Kamis, 7 Agustus 2025

Terkini Daerah

SOSOK yang Bisa Evakuasi 8 Pekerja, Rekan Sesama Penambang Karena Tak Ada yang Paling Memahami Medan

Selasa, 1 Agustus 2023 09:32 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Operasi SAR untuk mengevakuasi 8 pekerja tambang emas ilegal di Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, memasuki hari ke-7 pada Selasa (1/8/2023).

Hingga hari ke-6 operasi SAR evakuasi 8 penambang emas yang berasal dari Bogor itu belum ada tanda-tanda titik terang.

Tim SAR gabungan terkendala sulitnya medan dan tingginya debit air pada 'Lubang Bogor' yang menimbun ke-8 pekerja tambang emas ilegal.

Tokoh masyarakat desa setempat, Nasim (53), mengatakan yang dapat mengevakuasi ke-8 pekerja yang terjebak di 'Lubang Bogor' adalah rekan mereka sesama penambang emas.

Hal ini kata dia, karena tak ada pihak lain yang memahmi medan di lapangan sebaik rekan korban sesama penambang.

"Yang bisa menyelamatkan adalah para penambang lain yang benar-benar tahu medan," katanya, saat ditemui Tribunbanyumas.com, pada Sabtu (29/7/2023) lalu.

Nasim memperkirakan para penambang yang terendam air ini juga kesetrum atau tersengat aliran listrik.

Namun, meski ke depan tambang emas ilegal tersebut akan ditutup, Nasim masih mempertanyakan nasib orang-orang yang selama ini menggantungkan hidupnya dari Tambang Emas Rakyat itu.

"Kalau tutup tambang maka akan diarahkan ke mana mata pencaharian warga," katanya.

Menyoal 'Lubang Bogor', ia menuturkan itu adalah titik galian paling potensial dan menghasilkan banyak cuan di Tambang Emas Rakyat, Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas.

Baca: Sosok Mulsunadi Gunawan, Pemeran Utama Penyuap Kabasarnas yang Serahkan Diri, Langsung Ditahan

Lubang Bogor baru menjadi salah satu primadona galian tambang yang paling menghasilkan.

Nasim mengungkapkan di lubang Bogor sudah beroperasi selama kurang lebih setengah tahun.

Tidak heran penghasilan dari dalam lubang itu sangat menjanjikan.

"Di lubang itu pernah ada dari satu kilo material nilai emasnya ada yang setengah kilo," katanya kepada

Moncernya lubang itu kabetulan tidak diikuti lubang galian yang lain.

Hingga hari ke-6 masih nihil

Sebelumnya diberitakan, upaya evakuasi 8 pekerja tambang emas ilegal di Pancurendang, Ajibarang, Banyumas, telah memasuki hari ke-6 sejak dilaksanakan pada Rabu (26/7/20230).

Stakeholder terkait dan keluarga korban telah menggelar rapat koordinasi dan evaluasi, terkait kelanjutan upaya evakuasi 8 pekerja tambang emas hingga hari ketujuh.

Disepakati, tim SAR gabungan akan melakukan upaya evakuasi secara maksimal hingga hari ketujuh operasi.

Artinya, secara standar operasional prosedur (SOP), upaya evakuasi ke-8 pekerja tambang emas ilegal di Banyumas hanya menyisakan satu hari.

Kapala Sub Seksi Operasi Basarnas Pos SAR Cilacap, Priyo Prayuda Utama, mengatakan rapat koordinasi dan evaluasi diikuti oleh pelbagai pihak.

Antara lain Kepala Kantor SAR Cilacap, Bupati Banyumas, Kapolresta Banyumas, Dandim 0701/Banyumas, Jajaran Forkopimda Banyumas, serta keluarga korban.

"Tim SAR gabungan akan berusaha semaksimal mungkin hingga hari ketujuh pencarian."

"Dan diharapkan dapat mengevakuasi dalam keadaan apapun," kata Priyo.

Dituturkan, hingga hari ke-6 upaya evakuasi, kedala utama yang dihadapi tim SAR adalah debit air yang begitu deras.

Hari keenam proses evakuasi kondisi debit air yang masuk masih deras.

Priyo mengatakan proses penyedotan sempat membuat air turun di kedalaman 14 meter.

"Kendalanya adalah debit air sangat besar. Sempat surut di 14 meter tapi naik lagi hingga 10 meter dibawah permukaan tanah."

"Output yang kita keluarkan masih kalah dengan debit air yang masuk," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (31/7/2023).

Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Hari ke-7 Operasi SAR 8 Penambang Emas di Bayumas, Nasim Sebut Sosok yang Bisa Evakuasi Korban

# Banyumas # Operasi SAR # tambang emas # ilegal

Editor: Restu Riyawan
Video Production: ahmadshalsamalkhaponda
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Operasi SAR   #tambang emas   #ilegal   #Banyumas

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved