Senin, 12 Mei 2025

Tribunnews Update

Tenaga Ahli Utama KSP Kecam Makian Rocky Gerung ke Jokowi: Tidak Elok dalam Konteks Bermasyarakat

Selasa, 8 Agustus 2023 11:58 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan angkat bicara terkait dugaan penghinaan Rocky Gerung terhadap Jokowi.

Menurutnya, pernyataan Rocky dianggap tidak elok dalam konteks bermasyarakat.

Ia pun menegaskan bahwa meski bebas menyampaikan pendapat namun semua itu ada batasannya.

Hal itu diungkapkan Ade dalam sebuah program acara bertema Menjaga Etika Demokrasi Bernilai Pancasila, Senin (7/8/2023).

Baca: Rusia Rebut Ukraina Timur! Pasukan Moskow Obok-obok Garis Pertahanan Ukraina sejauh 3 Km

Ade menyebut dalam penyampaian pendapat sebagai wujud demokrasi harus dilihat dari semangat dan nilai-nilai luhur bangsa.

Selain itu, perlu diingat demokrasi di Indonesia berbeda dengan demokrasi negara-negara yang ada di dunia.

"Hal itu dikarenakan karakteristik masyarakat Indonesia, yaitu masyarakat majemuk, heterogen, dan berketuhanan, sehingga ada nilai yang harus dijalankan dan dipahami serta dipatuhi, baik norma tertulis maupun tidak tertulis," kata Ade dalam sebuah program acara bertema Menjaga Etika Demokrasi Bernilai Pancasila, Senin (7/8/2023).

Ade mengatakan, dalam konteks berpendapat, tidak bisa mengungkap tanpa ada batasan.

Baca: TGB Diduga Sindir Rocky Gerung, Sebut Tokoh Penghina Pemimpin Alami Masalah Mental

Di mana batasan kebebasan berpendapat dalam konteks demokrasi Pancasila tercantum dalam pasal 28 UUD 1945.

Kemudian saat diliat melalui hidup bermasyarakat, bersosial dan berketuhanan maka batasan akan muncul dalam masyarakat.

Oleh sebab itu menurut Ade, publik bisa menilai pernyataan Rocky itu positif atau tidak.

"Batasan kebebasan berpendapat dalam konteks demokrasi Pancasila, tercantum dalam pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan jika melihat dalam hidup bermasyarakat, bersosial dan berketuhanan, tentu batasannya muncul dalam masyarakat. Publik bisa menilai apakah itu positif atau tidak, apakah sebuah kritikan atau tidak," ujar dia.

Baca: Reaksi Keras Prabowo Subianto saat Presiden Jokowi Dihina Rocky Gerung: Itu Keliru, Sangat Gegabah

Ade pun mengingatkan bahwa Rocky adalah seorang akademisi dan ilmuwan yang seharusnya tidak seenaknya dalam memberikan masukan.

"Sebagai akademisi, ilmuwan atau apapun, dalam memberikan masukan, tidak bisa melepaskan hal itu, karena kita tidak terlepas dari kultur dan budaya serta tradisi yang ada di daerah dan keluarga masing-masing," papar Ade.

Ia menegaskan apabila ucapan Rocku tidak diperingatkan maka akan menjadi preseden yang tidak baik di masa datang.

"Ucapan Rocky Gerung jika tidak dilakukan peringatan atau warning, akan menjadi preseden yang tidak baik dan legitimasi bagi orang lain untuk bisa bebas melakukan hal seperti itu, sehingga menjadi problem dimasa yang akan datang. Nanti aparat kepolisian yang melihat apakah itu sebuah persoalan yang harus diberikan sanksi," jelas Ade.

Baca: TGB Sebut Sosok yang Hina Pemimpin Alami Masalah Mental hingga Tak Patut Jadi Idola, Rocky Gerung?

Ade mengatakan, Presiden Joko Widodo sendiri mempersilakan kritik dan koreksi terhadap sebuah kebijakan yang dirasa tidak baik.

Namun kritik tersebtu harus ada solusinya, nilai positif, atau keinginan untuk memberikan perbaikan.

"Kritik yang membangun atau konstruktif penting agar pemerintah menyadari bahwa diawasi dan dikontrol publik. Hal tersebut lebih baik ketimbang kritik tanpa solusi dengan diksi negatif dan tidak pantas, bahkan merendahkan dan mengakibatkan orang akan marah dan tidak simpatik terhadap ucapan-ucapan tersebut dengan dalil kebebasan berdemokrasi," ujar Ade. (Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tenaga Ahli Utama KSP: Ucapan Rocky Gerung soal Presiden Jokowi Tak Elok dalam Demokrasi Pancasila

Host: Alexa Dhea
VP: Irvan

# Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden # Ade Irfan Pulungan # kecam # Rocky Gerung # Jokowi

Editor: Bintang Nur Rahman
Reporter: Dhea Andika Rizqi
Video Production: Irvan Nur Prasetyo
Sumber: Tribunnews.com

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved