agung, dugaan tersebut dapat dilihat ketika Mayor Dedi Hasibuan dan prajurit lainnya mengenakan pakaian dinas saat hari libur dinas.
Marsda Agung, mengungkapkan aksi unjuk kekuatan itu dapat dilihat dari video yang beredar.
Pada video, ia mengatakan ada beberapa prajurit TNI hanya berlalu lalang dan bukannya mendengarkan duduk persoalan.
Meski demikian, dikatakan Agung pihaknya belum dapat memastikan apakah penggerudukan tersebut dapat dikatakan sebagai perintangan penyidikan atau obstruction of justice.
Sementara itum Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjodjo menjelaskan Mayor Dedi Hasibuan kini dalam penahanan oleh Puspom TNI.
Mayor Dedi tengah melakukan perjalanan dari Medan menuju Jakarta untuk menjalani pemeriksaan di Puspom TNI.
Baca: Gerindra Yakini Prabowo Bakal Menang Pilpres 2024 Karena Tidak Bersebrangan Dengan Kekuasaan
Baca: Prabowo Ngejam Lagu Pertemuan dan Ojo Dibandingke di Solo Bareng Relawan Jokowi dan Gibran
Sementara 13 prajurit lainnya diperiksa oleh Pomdam Bukit Barisan.
Kapuspen juga sampaikan pesan Panglima TNI Yudo Margono untuk bisa tegas terkait kasus ini.
Ia juga meminta masyarakat untuk bijak dan menilai dengan baik semua permasalahan.
Perkara ini berawal ketika puluhan personel TNI berseragam lengkap dari Kodam I Bukit Barisan mendatangi Sat Reskrim Polrestabes Medan pada Sabtu (5/8/2023) siang sekira pukul 14.00 WIB.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa dikepung oleh puluhan personel TNI tersebut di ruang penyidik lantai dua gedung Sat Reskrim.
Selain prajurit TNI berseragam lengkap, terpantau pula ada personel lain yang mengenakan pakaian preman.
Tampak Kompol Fathir diduga diintimidasi oleh para prajurit TNI dengan mengucapkan kata-kata yang kurang pantas.
Bahkan, ada satu orang yang diduga anggota TNI berpakaian preman tampak mengancam akan menghancurkan Polrestabes Medan.
Orang tersebut juga mengancam tak akan meninggalkan lokasi jika keinginannya tak dituruti lantaran telah diperintah oleh komandannya.
Ternyata maksud kedatangan puluhan anggota TNI itu untuk upaya pembebasan tersangka dugaan pemalsuan tanda tangan lahan PTPN II di Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Tersangka berinisial ARH itu pun keluar dari Polrestabes Medan sekira pukul 19.00 WIB.
Sebelumnya polisi menangkap ARH dan melakukan penahanan karena diduga terlibat dalam sindikat mafia tanah.
ARH dikabarkan telah memalsukan tanda tangan kepala desa dalam proses jual beli lahan.
Sehingga, penyidik Sat Reskrim Polrestabes Medan menilai sudah ada dua alat bukti yang cukup untuk menjadikan keluarga Dedi Hasibuan ini sebagai tersangka.
(Tribun-Video.com/ Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Danpuspom TNI: Mayor Dedi Hasibuan dkk Geruduk Polrestabes Medan Diduga untuk Unjuk Kekuatan
#mayordedihasibuan #medan #polrestabesmedan
Reporter: Yustina Kartika Gati
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUN VIDEO UPDATE
Driver Ojol di Medan Terkejut Dapati Paket yang Dikirimkan Berisi Jasad Bayi, Ditutupi Sajadah
2 hari lalu
TRIBUN VIDEO UPDATE
Driver Ojol di Medan Terkejut Dapati Paket yang Dikirimkan Berisi Jasad Bayi, Ditutupi Sajadah
2 hari lalu
Tribunnews Update
Di Ambang Perang! Ini Aliran Senjata India Vs Pakistan dalam Pertempuran Sengit di Medan Perang
2 hari lalu
Live Update
Salomo Pardede CS, Anggota DPRD Medan Diduga Peras Pengusaha Biliar, Dipolisikan ke Polda Sumut
3 hari lalu
Tribunnews Update
Seusai Tusuk Gigi Rp100 Juta, Boby Nasution Temukan Anggaran 'Busi Racing' Dinsos: Jangan Aneh-aneh!
3 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.