Senin, 12 Mei 2025

LIVE UPDATE

Pengamat Militer soal Ancaman KKB Eksekusi Pilot Susi Air: Kalau Terjadi, Operasi akan Mudah

Senin, 3 Juli 2023 19:26 WIB
Tribun Papua

TRIBUN-VIDEO.COM - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies, Khairul Fahmi menilai, ancaman yang dikeluarkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap nyawa Pilot Susi Air tidak efektif.

Menurut Fahmi, jika KKB benar-benar menembak Philips, maka operasi akan menjadi lebih mudah.

Tekanan dan risiko yang dihadapi aparat dalam operasi pun jauh berkurang.

"Dengan demikian, operasi akan sepenuhnya bisa dilakukan untuk menegakkan hukum terhadap para pelaku kejahatan sekaligus mengevakuasi korban," ujar Fahmi.

Fahmi menilai, pernyataan Kapuspen TNI juga merupakan sebuah penegasan terhadap KKB.

Bahwa ancaman mereka tak bisa menekan pemerintah untuk memenuhi tuntutannya yang tidak realistis.

Menurut dia, Pemerintah Selandia Baru yang merupakan negara asal Philips pasti menyadari bahwa tidak ada satupun negara yang mau ditekan untuk mempertaruhkan atau bahkan menggadaikan kedaulatannya.

Baca: Diduga Jual Satwa Dilindungi Lewat Media Sosial, 2 Pria Diringkus Polisi dan BKSDA Papua Barat

"Apalagi, sejauh ini upaya persuasif juga telah dan terus dilakukan dengan serius," kata Fahmi.

“Menurut saya, tidak ada yang salah dengan pernyataan Kapuspen TNI. Itu bukanlah pernyataan yang reaktif, minim empati, dan gegabah," sambungnya.

Terkait hal ini, Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, KKB pasti telah mengetahui konsekuensi jika mereka benar-benar menembak pilot Philips.

“Jika ancaman itu dilakukan, saya yakin mereka tahu konsekuensinya, utamanya dari negara pendukung kemerdekaan Papua,” kata Julius saat dihubungi, Jumat (30/6/2023).

Julius menyebutkan, apabila KKB benar-benar menembak Philips, hal itu akan memudahkan aparat dalam operasi penumpasan kelompok separatis teroris tersebut.

“Secara strategi operasi akan lebih memudahkan satgas untuk melakukan operasi,” ucap Julius.

Kapuspen mengatakan bahwa aparat TNI-Polri masih mengedepankan pendekatan soft approach dalam operasi pencarian Philips.

Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Atnike Nova Sigiro berharap, penyanderaan pilot Susi Air itu bisa diselesaikan dengan damai.

Baca: Jokowi Buka Suara soal Pembebasan Pilot Susi Air: Pemerintah Sudah Bertindak Tetapi Tak Bisa Dibuka

"Komnas HAM tetap berharap agar kasus penyanderaan ini dapat diselesaikan dengan damai," ujar Atnike saat dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (2/7/2023).

Atnike mengatakan, Komnas HAM mendukung pemerintah dan berharap agar segera menemukan solusi yang tepat dan aman terkait penyanderaan itu.

Ia menyebut kewenangan penanganan kasus tersebut sepenuhnya berada di tangan pemerintah.

Sementara itu, posisi Komnas HAM mendesak agar penyandera bisa segera melepas Philips.

"Agar situasi keamanan di Papua menjadi lebih baik," tutur Atnike.

Sebagai informasi, disandera sejak 7 Februari 2023 di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga.

Setelah cukup lama disandera, KKB mengancam akan mengeksekusi Kapten Philips.

Ancaman eksekusi itu telah berakhir kemarin, Sabtu (1/7/2023).

Terkait ancaman tersebut, pihak maskapai Susi Air mengaku kini tengah fokus mencari informasi soal kondisi terbaru Kapten Philips.

(Tribun-Video.com/Tribun-Papua.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul KKB Ancam Tembak Mati Pilot Susi Air, Pengamat Militer: Kalau Itu Terjadi, Operasi Semakin Mudah

# KKB # Pilot Susi Air # Kapten Philips

Editor: Dyah Ayu Ambarwati
Reporter: Ariska Nur Choirina
Videografer: Dyah Ayu Ambarwati
Video Production: yohanes anton kurniawan
Sumber: Tribun Papua

Tags
   #KKB   #Pilot Susi Air   #Kapten Philips

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved