Kamis, 15 Mei 2025

LIVE UPDATE MANCANEGARA

Kericuhan Prancis Diwarnai Penjarahan dan Pembakaran Transportasi Umum, 45.000 Polisi Dikerahkan

Minggu, 2 Juli 2023 14:19 WIB
Kompas.com

TRIBUN-VIDEO.COM - Kerusuhan di Prancis masih terus berlanjut.

Bahkan sekelompok perusuh mulai menjarah pertokoan yang ada di kota Lyon, Marseille, dan Grenoble, pada Jumat (30/6/2023).

Tak hanya di malam hari aksi penjarahan juga dilakukan di siang hari dengan menargetkan Apple Store dan sejumlah toko-toko lainnya di Strasbourg.

Namun hingga saat ini, belum diketahui secara pasti berapa total kerugian yang ditimbulkan dari penjarahan tersebut.

Baca: Paris Rusuh, Kylian Mbappe Marah Besar Kepada Polisi Prancis yang Tembak Mati Remaja

Dilansir dari Tribunnews.com, perampokan ini terjadi di tengah memanasnya protes antara pengunjuk rasa dengan polisi anti huru.

Hal ini merupakan buntut kemarahan warga atas tindakan polisi menembak mati remaja bernama Nahel M. (17) dalam penyetopan lalu lintas.

Di mana penembakan tersebut terjadi pada Selasa (27/6/2023), dan sejak itu kerusuhan pecah di berbagai kota di Prancis.

Akibat kerusuhan ini, Jumat (30/6/2023) lalu Prancis harus mengerahkan 45 ribu polisi yang didukung oleh kendaraan lapis baja ringan untuk menghadapi protes dengan kekerasan.

Unit polisi anti huru-hara dan pasukan keamanan lainnya juga disebar ke seluruh negeri untuk memadamkan kekerasan atas penembakan tersebut.

Namun rupanya hal tersebut tidak berhasil menghentikan aksi demo yang digelar para pengunjuk rasa.

Baca: Fakta Indonesia seusai Kalah dari Argentina, Durasi Kebobolan Skuad Garuda Lebih Baik dari Prancis

Bahkan imbas kerusuhan itu, semua aktivitas bus dan trem di Paris terpaksa berhenti beroperasi sejak Kamis malam waktu setempat.

Tepatnya seusai selusin bus dan transportasi umum serta 2.000 kendaraan yang terparkir di perkotaan habis dibakar pengunjuk rasa.

Sebagai informasi, untuk menghadapi kerusuhan di Kota Marseille, polisi terpaksa menembakkan gas air mata ke kerumunan massa protes.

Itu terjadi setelah para pemuda melemparkan proyektil ke kendaraan polisi di distrik Vieux-Port, yang populer di kalangan wisatawan.

Wali Kota Marseille, Benoit Payan, meminta bala bantuan pasukan dengan mengatakan bahwa aksi penjarahan dan kekerasan tidak dapat diterima.

Diketahui sebelumnya, kerusuhan di Prancis terjadi dipicu penembakan remaja keturunan Afrika Utara saat dilakukan pemberhentian lalu lintas.

Baca: Presiden Prancis Macron Tenggak Bir dengan Tim Rugby, Picu Konflik Politik & Tuduhan Maskulinitas

Dari cuplikan video yang beredar, terlihat dua petugas polisi bersenjata yang secara tiba – tiba menghentikan sebuah mobil Mercedes AMG kuning karena melanggar beberapa peraturan lalu lintas.

Tak lama dari itu salah satu petugas menembak pengemudi remaja itu dari jarak dekat saat berusaha melarikan diri.

Imbas insiden tersebut pria berusia 17 tahun yang diidentifikasi dengan nama Nahel dinyatakan tewas ditempat.

Kendati polisi yang menjadi tersangka dalam penembakan tersebut telah ditangkap otoritas setempat, namun insiden itu telah memicu kembali perdebatan di Prancis atas perlakuan kasar yang dilakukan pihak berwajib terhadap orang-orang pinggiran kota berpenghasilan rendah, terutama etnis minoritas.

Ribuan orang bahkan ikut turun ke jalanan Nanterre untuk melakukan protes bersama ibu Nahel sebagai bentuk kekecewaan publik atas sikap kasar kepolisian.

Massa yang membabi buta bahkan turut membakar mobil dan melempar batu serta kembang api ke arah polisi saat melakukan blokade di Nanterre.

(Tribun-Video.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusuhan Perancis Berlanjut, Penjarahan Meluas, 45.000 Polisi Dikerahkan"

# Prancis # penjarahan # kericuhan # polisi

Editor: Ramadhan Aji Prakoso
Reporter: Ariska Nur Choirina
Videografer: Ramadhan Aji Prakoso
Video Production: Erwin Joko Prasetyo
Sumber: Kompas.com

Tags
   #Prancis   #penjarahan   #kericuhan   #polisi

Video TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved