Minggu, 11 Mei 2025

Pilpres 2024

Presiden Jokowi Ikut Campur Cawe-cawe di Pilpres 2024, SBY Khawatir: Cawe-cawe Harus Tepat

Selasa, 4 Juli 2023 10:55 WIB
Tribunnews.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Joko Widodo merespons kekhawatiran Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai sikap ikut campur (cawe-cawe) yang dilakukannya.

Menurut Jokowi, kekhawatiran seperti itu tak perlu ada. Sebab, kata dia, netralitas ASN, TNI dan Polri sudah terjaga.

"Saya kira sudah berulang kali saya sampaikan bahwa penyelenggara pemilihan umum itu adalah KPU. Pemerintah memberikan dukungan baik dari sisi keamanan, maupun membantu nanti dalam distribusi logistik," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (3/7/2023).

"Dan yang paling penting yang juga sudah sering saya sampaikan, netralitas dari TNI, Polri, PNS kita, birokrasi kita betul-betul harus kita jaga dan agar tetap netral. Jadi enggak usah, enggak ada kekhawatiran mengenai itu," ujar dia.

Sebelumnya, SBY memberikan pandangan soal cawe-cawe Jokowi di buku yang ditulisnya, berjudul "The President Can Do No Wrong: Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi".

Buku tersebut dirilis pada 26 Juni 2023 dan berisi lima poin penting.

Baca: PDIP Klaim Jokowi akan Jadi Timses Ganjar, Langsung Ditanggapi Gerindra: Belum Tahu Kebenarannya

Pada intinya, SBY bicara soal urusan cawe-cawe Pemilu 2024 hingga endorsement calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Dalam bukunya, SBY mengatakan, sah-sah saja jika presiden cawe-cawe dalam urusan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Apalagi, jika cawe-cawe itu untuk tujuan yang baik, demi kepentingan bangsa dan negara.

“Saya pikir kita tidak boleh serta merta mengatakan bahwa apa yang dilakukan Pak Jokowi itu tidak baik atau salah. Itu pendapat saya. Meskipun saya memiliki pandangan yang secara fundamental berbeda dengan beliau, tak boleh saya mengatakan bahwa yang Pak Jokowi lakukan tidak baik, sebaliknya, yang saya lakukan dulu yang lebih baik. Saya menghormati pilihan beliau,” kata SBY.

Baca: Nama Prabowo Subianto Kembali Unggul dalam Hasil Survei, Dinilai Layak Gantikan Jokowi

Namun demikian, menurut SBY, Jokowi juga harus berhati-hati mengartikan “cawe-cawe" untuk kepentingan bangsa dan negara”.

Jika dikaitkan dengan Pilpres 2024, cawe-cawe harus tepat dan tidak bias.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengatakan, kepentingan nasional tidaklah sama dengan kepentingan politik seorang presiden, kepentingan politik partai, atau pihak manapun.

Oleh karena itu, menurut dia, Jokowi perlu meyakinkan rakyat bahwa cawe-cawe yang dia maksud adalah benar-benar demi kepentingan bangsa dan negara, bukan hal lainnya.

“Mengapa rakyat perlu diyakinkan? Ya karena dalam pilpres mendatang rakyatlah yang akan memilih presiden mereka untuk periode lima tahun ke depan. Bukan Presiden, bukan MPR, bukan partai politik, bukan pula kalangan orang-orang kaya dalam iklim plutokrasi (money talks). Sekali lagi yang memilih adalah rakyat Indonesia, pemegang kedaulatan yang sejati,” tutur SBY.

(*)

Baca berita terkait lainnya di sini.

# Pilpres # Susilo Bambang Yudhoyono # SBY # Jokowi

Editor: Fitriana SekarAyu
Video Production: valencia frida varendy
Sumber: Tribunnews.com

Tags
   #Jokowi   #SBY   #Susilo Bambang Yudhoyono   #Pilpres

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved