ON FOCUS
AS Kecewa Serangan Balasan Kurang Memuaskan, Zelensky Puji Senjata Rusia dan Akui kelemahan Ukraina
TRIBUN-VIDEO.COM - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan kekecewaan terhadap serangan balasan Ukraina yang sebelumnya dibanggakan untuk memukul pasukan Rusia.
Pentagon mengaku hasil serangan balasan Ukraina kurang memuaskan.
Dikutip dari RT.com pada Sabtu (8/7/2023), hal ini dibeberkan oleh Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan, Colin Kahl.
Kendati begitu, Pemerintah AS akhirnya nekat memasok Ukraina dengan amunisi cluster yang kontroversial.
Pernyataan tersebut diungkapkan setelah Gedung Putih mengumumkan Presiden Joe Biden telah melakukan langkah kebijakan lanjutan.
Kepala Negara telah menandatangani pengiriman amunisi konvensional yang ditingkatkan untuk tujuan ganda (DPICM) ke Ukraina.
Kahl mengatakan bahwa keputusan itu dipengaruhi oleh urgensi saat ini.
Diungkapkan Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan, pihaknya ingin memastikan bahwa Ukraina memiliki artileri yang cukup.
Tujuannya untuk menjaga mereka tetap bertempur dalam konteks serangan balasan.
Hal ini mengingat karena segala sesuatunya berjalan sedikit lebih lambat daripada yang diharapkan beberapa pihak.
Presiden Volodymyr Zelensky mengakui kelemahan pasukan Ukraina di medan perang.
Zelensky pun menyebut Rusia lebih unggul lantaran memiliki senjata jarak jauh.
Dengan bekal senjata itulah yang membuat perang semakin rumit.
Dikutip dari Sputnik, pernyataan itu disampaikan Zelensky melalui konferensi persnya.
Ia mengatakan senjata jarak jauh Rusia menyulitkan pasukan Ukraina untuk melakukan misi ofensif.
Bahkan keunggulan Rusia itu menyulitkan Ukraina melakukan operasi pertahanan.
Kondisi tersebut pun diakui Zelensky akan membuat keuntungan jangka panjang untuk Rusia.
"Tanpa senjata jarak jauh, tidak hanya sulit untuk melakukan misi ofensif , tetapi juga sulit untuk melakukan operasi pertahanan. Anda mempertahankan tanah Anda dan Anda tidak dapat mencapai jarak yang tepat untuk menghancurkan musuh. Musuh memiliki keuntungan jangka panjang," kata Zelenskiy.
Oleh sebab itu, Zelensky sedang membujuk AS untuk mengirim senjata semacam itu ke Ukraina.
Permintaan itu disertai dengan penjelasan negaranya gagal melakukan serangan balasan pada awal Juni 2023.
Zelensky menyebut pasokan militer dari Barat kurang sehingga pasukan Ukraina tidak bisa melakukan serangan balasan itu.
Tak hanya itu, Zelensky pun mengakui serangan itu lebih lambat dari yang diinginkan.
Kondisi ini pun telah disorot oleh berbagai negara.
Sumber: Tribunnews.com
TRIBUNNEWS UPDATE
AS Ancam Israel jika Tak Setujui Kesepakatan Gencatan Senjata: Zionis Bakal Bayar Sangat Mahal
14 jam lalu
TRIBUN VIDEO UPDATE
Pejabat Senior Kritik Tajam Netanyahu & Ingatkan soal Bayar Harga Mahal, Hubungan AS & Israel Retak
16 jam lalu
Tribunnews Update
Amerika Serikat Janji Tak akan Ikut Campur Konflik India dan Pakistan: Bukan Urusan Kami
1 hari lalu
Live Tribunnews Update
LIVE: Sosok Mantan Marinir Gabung Militer Rusia, Ternyata Pecatan TNI AL Pernah Terlibat Pidana
1 hari lalu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.