Viral Video Rocky Gerung 'Hina' Jokowi, Ketua DPP NasDem, Taufik Basari: Harus Biasa Terima Kritikan

TRIBUN-VIDEO.COM - Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari alias Tobas, menilai bahwa pengamat politik Rocky Gerung tak perlu dipolisikan.

Karena menurut Tobas, dalam demokrasi yang sehat, semua pihak harus membiasakan diri untuk menerima setiap kritikan.

Diketahui sebelumnya, Rocky Gerung jadi sorotan akibat pernyataannya yang diduga menghina Presiden Joko Widodo.

Baca: Rocky Gerung Sarankan Anies Umumkan Cawapres di Last Minute: Jangan seperti Dulu, Ikuti Permainan

Komentar itu diungkapkan oleh Tobas pada Selasa (1/8/2023).

"Dalam lingkungan demokrasi yang sehat, kita harus membiasakan diri terhadap setiap kritikan dan bahkan kecaman terhadap pihak-pihak yang diberikan amanat untuk menyelenggarakan negara," kata Tobas.

Tobas pun menjelaskan, amanat yang diberikan kepada penyelenggara negara dalam konteks demokrasi.

Yakni, akan selalu membuka ruang bagi kritikan, kecaman bahkan mungkin hinaan.

Oleh sebab itu, Tobas meminta agar kritikan yang dilontarkan Rocky Gerung tersebut tak perlu sampai ada pelaporan.

Sebagai informasi, kontroversi Rocky Gerung ini bermula dari potongan video yang viral di media sosial Twitter.

Baca: Rocky Gerung Akui Hina Kedudukan Presiden Tapi Bukan Jokowi: Hanya Pandangan Politik Saja!

Dalam video, Rocky Gerung menyampaikan pidato di sebuah acara organisasi buruh pada (29/7) di Islamic Center Kota Bekasi, Jawa Barat.

Acara itu merupakan konsolidasi menjelang aksi demo akbar satu juta buruh di Jakarta pada 10 Agustus 2023 mendatang.

Dalam video itu, Rocky Gerung menyebut Jokowi hanya memikirkan nasibnya sendiri sembari melontarkan kata-kata kasar.

Hal itu lah yang membuat publik menganggap bahwa Rocky Gerung telah menghina Jokowi.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul NasDem Minta Rocky Gerung Tak Dipolisikan terkait Pernyataannya yang Diduga Menghina Presiden

Host: Nina Agustina
Vp: Indra

# NasDem # Rocky Gerung # Jokowi # Penghinaan