NATO SKAKMAT Rusia, Sebut Kudeta Wagner Imbas dari Invasi Putin ke Ukraina hingga Libatkan Nuklir

TRIBUN-VIDEO.COM - NATO memberi respons kudeta kelompok Wagner yang terjadi di Rusia.

Aliansi militer itu mengatakan pemberontakan oleh pasukan tentara bayaran di Rusia itu menunjukkan bahwa perang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina adalah sebuah "kesalahan".

Dalam konferensi pers di Lithuania, Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengaku terus memantau situasi yang sedang berlangsung di Rusia.

Ia menilai, percobaan kudeta Wagner merupakan maslah internal Rusia.

Ini juga sebagai buntut demonstrasi kesalahan strategis besar yang dilakukan Presiden Putin dengan perang ilegalnya melawan Ukraina.

Di kesempatan yang sama, ia pun mengaku memantau Belarusia, di mana Putin mengirimkan nuklir Rusia ke sana.

Baca: NGERI! Detik-detik Tentara Ukraina Terjebak di Ladang Ranjau, Bingung Cari Pijakan yang Aman

Sekutu mengutuk pengumuman Rusia tentang pengerahan senjata nuklir ke Belarusia.

NATO menilai langkah ini sembrono dan tidak bertanggung jawab.

Meskipun tidak melihat adanya indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir, NATO tetap waspada.

Mereka meminta Belarus untuk menghentikan dukungannya terhadap perang ilegal Rusia di Ukraina.

Jens Stoltenberg juga berujar bahwa Moskow sedang berusaha mengintimidasi NATO serta mencegah mereka mendukung Ukraina.

Namun ditegaskannya, NATO masih akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan.

Baca: Ukraina Ciut Lihat Komandan Perang Rusia Luncurkan Serangan Mematikan UR-77, Padahal Baru Uji Coba

Sementara itu, negara-negara NATO juga berkomentar. Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, mengatakan pemberontakan Wagner menunjukkan bahwa Rusia adalah negara yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi.

Pemberontakan Wagner terjadi akhir pekan.

Ketidakpercayaan kelompok yang berjuang demi Rusia di Ukraina Timur itu terjadi karena selisih antara bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, dengan Kementerian Pertahanan Rusia yang dipimpin Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Wagner sempat mengatakan kementerian tidak menyokong pasukannya dengan logistik yang cukup selama perang di Ukraina.

Belum lagi tudingan percobaan pembunuhan ke pasukan itu. (*)

# NATO # Rusia # Ukraina # Kudeta # Grup Wagner # Putin # Zelensky # Jens Stoltenberg # perang